Ada Subsidi Pupuk dan Bansos, Sri Mulyani Heran Nilai Tukar Petani Turun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mempertanyakan terjadinya penurunan terhadap Nilai Tukar Petani (NTP) yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada April 2022.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Jun 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2022, 15:30 WIB
Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 TSri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mempertanyakan terjadinya penurunan terhadap Nilai Tukar Petani (NTP) yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada April 2022. Sedangkan, Pemerintah telah mendukung dari sisi fiskal guna membantu kelompok petani.

"Seperti subsidi pupuk, PKH dan bansos diterima petani itu sebetulnya membantu kenaikan NTP. Mungkin tidak dimasukan ke dalam NTP, ini akan kami tanyakan ke Pak Margo Yuwono (Kepala BPS)," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, di Gedung DPR, Rabu (8/6/2022).

Berdasarkan data BPS, tercatat NTP secara nasional periode April 2022 sebesar 108,46. Angka ini turun 0,76 persen, dibanding NTP pada bulan sebelumnya yaitu 109,29 pada Maret 2022.

Oleh karena itu, Menkeu menginginkan berbagai kebijakan fiskal yang diberikan Pemerintah kepada kelompok petani dapat dimasukkan dalam komponen perhitungan BPS saat menetapkan NTP, tujuannya agar nilai NTP meningkat lagi.

"Nanti terserah BPS mungkin punya kemampuan untuk melihat metodologi nya dan dari sisi akurasi penghitungan NTP seperti apa, karena saya tahu bahwa di dalam pos-pos anggaran kita cukup signifikan belanja untuk pertanian,” ujarnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Anggaran Sektor Pertanian

Menkeu dan BI Raker Dengan Banggar DPR
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelum rapat kerja Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Rapat membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN tahun anggaran 2023 dan rencana kerja pemerintah tahun 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menkeu menyebut, sebenarnya tahun 2022 Pemerintah sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 93 triliun untuk sektor pertanian. Bahkan, hampir 60 persen bantuan PKH diterima juga oleh kelompok tani.

"Harusnya itu bisa membantu nilai tukar mereka karena itu meningkatkan daya beli petani dan nelayan juga," tegas Menkeu.

Dalam kesempatan sama, Kepala BPS, Margo Yuwono mengakui, perhitungan NTP komponen subsidi pemerintah yang diberikan petani tidak dimasukan. Kendati demikian, hal itu akan menjadi catatan BPS dalam menghitung NTP.

“Terkait dengan NTP memang ini belum dimasukkan komponen subsidi dari Pemerintah kepada para petani dan nelayan. Ini akan menjadi catatan kami, kedepan NTP tahun ini sedang perbaikan metodologi,” pungkas Margo.

Nilai Tukar Petani Selama April 2022 Turun

Kementan Targetkan 8,2 Juta Hektare Sawah untuk 20 Juta Ton Beras
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Mei 2022 sebesar 105,41. Angka ini turun sebanyak 2,81 persen dibanding NTP bulan April 2022 mencapai 108,46.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

"Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 2,37 persen, sedangkan Indeks Harga yang dibayar Petani naik sebesar 0,46 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/6).

Margo melanjutkan, pada Mei 2022, NTP Provinsi Riau mengalami penurunan terbesar (14,57 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan tertinggi (1,02 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.

Harga Gabah Kering Naik

Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani naik 2,12 persen dan Harga Beras Premium di Penggilingan turun 0,67 persen.Dari 1.671 transaksi penjualan gabah di 28 provinsi selama Mei 2022, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 64,75 persen; gabah kering giling (GKG) 21,78 persen; dan gabah luar kualitas 13,47 persen.

"Selama Mei 2022, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.461,00 per kg atau naik 2,12 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.578,00 per kg atau naik 2,15 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya," imbuh Margo.

Harga Rata-Rata di Tingkat Petani

Produksi Pertanian Sebagai Bantalan Ekonomi Nasional
Petani menggarap sawah di kawasan Tangerang, Banten, Sabtu (19/2/2022). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah membangun pertanian dari peningkatan produksi dan pengembangan hilirisasi sampai pada sektor pertanian sebagai bantalan pertumbuhan ekonomi nasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun, rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.139,00 per kg atau naik 1,27 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.254,00 per kg atau naik 1,16 persen.

Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.278,00 per kg atau naik 1,97 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.380,00 per kg atau naik 2,13 persen.

Dibandingkan Mei 2021, rata-rata harga gabah pada Mei 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,45 persen; 3,93 persen; dan 3,41 persen.

Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada Mei 2022 dibandingkan dengan Mei 2021 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,78 persen; 4,08 persen; dan 3,68 persen.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

infografis hari tani nasional
jumlah petani indonesia turun sejak tiga tahun terakhir (liputan6/yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya