Umur PLTU Batu Bara di Indonesia Cuma Sampai 2056, Setelah Itu Pensiun

Umur operasi PLTU berbasis batu bara di Indonesia berakhir pada 2056 mendatang

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2022, 13:50 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 13:50 WIB
PLTU Paiton
PT Pembangkitan Jawa Bali mencetak sejarah dengan menyabet Proper Emas untuk pengelolaan PLTU Paiton unit 1 dan 2 di Probolinggo, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus berupaya mempercepat transisi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia untuk mencapai target target nol persen emisi atau net zero emission di 2060. Antara lain dengan secara bertahap melakukan pensiun dini (early retirement) terhadap PLTU batu bara.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu menyatakan, umur operasi PLTU berbasis batu bara di Indonesia berakhir pada 2056 mendatang. Hal itu sesuai dengan arah kebijakan pemerintah terkait percepatan transisi EBT domestik.

"Jadi, itu adalah skenario di mana kita tidak akan membangun PLTU baru. Menurut umur yang sudah ada di pipe line, 2056 itu tidak ada PLTU batu bara," katanya dalam Seminar on Strategic Issue in G20: Exit Strategy and Scarring Effect di Jakarta, Kamis (17/2).

Saat ini, lanjut Febrio, pemerintah terus berupaya melakukan pembangunan infrastruktur pembangkit listrik EBT. Tujuannya, untuk memastikan stok dan permintaan terjaga untuk menekan biaya energi bersih.

"Jangan sampai maksa PLN-nya untuk beli listrik pembangkit EBT, tapi ternyata demand terhadap listrik belum naik. Rugi PLN nya. Saya gak mau," terangnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pensiun Dini

Economic Scale Biomassa dapat Tercipta dengan Pengimplementasian Cofiring PLTU
(Foto:Dok.Kementerian ESDM)

Meski begitu, pihaknya menginginkan proses pensiun dini PLTU batu bara dilakukan secara cepat. Dengan begitu, proses transisi energi ramah lingkungan di Indonesia tidak memakan waktu lama.

"Kita ingin itu (pensiun batu bara) lebih cepat jangan sampai menunggu harus 2056," tutupnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya