Mimpi Erick Thohir: Jumlah BUMN Makin Kecil, Kontribusi Tambah Besar

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan mimpinya untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

oleh Arief Rahman H diperbarui 19 Feb 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2022, 19:00 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir bekerja nyata untuk meningkatkan SDM Indonesia melalui perusahaan negara. (Dok BUMN)
Menteri BUMN, Erick Thohir bekerja nyata untuk meningkatkan SDM Indonesia melalui perusahaan negara. (Dok BUMN)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan mimpinya untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Setidaknya ada tiga poin yang jadi mimpinya.

Menteri Erick memimpikan, setidaknya sebagian dari mimpinya itu tercapai sebelum 2024 mendatang. Ini juga jadi misi Menteri Erick dalam membawa perubahan positif di perusahaan pelat merah.

"Kalau saya gak muluk-muluk bagaimana tadi kontribusi BUMN ini semakin besar ke negara. Lalu yang kedua, Jumlah BUMN akan semakin kecil tapi semakin besar dalam arti footprintnya," kata dia dalam Instagram @erickthohir, Sabtu (19/2/2022).

Selanjutnya, Menteri Erick ingin pelayanan dari perusahaan pelat merah tetap maksimal kepada masyarakat.

Yang ketiga peran dari pelayanan BUMN kepada masyarakat tetap maksimal. Tentu ini semua ada KPI nya, saya tak bisa bicara kalau tanpa data," katanya.

Bahkan, dari angka yang ditarget hingga 2024 itu, kata Erick, disertai juga dengan rencana jangka oanjang hingga 20 tahun kedepan.

"Itu angka-angka yang kita targrtkan hingga 2024 seperti apa dan kita dorong blueprint kita sampai 10 tahun yang akan datang," katanya.

 

Keberlanjutan

Ditemani Erick Thohir, Jokowi Bagi-Bagi Bantuan ke Pedagang
Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Erick Thohir berada di dalam mobil setelah membagikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada para pedagang di Pasar Baru Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Senin (24/1/2022). Bantuan yang diberikan sebesar Rp1,2 juta per orang. (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Lebih lanjut, Menteri Erick menyebut dengan adanya rencana jangka panjang itu, program bisa dilanjutkan oleh pemimpin pada periode selanjutnya.

Artinya, akan ada keberlanjutan program di lingkungan BUMN.

"Supaya apa? ketika ada menteri baru atau direksi baru itu sama-sama kita menjaalnkan, jangan sampai juga, misalnya, saya secara pribadi terjebak 'oh menteri sebelumnya itu tidak bagus', tidak bisa, kita harus persiapkan diri," katanya.

"Kebijakan semua pemimpin sebelum kita itu ada yang bagus ada yang perlu diperbaiki," imbuh Erick.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya