Gempa Pasaman Barat Tak Ganggu Penerbangan

Operasional penerbangan dan pelayanan navigasi penerbangan di lokasi-lokasi tyang terdampak gempa Pasaman Barat berjalan normal.

oleh Arief Rahman H diperbarui 25 Feb 2022, 12:40 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 12:40 WIB
Petugas ATC AirNav Indonesia memantau penerbangan melalui radar
Petugas ATC AirNav Indonesia memantau penerbangan melalui radar (dok: Ilyas)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa dengan magnitudo 6,1 terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Gempa terjadi pada Jumat (25/2/2022) pukul 08.39 WIB.

Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia Yohanes Harry Douglas Sirait mengatakan, gempa dengan kedalaman 10 km ini tidak menganggu navigasi penerbangan di Cabang Padang, Unit Pasaman Barat, dan Unit Rokot yang merupakan wilayah kerja AirNav Indonesia.

"Berdasarkan hasil koordinasi dan pemeriksaan sementara di lokasi-lokasi tersebut, kondisi personel, bangunan, dan fasilitas navigasi penerbangan dalam kondisi aman," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (25/2/2022).

Yohanes mengatakan bahwa operasional penerbangan dan pelayanan navigasi penerbangan di lokasi-lokasi tersebut juga berjalan normal.

"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait update kondisi di lapangan," tutup dia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penyebab Gempa Pasaman Magnitudo 6,1

Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Gempa Pasaman, Sumatera Barat Magnitudo 6,2 dirasakan hingga negara tetangga, Malaysia. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan gempa Pasaman bisa dirasakan hingga Malaysia.

"Gempa Pasaman ini dirasakan hingga jauh karena memang groundmotionnya cukup kuat dan direspon oleh tanah lunak dan teramplifikasi hingga dapat dirasakan di Malaysia," ujar Daryono dalam akun Twitter @DaryonoBMKG dikutip Jumat (25/2/2022).

Menurut Daryono, gempa Magnitudo 6,1 di Pasaman ini berjenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif (active fault).

"Mekanisme sumber Gempa Pasaman baik GEMPA PEMBUKA dan GEMPA UTAMA sama-sama mekanisme geser menganan (strike-slip dextral)," kata Daryono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya