Rasio Pemulihan Penerbangan Bandara Soetta Capai 70 Persen di Kuartal IV 2021

Sejalan dengan traffic yang berangsur-angsur pulih, Bandara Soetta saat ini telah mencetak kinerja positif.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Des 2021, 20:30 WIB
Diterbitkan 12 Des 2021, 20:30 WIB
Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta)
Suasana Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Lalu lintas penumpang dan penerbangan di Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta) yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) berangsur pulih. Kinerja Bandara Soetta menopang kinerja Angkasa Pura II secara keseluruhan.

President Director of Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu utama Indonesia dan bandara jangkar penerbangan domestik memiliki peran sangat penting dalam transportasi udara nasional.

“AP II mewujudkan operasional yang tangguh (resilience operation), cepat beradaptasi (agility operation) yang mengutamakan kerampingan (lean operation) sehingga Bandara Soekarno-Hatta dapat menghadapi tantangan pandemi COVID-19,” jelas Muhammad Awaluddin, dalam keterangan tertulis, Minggu (12/12/2021).

Sejalan dengan hal ini, lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta pun berangsur-angsur pulih.

“Rasio pemulihan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta pada Kuartal IV 2021 sudah berkisar 68 persen hingga 70 persen. Artinya, kondisi traffic penerbangan saat ini sudah mencapai 68-70 persen dari kondisi sebelum adanya pandemi yakni pada 2019,” ungkap Awaluddin.

Sejalan dengan traffic yang berangsur-angsur pulih, Bandara Soekarno-Hatta saat ini telah mencetak kinerja positif.

“Bandara Soekarno-Hatta per Kuartal IV 2021 telah mampu membukukan operating cash flow yang positif. Artinya, hasil yang didapat dari operasional bandara lebih tinggi dibandingkan dengan biaya operasional atau operating expense (opex),” ungkap dia.

Sejalan dengan itu, lanjut Muhammad Awaluddin, Bandara Soekarno-Hatta juga sudah mencetak EBITDA (Earning Before Interest Taxes, Depreciation, and Amortization) yang positif.

“Indikator-indikator ini menunjukkan baiknya kinerja Bandara Soekarno-Hatta di tengah pandemi, dan akan sangat mendukung kinerja AP II secara menyeluruh sehingga kami dapat selalu menjaga konektivitas udara Indonesia,” jelas Awaluddin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Capex

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dinobatkan sebagai salah satu bandara di dunia dengan rating tertinggi dalam penerapan protokol kesehatan. (Dok AP II)
Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dinobatkan sebagai salah satu bandara di dunia dengan rating tertinggi dalam penerapan protokol kesehatan. (Dok AP II)

Upaya menjaga ketangguhan operasional Bandara Soekarno-Hatta juga tidak lepas dari program optimalisasi belanja modal (capex optimization). Lewat capex optimization, belanja modal perseroan dikonsentrasikan untuk aspek meningkatkan aspek pelayanan, keselamatan dan keamanan.

Sepanjang Januari - September 2021, pagu capex yang disiapkan AP II untuk pelayanan, keselamatan dan keamanan bandara serta operasional penerbangan untuk 20 bandara yang dikelola perseroan tercatat sekitar Rp 452 miliar.

“Melalui capex optimization, AP II fokus pada pelayanan, keselamatan dan keamanan. Sebagian besar capex ini digunakan untuk Bandara Soekarno-Hatta guna mendukung operasional 24 jam dan melayani berbagai jenis penerbangan,” ujar Muhammad Awaluddin.

Dari pagu capex Rp 452 miliar, sebesar Rp 29,25 miliar disiapkan untuk keselamatan dan keamanan bandara (6 program), lalu keselamatan dan keamanan operasional penerbangan sebesar Rp 389,38 miliar (17 program), serta pelayanan penumpang dan kargo Rp 34,1 miliar (6 program).

Adapun contoh dari program keselamatan dan keamanan bandara dan operasional penerbangan semisal peningkatan daya dukung fasilitas pergerakan runway di bandara-bandara, serta peningkatan fasilitas penerangan di terminal penumpang.

Sementara itu, contoh dari program pelayanan penumpang dan kargo adalah optimalisasi area terminal seperti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta serta re-layout dan perluasan terminal penumpang di Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya