Liputan6.com, Jakarta Saat ini Indonesia tengah merencanakan proyek ibu kota negara (IKN) yang akan dilaksanakan di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Kabar terkait proyek IKN ini telah lama dibahas bahkan hingga menjadi sorotan hingga luar negeri.Â
Sejumlah perusahaan asing pun ingin ikut juga dalam membangun mega proyek IKN Nusantara tersebut, tak terkecuali perusahaan Malaysia.
Baca Juga
Nusantara, nama resmi IKN akan dibangun di atas lahan seluas 632 850 hektar, hampir empat kali luas Jakarta, dan dengan demikian, proyek ambisius ini akan menarik investor dari berbagai industri secara global.
Advertisement
"Nusantara akan membutuhkan infrastruktur jaringan dan fisik, antara lain termasuk utilitas perkotaan, jalan tol. manufaktur, pelabuhan laut dan bandara, serta jaringan dan komunikasi," kata Trade Commissioner Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE) Har Man Ahmad dalam acara Megabuild Indonesia 2022 dikutip Senin (20/6/2022).
Event yang digelar MATRADE terbilang sangat tepat karena adanya peningkatan permintaan untuk jasa konstruksi dan bahan bangunan di Indonesia. Selain Ibu Kota Baru, hal ini juga didorong oleh proyek perumahan dan investasi infrastruktur, di kota-kota di seluruh Indonesia.
Har Man menambahkan Indonesia merupakan negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Untuk itu, Ia memastikan Malaysia siap berkolaborasi dan menjalin kerjasama diberbagai sektor, khususnya bidang konstruksi.
"Tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan produk dan layanan Malaysia, menjajaki peluang bisnis serta berkolaborasi dengan mitra strategis Indonesia yang potensial dalam proyek terkait konstruksi," kata Har Man.
"Ini salah satu dari aktivitas kami untuk mempromosikan perusahan Malaysia di Indonesia jadi hari ini kita ada 15 perusahaan yang dari berbagai profesi. Indonesia dari segi potensi sangat besar jadi sangat penting untuk kami membina keyakinan konsumen dari Indonesia dan juga pemain-pemain industri Indonesia untuk kita kerjasama," sambungnya.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Megabuild 2022
Diantara produk dan layanan yang akan dipromosikan di Megabuild 2022 antara lain arsitektur, teknik, manajemen proyek & jasa konstruksi, penerangan penerbangan, pelapis kaca dan tangki air.
Selain itu, produk ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti tenaga surya dan solusi pengisi daya EV juga akan dipamerkan di Paviliun Malaysia.
"Ini bukan lebih kepada kerjasama untuk sama-sama berkembang dari sisi pembangunan dari segi keuangan dan berbagai sektor lainnya. Jadi kita akan coba membangun kerjasama dibidang kontruksi dan bukan hanya di Jakarta dan di pulau Jawa seperti penandatangan yang sudah beres tadi itu terkait di Sumatera Selatan dan itu salah satu yang menjadi tumpuan kami juga the next emerging-market," jelas Har Man.
"Kita tau pak Jokowi sedang mengundang investasi dari luar, mungkin itu salah satu dari signal. Karena itu Malaysia mungkin bisa menjadi teman utama. Insyaallah yang terpenting bagi kami berkembang bersama," katanya.
Â
Advertisement
Sangat Tertarik
Salah satunya perusahaan arsitek asal Malaysia, Arkitek LLA yang tak ingin ketinggalan dalam mega proyek IKN tersebut.
Mohd Safuan Azam mengatakan sangat tertarik dengan proyek IKN dirinya berharap bahwa perusahaannya dapat ikut ambil bagian dari proyek tersebut.
"Kita tahu Indonesia saat ini sedang mengembangkan IKN, kita ingin berpartisipasi disana (IKN) tentunya dengan banyaknya proyek disana kami bisa ikut dalam membangun desainnya," kata Safuan kepada suara.com.
Safuan pun optimistis bahwa perusahaannya bisa ikut ambil bagian dalam mega proyek tersebut, mengingat daya tarik Indonesia adalah saat ini memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang begitu besar.
"Peluang ekonomi disini sangat besar, jumlah penduduk yang banyak membuat jumlah pasar sangat banyak," kata dia.
Sementara itu Wong Shian Ching dari Asociated Group Konsult mengatakan dirinya ikut tertarik dalam pameran ini dikarenakan tren pembangunan di Indonesia saat ini mengarah pada kelestarian lingkungan.
"Di Indonesia saat ini banyak sekali pembangunan yang mengarah pada