Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi, jumlah orang yang mudik lebaran 2022 akan meningkat pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan warganya.
"Dari hasil survei online Litbang Kementerian Perhubungan, pada awalnya kita lakukan survei tercatat 20 persen penduduk akan lakukan perjalanan mudik, 55 juta," ujar Menhub Budi Karya dalam focus group discussion transportasi angkutan lebaran, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga
Menurut hasil penelitian selanjutnya, ia mengutarakan, jumlah pemudik bahkan bertambah pasca pemerintah menghapus kebijakan syarat antigen dan PCR untuk perjalanan jarak jauh.
Advertisement
"Yang terjadi adalah, jumlah mudik bergerak naik jadi 29 persen, atau 79 juta. Ini suatu jumlah besar, harus kita sikapi dengan baik," imbuh Menhub.
Budi Karya Sumadi menekankan, penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini harus mendapat perhatian serius, dengan mempertimbangkan seluruh aspek secara holistik. Juga kolaborasi antar instansi wajib dipermuat, baik pemerintah maupun stakeholder terkait.
"Oleh karena itu, harus bisa menciptakan transportasi yang aman, tertib, lancar, dan tak lupa menerapkan protokol kesehatan Covid-19," ungkapnya.
Kebijakan Logis
Pemerintah pun harus mengkomunikasikan kebijakan transportasi selama musim lebaran secara bijaksana dan logis. Sehingga kegiatan mudik bisa berjalan dengan lancar.
"Tentu apa yang akan kita lakukan bisa ditinjau dari berbagai sudut. Kita akan susun konsep baik dalam penyelenggaraan mudik. Kita ingin mensinergikan pendapat antar sektoral, tak hanya Kemenhub," sebutnya.
"Kita memiliki misi, atau perintah pak Presiden kita harus layani masyarakat untuk jalani mudik," tegas Menhub Budi Karya.
Advertisement