Liputan6.com, Jakarta - Franchise makanan cepat saji McDonald's di Rusia telah mengungkapkan logo barunya saat bersiap untuk membuka kembali restorannya mulai 12 Juni mendatang.
Dilansir dari BBC, Jumat (10/6/2022) logo baru restoran cepat saji ini menampilkan lingkaran dan dua garis, yang dikatakan mewakili burger dan dua kentang goreng.
Baca Juga
Namun, pihak perusahaan belum mengungkapkan nama terbaru Mcdonald's di Rusia, meskipun sejumlah opsi dilaporkan telah dipertimbangkan.
Advertisement
Media Rusia yaitu Moscow Times, juga ikut meramaikan logo baru Mcdonald's di negara itu melalui sebuah unggahan artikel di platform Twitter.
The new owner of McDonald’s former Russian locations is still working on a new brand name. https://t.co/TYaUWawnxl
— The Moscow Times (@MoscowTimes) June 10, 2022
Logo baru ini muncul ketika Mcdonald's Rusia yang akan berubah nama itu dijadwalkan untuk membuka kembali 15 restorannya akhir pekan ini, menurut laporan kantor berita milik negara Rusia TASS, yang mengutip Sistema PBO, perusahaan yang mengelola bisnis yang sebelumnya dimiliki oleh McDonald's.
"Latar belakang hijau dari logo melambangkan kualitas produk dan layanan yang biasa digunakan para tamu kami," kata juru bicara Sistema PBO kepada TASS.
Sementara itu, sejumlah pengguna media sosial berkomentar bahwa logo baru tersebut masih terlihat seperti huruf "M".
Adapun warganet lainnya yang mengomentari bahwa logo baru Mcdonald's itu tampaknya terinspirasi dari bendera Bangladesh, yang juga berwarna hijau tua dan lingkaran merah .
Menurut surat kabar Rusia Izvestia, Sistema PBO telah mengajukan delapan nama pengganti Mcdonald's ke Rospatent, yang merupakan badan pemerintah Rusia yang bertanggung jawab atas kekayaan intelektual.
Nama-nama yang dilaporkan sedang dipertimbangkan termasuk "Tot Samyi", yang diterjemahkan menjadi "yang sama" dan "Svobodnaya Kassa" yang berarti "mesin kasir yang tersedia".
McDonald's Sebelumnya Sudah Dikabarkan Akan Ganti Nama di Rusia
Diberitakan sebelumnya, McDonald's (MCD) di Rusia telah mendaftarkan kemungkinan nama merek untuk perusahaan yang mengambil alih restoran cepat saji itu di sana.Â
Dilansir dari CNN Business, Senin (30/5/2022) sebuah pengajuan paten menunjukkan pilihan nama baru McDonald's di Rusia bakal menjadi "Fun and Tasty" dan "The Same One".
Perusahaan mengatakan pada Jumat lalu (27/5) bahwa merek dagang yang terdaftar di agen Rospatent Rusia, dari mana mereka akhirnya berencana untuk memilih satu merek, juga termasuk "Just Like That" dan "Open Checkout."
Sebagai informasi, salah satu franchise burger terbesar di dunia itu memiliki hampir 850 restoran di Rusia, dan menjual cabang-cabangnya di sana kepada pemegang lisensi lokal Alexander Govor, yang menjalankan operasi 25 restoran.
Govor akan mengoperasikan Mcdonalds dengan nama baru di Rusia, dan pemegang waralaba lainnya akan diberikan pilihan untuk bekerja di bawah merek baru.
McDonald's awal bulan ini telah mengumumkan akan meninggalkan Rusia sebagai tanggapan atas aksi militer negara itu di Ukraina dan gelombang selanjutnya dari sanksi Barat.Â
Kini, setelah keluar dari Rusia karena perang di Ukraina, McDonald's akan mengambil penghapusan signifikan — antara USD 1,2 miliar hingga USD 1,4 miliar.
Dalam laporan pendapatan terbarunya, McDonald's mengungkapkan penutupan restorannya di Rusia telah menelan biaya sebesar USD 127 juta atau setara Rp 1,8 triliun pada kuartal terakhir.
Hampir USD 27 juta di antaranya dikeluarkan untuk biaya staf, pembayaran sewa dan persediaan.
Sedangkan 100 juta dolar lainnya adalah beban biaya untuk produk makanan dan barang-barang lain yang harus dibuang.
Advertisement
Sekilas Tentang Sejarah McDonald's di Rusia
Franchise yang memiliki 84 persen restorannya di Rusia ini, adalah salah satu merek internasional terbesar meninggalkan Rusia sejak perang di Ukraina pecah pada Februari 2022.
Keputusan tersebut mengakhiri hubungan tiga dekade McDonald's dengan Rusia.
Dalam sejarahnya, McDonald's membuka restoran pertamanya di Moskow pada 31 Januari 1990.
Pada saat itu, lebih dari 30.000 hidangan Mcdonald's disajikan dan restoran pertamanya yang dibuka di Pushkin Square harus tetap buka hingga seharian karena keramaian.
Kedatangan McDonald's di Moskow pun lebih dari sekadar menu Big Mac dan kentang gorengnya, menurut Darra Goldstein, pakar Rusia di Williams College.
Hal itu pun menjadi contoh paling menonjol dari upaya Presiden Uni Soviet pada saat itu, yakni Mikhail Gorbechev, untuk membuka negaranya ke dunia luar.
"Ada retakan yang sangat terlihat di Tirai Besi," kata Goldstein.
"Itu sangat simbolis tentang perubahan yang terjadi," lanjut dia.
Sekitar dua tahun kemudian, Uni Soviet runtuh.