Lewat KUR, Kementan Kembangkan Program Taxi Alsintan di Sumatera Selatan

Program ini sudah dicanangkan oleh Menteri Pertanian, untuk menjadi tempat model pengembangan program taxi alsintan.

oleh stella maris diperbarui 16 Apr 2022, 10:41 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2022, 10:34 WIB
Dirjen PSP, Ali Jamil
Dirjen PSP, Ali Jamil/Istimewa.

Liputan6.com, Banyuasin Bantuan sejumlah alat dan mesin pertanian (alsintan) diserahkan Kementerian Pertanian, melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP). Alsintan itu diberikan tentunya untuk mendukung pertanian Banyuasin, Sumatera Selatan melalui Program KUR Taksi Alsintan.

Penyerahan alsintan tersebut merupakan bagian dari pengembangan program Taksi Alsintan melalui kredit usaha rakyat (KUR) untuk Provinsi Sumatera Selatan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan cara-cara pertanian konvensional harus ditinggalkan.

"Pertanian telah memasuki era teknologi. Artinya, kita sudah harus meninggalkan cara-cara lama dalam bertani. Penggunaan alsintan harus dikedepankan karena dengan alsintan produktivitas bisa ditingkatkan," katanya.

Dirjen PSP, Ali Jamil, mengatakan dengan memanfaatkan KUR, tidak ada lagi petani yang harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli berbagai jenis alsintan sesuai kebutuhannya. Petani, kata Ali, dapat menggunakan uang yang disiapkan Pemerintah melalui program KUR yang tersedia di bank negara atau bank-bank daerah. 

"Kuncinya, kalau sudah panen bapak atau ibu jangan lupa bayar utang atau kreditnya. Pemuda-pemuda ini, anak anak milenial ini berpikirnya harus visioner, harus berpikir cerdas melihat masa depan yang cerah, seperti apa harus mengubahnya," katanya.

Tak hanya itu saja, Ali juga mengajak insan pertanian agar dapat memanfaatkan peluang yang ada. Pada 2020 KUR dialokasikan kepada pertanian sebesar Rp50 triliun dan realisasinya Rp55 triliun, yang ada tunggakan itu hanya 0,03%.

"Itu tugasnya PPL, Pak Kadis, Pak Bupati tugaskan itu PPL untuk mengawasi KUR itu. KUR itu dibayar nanti setelah panen, jangan dilupakan utangnya. Bunga KUR masa pandemi ini direlaksasi 3%," jelasnya.

Ali menambahkan, realisasi KUR tahun lalu di 2021 adalah Rp70 triliun target dan terealisasi Rp85 triliun.

"Alhamdulillah dari data kita NPL nya sekitar 0,6%,di tahun lalunya dan tahun 2020 targetnya Rp50 triliun realisasinya Rp55 triliun, NPL 0.03%. Kami berharap di tahun 2022 ini dengan target KUR sekitar Rp90 triliun dapat dimanfaatkan oleh petani dengan sebaik-baiknya dan mudah-mudahan  berdampak signifikan positif terhadap kinerja pertanian," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Sumsel, Bambang Pramono, mengatakan sengaja datang kesini untuk menyerahkan alsintan dalam program taxi alsintan.

"Program ini sudah dicanangkan oleh Menteri Pertanian. Sumatera Selatan, khususnya Kabupaten Banyuasin, dipilih untuk menjadi tempat model pengembangan program taxi alsintan. Untuk itu kami dari Dinas Pertanian Provinsi ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi serta dukungan yang tiada henti kepada kabupaten banyuasin didalam program pengembangan program, baik didalam kementerian,dari provinsi maupun program bangkitnya Kabupaten Banyuasin," katanya.

Bupati Banyuasin, Askolani mengatakan pertanian Banyuasin itu sangat memungkinkan dikembangkan.

"Kami masih sangat yakin nambah luas lahan tanam,sangat mungkin nambah hasil produksi," katanya.

Menurutnya, Kabupaten Banyuasin sudah ada yang bisa diatas delapan ton hasil gabahnya.

"Makanya mari sama sama kita membangun, membangun Indonesia, membangun pangan Indonesia. Dari Banyuasin saja selesai urusannya,kami sekarang sedang ujicoba drone biar biaya usahatani bisa lebih efektif dan efesien,dan kami sedang mengembangkan petani milenial,dan kami memberikan arahan, motivasi sesuai dengan yang dicanangkan Pak Menteri Pertanian dan Pak Presiden," ujarnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya