Kopi Kenangan Jadi Unicorn Usai Kantongi Pendanaan Rp 1,3 Triliun

Kopi Kenangan sebagai Unicorn perusahaan New Retail F&B Unicorn pertama di Asia Tenggara.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Des 2021, 13:35 WIB
Diterbitkan 28 Des 2021, 13:35 WIB
Kopi Kenangan
Tahun ini, startup kuliner Kopi Kenangan merencanakan ekspansi ke Malaysia dan Thailand.

Liputan6.com, Jakarta Kopi Kenangan, meraih Pendanaan Seri C Tahap Pertama senilai USD 96 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun. Raihan pendanaan ini membuat valuasi Kopi Kenangan kini menembus USD 1 miliar.

Ini menempatkan Kopi Kenangan jadi sebagai perusahaan New Retail F&B Unicorn pertama di Asia Tenggara.

Pendanaan Seri C yang membuat Kopi Kenangan Jadi Unicorn dipimpin Tybourne Capital Management, dan diikuti sejumlah investor dari seri sebelumnya, seperti Horizons Ventures, Kunlun dan B Capital, serta investor baru yaitu Falcon Edge Capital.

Edward Tirtanata, CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan mengatakan, pendanaan sekaligus memotivasi untuk terus fokus dalam meningkatkan produktivitas gerai dengan memanfaatkan teknologi demi mewujudkan pengalaman terbaik bagi setiap pelanggan.

"Rencana 5 tahun ke depan, kami berkomitmen untuk memperluas jangkauan secara cepat hingga mencapai ribuan gerai di Asia Tenggara, sekaligus melengkapi portfolio kami dengan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar," jelas dia dalam keterangannya, Selasa (28/12/2021).

Dikatakan jika pendanaan ini diperoleh setelah Kopi Kenangan mengukuhkan posisinya sebagai brand dengan permintaan domestik yang tinggi, termasuk dari beberapa portfolio barunya.

Seperti brand roti bernama Cerita Roti, ayam goreng Chigo, soft-cookies Kenangan Manis, sekaligus menghadirkan berbagai inovasi baru seperti menu topping Sultan Boba.

Managing Director, Tybourne Capital Management, Bosun Hau mengatakan, pendanaan diberikan dengan melihat dalam waktu singkat, Edward dan James, didukung dengan tim manajemen yang berpengalaman, berhasil mengembangkan bisnis secara signifikan, sekaligus mengatasi berbagai tantangan dan krisis akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

"Kami sangat menantikan dapat melihat potensi Kopi Kenangan dan visinya untuk menjangkau pasar F&B yang berkembang pesat di Asia Tenggara," tegas dia.

Menurut dia, keunggulan tim Kopi Kenangan, dipadukan dengan jiwa wiraswasta dan pemahaman yang luas tentang industri F&B, serta kemampuan dalam pemanfaatan teknologi guna menjaga dan menjangkau pelanggan, sekaligus meningkatkan efisiensi dan penjualan merupakan hal-hal yang dapat menopang masa depan unicorn baru asal Indonesia ini.

 

Pertumbuhan

Kolaborasi CinLok Dua Produk Kopi dan Cokelat Lokal Demi Kesejahteraan Petani
Kopi Kenangan menggandeng Pipiltin Cocoa untuk menghasilkan produk kolaborasi yang mendukung kesejahteraan petani (Foto: Kopi Kenangan)

Dikatakan jika Kopi Kenangan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang baik selama 12 bulan terakhir, dengan angka penjualan lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Hal ini berhasil dilakukan dengan menjaga tingkat profitabilitas yang sehat pada setiap gerai, sekaligus memangkas periode balik modal setiap gerai menjadi lebih singkat.

Selama satu tahun terakhir, aplikasi Kopi Kenangan juga tercatat sebagai aplikasi kopi yang paling banyak diunduh dan berhasil meraih peringkat terbaik di Indonesia.

Dengan pendanaan baru ini, Kopi Kenangan berencana untuk mempercepat ekspansi Cerita Roti, Chigo serta Kenangan Manis ke seluruh Indonesia. Kopi Kenangan juga akan terus memperluas jaringannya hingga merambah pasar internasional.

Kopi Kenangan didirikan Edward Tirtanata, James Prananto, dan Cynthia Chaerunnisa pada 2017 dan berhasil mengisi celah pasar antara kopi dengan harga premium yang disajikan jaringan gerai kopi internasional dan kopi instan yang dijual di banyak kios jalanan di Indonesia.

Dalam waktu 4 tahun, Kopi Kenangan telah bertumbuh menjadi Kenangan Brands dan mempekerjakan lebih dari 3.000 staf di lebih dari 600 gerai di 45 kota di Indonesia.

Selama 12 bulan terakhir, Kopi Kenangan telah menyajikan 40 juta cangkir dengan target 5,5 juta cangkir per bulan pada Q1 2022.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya