Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady mengatakan, Lippo Karawaci yakin bisa kembali meningkatkan kinerja bisnis properti. Lippo Karawaci menargetkan pra penjualan tahun 2022 mencapai Rp 5,2 triliun, naik 5 persen dari realisasi Rp 4,96 triliun pada tahun 2021.
Untuk mendukung pencapaian target pra penjualan tersebut, Lippo Karawaci berencana untuk terus meluncurkan klaster baru produk rumah tapak baru dengan harga terjangkau, melakukan penetrasi pasar yang lebih luas ke segmen high income dan apartemen mid-rise, serta meningkatkan permintaan terhadap unit apartemen siap huni.
"Kami melihat industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan. Ke depan, sektor properti masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (2/2/2022).
Advertisement
"Pendapatan per kapita masyarakat yang semakin meningkat dan fasilitas perbankan untuk pembiayaan kepemilikan rumah dengan bunga yang terjangkau membuat bisnis properti juga semakin bertumbuh," tambah John.
Baca Juga
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konsensus
Konsensus analis memprediksikan kinerja PT Lippo Karawaci Tbk(LPKR) pada 2022 akan terus mengalami peningkatan setelah bertumbuh pada 2021. Berdasarkan data konsensus analis, LPKR disebut akan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp 14,93 triliun pada tahun 2022.
Estimasi pendapatan tersebut naik dari proyeksi pendapatan pada tahun 2021 yang sebesar Rp 13,82 triliun dan realisasi pada 2020 yang senilai Rp 11,96 triliun.
Data konsensus analis yang sama juga menyatakan bahwa Lippo Karawaci diperkirakan akan membukukan EBITDA sebesar Rp3,78 triliun dengan laba bersih Rp75,96 miliar pada tahun 2022.
Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa juga memprediksi LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp17,1 triliun pada tahun 2022, dengan perolehan laba bersih Rp 233 miliar.
"Pendapatan LPKR turut ditopang penjualan apartemen dan rumah tapak yang sudah dibangun. Diperkirakan LPKR memiliki persediaan properti Rp1,2 triliun," jelasnya.
Advertisement