Erick Thohir dan Tony Blair Kompak Bakal Sukseskan Presidensi G20 Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir berkesempatan bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair membahas peranan BUMN dalam menyukseskan agenda G20

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Mar 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2022, 12:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir berkesempatan bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
Menteri BUMN Erick Thohir berkesempatan bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir berkesempatan bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair membahas peranan BUMN dalam menyukseskan agenda G20. Menteri Erick menyebut perusahaan pelat merah memiliki peranan kunci dalam mengakselerasinya.

Apalagi, ini sejalan dengan presidensi G20 Indonesia yang mengambil tema Recover Together, Recover Stronger untuk mewujudkan pulih bersama diantara negara-negara di dunia. Erick optimistis hal itu bisa dicapai dengan berbagai upaya konkret.

“Kami juga percaya akan pentingnya perusahaan-perusahaan BUMN memimpin melalui langkah nyata kami, yang diwujudkan dalam berbagai inisiatif strategis dan transformasi berskala besar yang dapat memberikan dampak terhadap global,” kata dia mengutip keterangan resmi, Rabu (9/3/2022).

Erick juga meyakini kedepannya Indonesia akan memberikan kontribusi jangka panjang terhadap tata kelola dunia dan agenda berkelanjutan pasca Presidensi G20.

“Namun juga melihat peranan kunci perusahaan-perusahaan BUMN sebagai bagian dari upaya bersama memajukan perubahan dan kolaborasi di tingkat global,” katanya.

Sementara itu, Sir Tony Blair, Executive Chairman Tony Blair Institute for Global Change (TBI) dan mantan Perdana Menteri Inggris Raya (1997-2007), menilai Indonesia sebagai presidensi G20 memiliki peran penting bagi masyarakat di seluruh dunia. Hal ini berkaitan dengan agenda prioritas yang diusung.

“Indonesia memangku Presidensi G20 pada masa yang sangat penting bagi masyarakat dunia, dengan agenda, yang tidak hanya memimpin pemulihan global dari pandemi COVID-19, namun juga menciptakan kerja sama internasional yang kuat dan inklusif. Semua ini merupakan nilai-nilai fundamental yang sejalan dengan tujuan dan misi TBI,” terangnya.

Pada pertemuan itu, Tony menilai perusahaan pelat merah juga perlu mengambil posisi dalam mendukung pemulihan global. Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

“Kami juga merasa sangat penting untuk membahas peranan jangka pendek badan-badan usaha milik negara (BUMN) dalam mendukung pemulihan global, serta peranan jangka panjang BUMN dalammemperkuat kapasitas kita bersama dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan, baik secara individu maupun kolektif. Sejalan dengan semangat ini, BUMN di Indonesia tengah menjalani proses transformasi yang penting, dan kami menyambut gembira kesempatan untuk memimpin diskusi global ini bersama Menteri Erick Thohir dan tim Kementerian BUMN,” paparnya.

 

Agenda Prioritas

FOTO: Erick Thohir Bahas Progres Penanganan Masalah Garuda Indonesia Bersama DPR
Menteri BUMN Erick Thohir rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Rapat kerja membahas progres penanganan permasalahan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk serta progres restrukturisasi BUMN dan Holding BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Informasi, tiga pilar utama menjadi fokus Indonesia dalam Presidensi Indonesia di G20 2022, diantaranya Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Digital, dan Transisi Energi Berkelanjutan. Melalui pilar-pilar ini, Indonesia akan terus memimpin upaya mewujudkan akses vaksin COVID-19 yang merata, serta mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui partisipasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, serta ekonomi digital.

The Tony Blair Institute for Global Change (TBI) adalah organisasi yang didirikan untuk mendukung lembaga-lembaga pemerintahan dalam membangun masyarakat yang terbuka, inklusif, dan sejahtera dalam arus globalisasi dunia.

TBI berkomitmen memberikan dukungan strategis kepada Kementerian BUMN sepanjang Presidensi G20 Indonesia, khususnya pada peranan signifikan perusahaan- perusahaan BUMN di Indonesia, dan di seluruh dunia, dalam mendukung pemulihan global serta pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan.

Sementara, sejak akhir 2019, Kementerian BUMN menggerakkan transformasi menyeluruh di BUMN. Mulai dari klasterisasi, pembentukan berbagai holding, meningkatkan daya saing, profesionalisme, dan tata kelola perusahaan, hingga meningkatkan keterwakilan perempuan dan kaum muda di jajaran direksi BUMN. Berbagai langkah transformasi ini telah menunjukkan hasil nyata, terutama dengan pencapaian laba bersih BUMN secara konsolidasi yang meningkat signifikan, dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp90 triliun pada 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya