Harga Emas Melonjak, Catat Rekor Tertinggi Seminggu

Harga emas naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu pada hari Kamis.

oleh Arief Rahman H diperbarui 25 Mar 2022, 07:30 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2022, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu pada hari Kamis. Kenaikan terjadi karena daya tarik safe-haven terangkat oleh kekhawatiran atas melonjaknya inflasi dan ketidakpastian seputar perang di Ukraina.

Dikutip dari CNBC, Jumat (25/3/2022), harga emas di pasar spot gold naik 1 persen pada USD 1.963,21 per ounce, level tertinggi sejak 14 Maret. Harga emas berjangka AS ditutup naik 1,3 persen pada USD 1.962,20.

“Tekanan inflasi yang mendasari sangat kuat terus menjadi faktor fundamental pendukung utama yang mendorong harga emas. Ada faktor pendukung lainnya, terutama perang di Ukraina,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Federal Reserve menaikkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin pada 16 Maret, dan sejak itu pembuat kebijakan bank sentral AS telah mengisyaratkan pendekatan yang lebih agresif terhadap pengetatan kebijakan moneter tahun ini untuk melawan kenaikan inflasi.

“Bahkan gagasan tentang lingkungan suku bunga yang meningkat yang menggigit pasar emas tidak cukup untuk mengimbangi tekanan positif yang kita lihat dari kemiringan inflasi. Kami percaya bahwa The Fed tetap berada di belakang kurva," tambah Meger.

Emas, yang tidak membayar bunga, cenderung kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik, tetapi konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan lonjakan harga minyak menambah tekanan inflasi yang ada telah menempatkan dasar di bawah harga emas, kata para analis.

 

Selanjutnya

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, naik ke level tertinggi sejak Februari 2021 pada hari Rabu.

Dengan kenaikan ETF yang didukung emas, "emas bisa menarik lebih banyak pelamar jika risiko stagflasi menjadi lebih besar dalam waktu dekat," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.

Pertemuan para pemimpin Barat di Brussel sepakat untuk memperkuat pasukan mereka di Eropa Timur, meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dan memperketat sanksi mereka terhadap Rusia saat serangan Moskow terhadap tetangganya memasuki bulan kedua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya