Ibu Kota Negara Pindah, Berapa Aset Pemerintah di Jakarta yang Bisa Disewakan?

Jumlah aset pemerintah yang berada di Jakarta mencapai Rp 1.400 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2022, 17:15 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2022, 17:15 WIB
Gedung Kementerian Keuangan
Gedung Kementerian Keuangan

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah aset pemerintah yang berada di Jakarta mencapai Rp 1.400 triliun. Namun dari jumlah tersebut yang bisa dimanfaatkan jika Ibu Kota Negara (IKN) pindah ke Kalimantan Timur hanya Rp 300 triliun.

"Kira-kira yang bisa kita manfaatkan plus minusnya Rp 300 triliun," kata Direktur Barang Milik Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Encep Sudarwan dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (28/1/2022).

Namun jumlah Rp 300 triliun aset negara ini bukan angka baku. Ke depan jumlah tersebut masih bisa berkembang. Alasannya, jumlah tersebut merupakan asesmen sementara. Pemanfaatan aset ini nantinya akan dipetakan pengelolaanya dengan 6 model seperti disewakan atau dikerjasamakan.

Namun hingga kini pihaknya masih belum bisa melakukan optimalisasi aset karena masih digunakan. Saat ini Encep belum bisa memperhitungkannya karena belum ada yang dipindahkan.

"Kita tidak bisa menggunakan kalau sudah tidak dipakai, tidak mungkin tahun ini juga karena masih dihitung," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pengelolaan Aset

Gedung Kementerian Keuangan. (Dok Kemenkeu)
Gedung Kementerian Keuangan. (Dok Kemenkeu)

Kalau pun sudah pindah, Encep menjelaskan tidak serta merta aset akan dioptimalkan. Sebaliknya, dia akan menghitung persentase aset yang tidak digunakan. Bila yang tidak digunakan hanya 10 persen, kemungkinan besar tidak akan ada pemindahan pengelolaan aset.

Pengelolaan aset untuk dioptimalkan bila sebagian besar aset tidak digunakan. Dia menambahkan ada juga kemungkinan untuk menggabungkan tempat kerja dari kementerian/lembaga yang telah dipindahkan. Sehingga pemanfaatannya bisa makin optimal.

"Jadi sedang kita kaji lagi metode pemanfaatannya," kata dia mengakhiri.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya