77 Pelabuhan di Indonesia Telah Terapkan Inaportnet

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Kemenhub melaksanakan kegiatan Go-Live Penerapan Inaportnet Pada 23 Pelabuhan

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Des 2021, 18:45 WIB
Diterbitkan 09 Des 2021, 18:45 WIB
FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan impor barang dan jasa kontraksi -16,96 persen merosot dari kuartal II/2019 yang terkontraksi -6,84 persen yoy. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Kemenhub melaksanakan kegiatan Go-Live Penerapan Inaportnet Pada 23 Pelabuhan, di Bangka Belitung, Rabu 8 Desember 2021. Dengan ini, sekarang Inaportnet telah diterapkan di 77 pelabuhan di Indonesia dari sebelumnya 54 pelabuhan.

Kegiatan Go-Live Inaportnet ini diikuti oleh para pejabat di Lingkungan Kementerian Perhubungan, para Kepala Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Perhubungan Laut, para Pimpinan Badan Usaha Pelabuhan serta para mitra kerja dan stakeholder terkait.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha dalam sambutannya saat membuka acara berpesan dalam penerapan aplikasi Inaportnet harus menerapkan  3 aspek yang perlu dijunjung tinggi yaitu Komitmen, Koordinasi dan Integritas.

"Aspek yang pertama harus dijunjung tinggi adalah komitmen, yaitu bagaimana seluruh stakeholder yang terlibat dapat patuh terhadap standar operasional prosedur yang berlaku. Tanpa komitmen yang kuat dari seluruh pihak, harus diingat bahwa sistem ini menjadi rujukan utama untuk pelayanan kapal dan barang di pelabuhan," ujar Arif dalam keterangan resmi, Kamis (9/12/2021).

Maka, Arif menginstruksikan agar seluruh proses permohonan pelayanan kapal dan barang harus menggunakan Aplikasi Inaportnet ini secara konsisten.

Selain itu, Arif menjelaskan bahwa penerapan aplikasi Inaportnet berkolaborasi dengan kementerian lembaga terkait serta pelaksanaanya diawasi langsung oleh KPK dan Kemenkomarves.

Arif juga berharap agara implementasi Inaportnet dapat terus mengandalkan aspek kedua yaitu koordinasi, dimana setiap pihak yang berkepentingan dapat saling bahu-membahu untuk mewujudkan tujuan implementasi dari Inaportnet  ini yang tentunya melibatkan banyak pihak dan instansi terkait.

"Oleh karena itu, saya ingatkan kembali agar kita bisa terus saling menghormati dan menghilangkan ego sektoral demi kepentingan khalayak yang lebih luas, serta terus meningkatkan koordinasi yang sudah terjalin baik selama ini," ujar Arif.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Integritas

FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selanjutnya, Arif mengungkapkan aspek terakhir yang tetap harus dipupuk adalah integritas untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, dan terus berinovasi agar bisa membuat Aplikasi Inaportnet memiliki manfaat lebih dari apa yang telah kita capai sekarang.

"Untuk itu, saya minta kepada pemangku kepentingan agar tetap berpikiran terbuka, dinamis, dan selalu mengikuti perkembangan dunia kepelabuhanan dan teknologi penunjangnya, agar kita selalu siap untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi," tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Mugen Sartoto menyebutkan penerapan aplikasi Inaportnet ini bertujuan untuk menciptakan pelayanan di pelabuhan yang efektif, efisien dan transparan.

Melalui sebuah sistem informasi layanan secara elektronik berbasis internet yang terpusat dan mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan untuk melayani kegiatan kapal dan barang di pelabuhan.

Capt Mugen mengungkapkan, sebelum dilaksanakan Go-Live, ada beberapa tahapan yang sebelumnya telah dilakukan yaitu Training of Trainers (TOT) kepada para operator dari Kantor KSOP dan UPP, Uji Coba infrastruktur, Uji Coba Sistem BUP, Sistem Integration Tes (SIT), Refreshmen dan Sosialisasi ke pengguna jasa dan  Penandatangan Pakta Integritas pada 23 (Dua Puluh Tiga) pelabuhan, 11 (Sebelas) Badan Usaha Pelabuhan, dan 8 (delapan) Distrik Navigasi.

Selanjutnya, Kepala Kantor KSOP, Distrik Navigasi, PP, Direktur Utama dan General Manager BUP agar mulai menerapkan aplikasi Inaportnet di wilayah kerja masing – masing dan melakukan beberapa tugas penting.

"Setiap pelabuhan diharapkan selalu melakukan monitoring dan evaluasi penerapan Inaportnet terhadap pelayanan kapal dan barang lalu melaporkannya secara rutin ke Kantor Pusat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut. Mempersiapkan layanan pengaduan atau help desk baik secara fisik maupun online guna penanganan permasalahan dalam rangka penerapan dan penggunaan aplikasi Inapornet di wilayah kerja masing-masing. Serta selalu memastikan bahwa penggunaan aplikasi Inaportnet dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya