Kinerja Kinclong, Peringkat Obligasi LTLS Ikut Meningkat

PT Lautan Luas Tbk (LTLS) terus mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang memiliki kinerja yang tahan banting meski di tengah pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2022, 17:25 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 12:15 WIB
PT Lautan Luas Tbk adopsi kampung di Mauk dalam rangka perayaan 70 tahun (Dok: PT Lautan Luas Tbk/LTLS)
PT Lautan Luas Tbk adopsi kampung di Mauk dalam rangka perayaan 70 tahun (Dok: PT Lautan Luas Tbk/LTLS)

Liputan6.com, Jakarta PT Lautan Luas Tbk (LTLS) terus mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang memiliki kinerja yang tahan banting meski di tengah pandemi. Hal ini diperkuat dengan penaikan peringkat kredit korporasi PT Lautan Luas Tbk (LTLS) oleh PEFINDO yang merupakan perusahaan pemeringkat efek di Indonesia. 

Kenaikan peringkat tersebut terjadi pada Obligasi Berkelanjutan II Tahap I tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri B tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A dan B tahun 2020, dan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A dan B tahun 2021 menjadi “IdA” dari sebelumnya yaitu “IdA-“. Prospek untuk peringkat kredit korporasi perusahaan adalah “kuat”.

“Dengan membaiknya credit profile dan meningkatnya credit rating yang diberikan oleh Pefindo, kami melihat impact yang positif terhadap Perseroan. Suku bunga dan beban bunga Perseroan diharapkan akan menjadi lebih baik, yang akan berdampak pula pada peningkatan kinerja Perseroan,” jelas Investor Relations Manager PT Lautan Luas Tbk Eurike Hadijaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (18/4/2022).

Peringkat tersebut mencerminkan kemampuan dan komitmen keuangan jangka panjang PT Lautan Luas Tbk dalam membayarkan hutangnya. Ditambah pangsa pasar perusahaan yang kuat dalam industri kimia dan bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tekanan pada pertumbuhan dan kualitas aset.

Dalam keterangan resminya, Pefindo menilai tindakan pemeringkatan tersebut mencerminkan pandangan Pefindo terhadap struktur permodalan LTLS yang lebih kuat dan indikator proteksi arus kas, didorong oleh perbaikan manajemen modal kerja dan permintaan yang stabil menyusul pemulihan makro ekonomi dalam jangka pendek hingga menengah.

“Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi,” jelas Pefindo dalam keterangan resminya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Posisi Pasar LTLS

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan sertifikat pengelolaan Pusat Logistik Berikat kepada beberapa perusahaan termasuk PT Lautan Luas Tbk.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan sertifikat pengelolaan Pusat Logistik Berikat kepada beberapa perusahaan termasuk PT Lautan Luas Tbk.

Selanjutnya peringkat tersebut juga mencerminkan posisi pasar LTLS yang kuat di industri, ditopang oleh produk dan segmen pasar yang terdiversifikasi dengan baik, operasi bisnis yang terintegrasi, dan manajemen operasi yang baik menghasilkan margin yang relatif stabil.

Didirikan tahun 1951, PT Lautan Luas Tbk mengawali usahanya sebagai importir dan distributor bahan kimia dasar untuk industri batik dan makanan di Indonesia.

PT Lautan Luas Tbk sekarang memiliki 11 fasilitas manufaktur (9 di Indonesia, 2 di China), mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia, dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan dari sektor industri diseluruh Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Kinerja Positif di 2021Emiten pemasok bahan kimia dasar dan khusus di Indonesia, LTLS juga membukukan pendapatan sebesar Rp 6,6 triliun di sepanjang tahun 2021.

Capaian itu naik 18,6 persen dari pendapatan di tahun 2020 yang sebesar Rp 5,6 triliun.Berdasarkan laporan keuangan yang baru saja diinformasikan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan pendapatan ini berasal dari lonjakan penjualan yang didapatkan Lautan Luas. Tercatat, penjualan LTLS capai Rp 6,06 triliun di tahun lalu.

Jumlah tersebut lebih tinggi dari penjualan di tahun 2020 yang hanya Rp 5,04 triliun.Dengan kenaikan penjualan dan segala efisiensi biaya dilakukan terjadi peningkatan laba bersih.

LTLS membukukan laba bersih senilai Rp279,6 miliar. Atau meningkat 271,7 persen dari Rp75,2 miliar secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun hingga akhir 2021, perseroan membukukan total aset sejumlah Rp6,2 triliun, naik dari Rp5,5 triliun dari akhir 2020. Jumlah aset lancar perseroan tercatat naik Rp2,7 triliun dengan total aset tidak lancar yang juga meningkat menjadi Rp3,45 triliun sepanjang 2021.

Hingga penutupan BEI, Kamis (14/4), harga saham LTLS berada di Rp 775. Harga saham tersebut naik 11,51 persen dari bulan sebelumnya. Per 31 Maret 2022, pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Caturkarsa Megatunggal (54,7 persen), publik (44,96 persen), sedangkan sisanya dimiliki oleh manajemen.

Pefindo Dongkrak Peringkat Lautan Luas, Ini Faktor Pendorongnya

20160331- Festival Pasar Modal Syariah 2016-Jakarta- Angga Yuniar
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Lautan Luas Tbk (LTLS) dan Obligasi Berkelanjutan II 2017 seri B, Berkelanjutan III 2020 menjadi idA, dari sebelumnya idA-. Mengacu pada hal itu, prospek peringkat Lautan Luas adalah stabil.

"Tindakan pemeringkatan tersebut mencerminkan pandangan kami terhadap struktur permodalan LTLS yang lebih kuat dan indikator proteksi arus kas, didorong oleh perbaikan manajemen modal kerja dan permintaan yang stabil menyusul pemulihan makro ekonomi dalam jangka pendek hingga menengah," kata Pefindo dalam keterangan resmi, Kamis (7/4/2022).

Selama tiga tahun terakhir, Lautan Luas secara intensif melakukan deleveraging di tengah kontraksi ekonomi dan fluktuasi harga bahan baku, sehingga meningkatkan profil kredit.

Perseroan berencana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp 200 miliar yang akan jatuh tempo pada 21 Juni 2022 dengan menggunakan kas internal dan fasilitas kredit dari bank.

Pada posisi 31 Desember 2021, perusahaan memiliki kas dan setara kas serta fasilitas kredit yang belum digunakan dari bank masing-masing sebesar Rp 499,1 miliar dari USD 177 juta, yang cukup untuk menutupi obligasi yang akan jatuh tempo.

"Obligor dengan peringkat idA memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya. Namun, itu agak lebih rentan terhadap dampak buruk dari perubahan keadaan dan kondisi ekonomi daripada peringkat yang lebih tinggi,” jelas Pefindo.

Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar LTLS yang kuat, didukung oleh bisnis yang terdiversifikasi dengan baik, operasi yang terintegrasi dan saluran distribusi yang baik, serta marjin laba yang stabil. Peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang moderat dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi makro ekonomi.

 

Lebihi Target Pendapatan

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Peringkat dapat dinaikkan jika LTLS secara substansial melebihi target pendapatan dan EBITDA secara berkelanjutan, serta terus melakukan debt deleveraging dalam jangka pendek hingga menengah.

"Peringkat dapat diturunkan jika arus kas perusahaan melemah secara substansial sebagai akibat dari kinerja bisnis yang lebih rendah dari perkiraan. Dan atau jika Perusahaan berutang lebih tinggi dari yang diharapkan tanpa dikompensasi oleh peningkatan signifikan dalam profil bisnisnya," tulis Pefindo.

Lautan Luas adalah distributor dan produsen bahan kimia dasar dan khusus terkemuka di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1951. Pendapatannya diperoleh dari tiga divisi, yaitu: distribusi, manufaktur, dan layanan.

Per 31 Desember 2021, pemegang saham terdiri dari PT Caturkarsa Megatunggal sebesar 54,7 persen, publik 43,6 persen dengan masing-masing di bawah 5 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh manajemen.

Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona
Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya