Dukung Transisi Energi, Pertagas Perluas Pasokan Gas Bumi

PT Pertamina Gas (Pertagas) bekomitmen mendukung transisi energi yang sedang digalakan pemerintah, dengan menyediakan dan memperluas pasokan gas bumi di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Feb 2022, 01:32 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 20:40 WIB
20151028-Pertagas Niaga Serius Garap Potensi Pasar Ritel LNG-Kaltim
Petugas melakukan pengisian LNG dari Plant 26 di area kilang LNG Badak, Kaltim, Rabu (28/10). Pertagas terus melakukan terobosan dalam bisnis LNG yaitu dengan menggarap potensi pasar ritel LNG di Kalimantan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Gas (Pertagas) bekomitmen mendukung transisi energi yang sedang digalakan pemerintah, dengan menyediakan dan memperluas pasokan gas bumi di Indonesia.

Direktur Utama Pertagas, Wiko Migantoro mengatakan, untuk mendukung transisi energi dengan menyalurkan gas bumi, Pertagas telah melakukan diskusi serta sinergi di lingkungan Sub-Holding Gas Pertamina.

"Kita bersama untuk tumbuh bersinergi dalam rangka mewujudkan visi dan misi Sub Holding Gas,” kata Wiko, di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS Arifin Rudiyanto mengungkapkan, transisi energi dari penggunaan bahan bakar fosil ke energi terbarukan memiliki peran sangat penting dalam mencapai _Net Zero Emission_ yang menjadi strategi jangka panjang dan kebijakan transisi energi di Indonesia.

“Penggunaan gas bumi merupakan salah satu jembatan transisi energi menuju pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan. Karena gas bumi dikenal sebagai energi yang memiliki efisiensi pembakaran sangat baik, bersih, ramah lingkungan dan lebih murah apabila dibandingkan dengan minyak bumi," jelas Arifin.

Deputi III Pengembangan Usaha BUMN , Montty Girianna menambahkan, pemanfaatan gas bumi sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi efek rumah kaca. Transisi energi adalah suatu yang harus dilakukan karena secara global arah penggunaan energi menuju ke arah energi dengan emisi rendah.

"Pertagas dapat terus melaksanakan perannya dalam transisi energi dengan meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana serta teknologi seperti CNG, LNG dan LPG,” ungkap Montty.

Pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi juga sudah dilakukan di beberapa negara lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya data kenaikan permintaan gas bumi pada Energy Global Demand

"Perkiraan demand gas bumi secara global memiliki trend positif hingga tahun 2040," ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemanfaatan Gas Bumi

PT Pertagas Niaga pada Selasa (28/12/2021) untuk pertama kalinya melayarkan Kapal MV Saviour yang mengangkut 40 ISO tank LNG dengan kapasitas total 32.000 MMBTU. (Dok Pertamina)
PT Pertagas Niaga pada Selasa (28/12/2021) untuk pertama kalinya melayarkan Kapal MV Saviour yang mengangkut 40 ISO tank LNG dengan kapasitas total 32.000 MMBTU. (Dok Pertamina)

Deputi III Pengembangan Usaha BUMN , Montty Girianna menambahkan, pemanfaatan gas bumi sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi efek rumah kaca.

Transisi energi adalah suatu yang harus dilakukan karena secara global arah penggunaan energi menuju ke arah energi dengan emisi rendah.

"Pertagas dapat terus melaksanakan perannya dalam transisi energi dengan meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana serta teknologi seperti CNG, LNG dan LPG,” ungkap Montty.

Pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi juga sudah dilakukan di beberapa negara lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya data kenaikan permintaan gas bumi pada Energy Global Demand

"Perkiraan demand gas bumi secara global memiliki trend positif hingga tahun 2040," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya