Pertamina Ngebet Beli Minyak Rusia, Apa Kelebihannya?

Pertamina mengungkapkan berencana membeli minyak mentah murah dari Rusia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 29 Mar 2022, 19:15 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 19:15 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan akan memanfaatkan peluang pembelian minyak mentah murah dari Rusia.

Diketahui bahwa sebelumnya, India dan China sudah memutuskan pembelian minyak mentah dari Rusia.

Dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI yang disiarkan online pada Senin (28/3/2022), Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan dengan revamping Kilang Balongan yang direncanakan rampung pada Mei tahun ini, Pertamina akan lebih fleksibel dalam menerima berbagai jenis minyak mentah.

"Di tengah situasi geopolitik kita melihat ada opportunity untuk membeli (minyak) dari Rusia dengan harga yang baik. Pak Taufik (Dirut PT KPI) sudah melakukan approach untuk itu," kata Dirut Pertamina Nicke dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, dikutip Selasa (29/3/2022).

"Kita akan membeli (minyak Rusia) untuk dicoba dulu di kilang kita," ungkapnya.

Nicke memperjelaskan bahwa minyak mentah dari Rusia ini nantinya akan diolah di kilang Balongan yang saat ini sedang dalam pemeliharaan.

"Kami sudah koordinasi dengan Kemlu, dengan BI, untuk masalah ini. Gak ada masalah sepanjang perusahaan yang kita deal tidak terkena sanksi. Untuk pembayaran kami juga sudah berkoordinasi, mungkin nanti melalui India," lanjut dia.

Pertamina: Rencana Pembelian Minyak dari Rusia Murni B to B

Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Saat ditanya apakah pembelian minyak mentah dari Rusia akan memicu masalah politik, Nicke menjawab bahwa pembelian ini dilakukan murni secara Business to Business, dengan memastikan perusahaan terkait tidak sedang dalam sanksi.

"Kami koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Secara politis tidak ada masalah, (pembelian minyak) ini B to B murni," jelas Nicke.

Diketahui bahwa negara-negara Barat telah memberikan sanksi ekonomi yang disusul dengan pemberhentian pembelian minyak Rusia, sebagai respon atas invasi di Ukraina.

Di sisi lain, negara-negara pengimpor minyak seperti India dan China telah berjuang menghadapi tingginya harga minyak mentah, yang telah melonjak sejak tahun lalu.

Dilansir dari CNBC International, Selasa (28/3/2022) pengamat industri minyak di Kpler, yakni Matt Smith melihat bahwa India tampaknya akan membeli lebih banyak minyak murah dari Rusia.

China, yang sudah menjadi pembeli tunggal terbesar minyak Rusia, juga diperkirakan akan membeli lebih banyak minyak dari negara itu dengan diskon besar.

"Kami percaya bahwa China, dan pada tingkat lebih rendah, juga India akan melangkah untuk membeli minyak mentah Rusia yang didiskon besar-besaran," kata Matt Smith.

Langkah China dan India kontras dengan keputusan negara-negara Barat yang memberikan sanksi hingga menghentikan pembelian minyak Rusia. 

"Motivasi Pemerintah India adalah ekonomi, bukan politik. India akan selalu mencari kesepakatan dalam strategi impor minyak mereka," ujar Samir N. Kapadia, Kepala Perdagangan di Vogel Group.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya