Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pasokan vaksin Covid-19 di negara berkembang jauh lebih rendah dari negara-negara maju. Hal ini membuat ledakan penyebaran varian Omicron.
"Sekarang dunia terancam varian omicron dan ini menunjukkan adanya ketimpangan vaksin di negara maju dan negara berkembang," kata Airlangga dalam konferensi pers Sherpa Meeting, Presidensi G20, Bali, Selasa (7/12/2021).
Tingkat vaksinasi di Afrika Selatan baru mencapai 24 persen dan rata-rata di seluruh Afrika hanya mencapai 7 persen. Hal ini pun dianggap bisa mengganggu kehidupan masyarakat dan proses pemulihan ekonomi global.
Advertisement
Oleh karena itu perlu kolaborasi global untuk memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 secara merata di negara berkembang.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vansin Merata
Dalam forum internasional tersebut diharapkan bisa menghasilkan langkah terobosan yang konkret. Sehingga bisa segera dieksekusi agar pemulihan ekonomi dunia berjalan bersamaan.
Airlangga menambahkan dalam Presidensi G20 ini merupakan kesempatan bagi Indonesia menunjukkan kepemimpinannya di kancah global. Membantu menjawab berbagai tantangan yang ada dengan solusi yang lebih inklusif, berdaya tahan dan berkesinambungan.
"Presidensi ini adalah kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di global," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement