Manufaktur Jadi Kontributor Terbesar PDB untuk Pemulihan Ekonomi di Januari 2022

Indeks PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2022 tercatat ada di level 53,7, naik dari capaian di bulan Desember 2021 pada level 53,5.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Feb 2022, 20:20 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2022, 20:20 WIB
PPnBM Diperpanjang, Industri Otomotif akan Membaik
Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Liputan6.com, Jakarta Indeks PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2022 tercatat ada di level 53,7, naik dari capaian di bulan Desember 2021 pada level 53,5.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menilai peningkatan tersebut menunjukkan sektor manufaktur terus membaik selama 5 bulan berturut-turut dan menjadi kontributor terbesar dalam PDB sehingga mendorong pemulihan ekonomi semakin kuat.

“Ini merupakan awalan yang baik di tahun 2022," kata Febrio dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (2/2).

Dia melanjutkan, perkembangan industri yang ekspansif ini akan terus dijaga dari ancaman varian Omicron yang tengah meningkat di dalam negeri. Dia ingin sektor manufaktur tetap berkontribusi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga pemulihan bisa terus berlanjut sesuai.

Seiring dengan relatif terkendalinya pandemi, Sektor manufaktur Indonesia yang melanjutkan kondisi ekspansi ini ditopang oleh kuatnya kinerja ekspor dan membaiknya permintaan domestik. Pertumbuhan output didorong oleh peningkatan permintaan dan kondisi produksi yang lebih baik, termasuk dimulainya kembali produksi untuk beberapa sektor yang sebelumnya menghadapi gangguan.

Sementara kuatnya permintaan ekspor tercermin pada indeks permintaan ekspor Indonesia mencatatkan rekor tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Selain itu, permintaan dalam negeri juga terus mengalami pemulihan. Kapasitas produksi meningkat didorong oleh menguatnya permintaan, telah memberikan dampak positif kepada tingkat penyerapan tenaga kerja.

Aktivitas pembelian stok pasokan tercatat mengalami peningkatan selama lima bulan berturut-turut seiring dengan peningkatan permintaan. Hal ini juga didukung dengan perbaikan waktu pengiriman (delivery time) oleh pemasok yang pertama kalinya kembali ke level di atas 50 sejak pandemi.

"Perbaikan kondisi logistik dalam negeri menjadi salah satu faktor penting dalam mendorong kelancaran produksi sektor manufaktur nasional," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kenaikan Indeks Harga

Industri Komponen Otomotif Bersiap Tingkatkan Penetrasi 4W
Pekerja memeriksa produk dan kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan manufaktur Triputra Group menargetkan penjualan hingga 38.81 % atau senilai Rp 3,08 triliun pada 2021. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Kenaikan indeks harga input mulai melambat dibandingkan bulan Desember 2021. Meskipun demikian, indeks harga input masih relatif tinggi, khususnya bahan baku dan transportasi. Harga pasokan yang masih relatif cukup tinggi ini berpotensi menahan sektor manufaktur untuk dapat berekspansi lebih jauh lagi di masa yang akan datang.

Kinerja pengendalian pandemi di Indonesia akan terus dijaga sehingga mendukung kepercayaan masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi. Sejak merebaknya varian Omicron di Indonesia pada 15 Desember 2021, kasus harian Indonesia masih relatif terkendali dibandingkan dengan negara lain.

“Untuk menjaga kinerja pemulihan ekonomi, kewaspadaan akan terus dijaga. Selain itu, pemerintah siap melakukan langkah-langkah untuk menjaga penanganan pandemi demi keselamatan masyarakat," kata dia.

Pemerintah juga akan terus mempercepat penyaluran program PEN yang ini dialokasikan sekitar Rp 455,62 triliun. Dana tersebut ditujukan untuk penanganan kesehatan termasuk melanjutkan vaksinasi, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.

Selama tahun 2021, realisasi sementara penggunaan dana PEN mencapai 88,4 persen atau Rp658,6 triliun. Penggunaan dana PEN ini secara efektif membantu penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya