Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyatakan saat ini BKPM tengah mengawal proses investasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bidang kesehatan di Bali. KEK ini menjadi salah satu inisiasi dari Kementerian BUMN.
Pembangunan tersebut akan bekerja sama dengan pusat rumah sakit kanker di Amerika Serikat, Mayo Clinic, yang juga tempat Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono berobat kanker prostat.
Baca Juga
"Sekaran dihandle Pak Imam (Deputi BKPM) untuk proses perizinannya. Masih on progress karena itu akan diselesaikan. Sekarang izin-izinnya lagi dalam proses pembahasan," katanya, dikutip Senin (20/12/2021).
Advertisement
BKPM memastikan, pihaknya akan mengawal proses investasinya sampai masuk ke Indonesia. Karena sektor kesehatan juga menjadi salah satu program prioritas.
"Sektor kesehatan itu salah satu program prioritas," pungkas dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kembangkan KEK Kesehatan, Kepala BP Batam Minta Dukungan Swasta
Penyebaran virus Corona Covid-19 memaksa banyak daerah dan bahkan negara menjalankan kebijakan pembatasan. Bahkan banyak juga kawasan yang menerapkan kebijakan penguncian atau lockdown. Kebijakan lockdown tersebut ternyata memberikan dampak negatif bagi perekonomian. Namun ternyata bagi wilayah Batam, kebijakan lockdown tersebut membuat sektor kesehatan bergairah.
Walikota Batam yang juga kepala BP Batam muhammad Rudi mengatakan, sebelum terjadinya pandemi Covid, warga Batam pada khususnya dan masyarakat Sumatera pada umumnya berobat ke ke Malaysia. Kota tujuan antara lain Malaka, Johor dan Penang.
"Semenjak covid melanda dan Lockdown pendapatan rumah sakit di Batam meningkat mencapai seratus persen," kata Rudi saat peresmian klinik Zada Medica di Sekupang, Batam, Minggu (14/2/2021).
Oleh karena itu Muhammad Rudi menargetkan 2021- 2022 bahwa Batam menjadi pusat kesehatan di wilayah Sumatera sekaligus menangkal masyarakat yang bepergian ke luar negeri untuk berobat.
"Kita siapkan fasilitas dan sarana kesehatan, dan nanti tidak lagi warga yang berobat ke luar, sekarang Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) sudah dilengkapi peralatan medis yang canggih dan tidak kalah dari luar, dan wilayah tersebut wilayah sekupang, Batam akan menjadi Kawasan ekonomi khusus (KEK) Kesehatan pemerintah melalui BP Batam sudah siapkan," ujar Rudi.
Rudi meminta segenap petugas kesehatan di Batam untuk meningkatkan kompetensi diri agar tidak kalah dengan petugas kesehatan luar negeri dan peluang ini bisa dirasakan oleh masyarakat batam.
Selain itu Pemerintah kota Batam telah hadir 24 Puskesmas beserta klinik pembantu dan berharap klinik swasta turut membantu menggenapkan upaya pemerintah menyehatkan masyarakat dan batam menjadi pusat kesehatan di sumatera.
Advertisement