Kompor Induksi Jadi Showcase KTT G20 Bali, PLN dan Kemenko Perekonomian Cek Respon Penerima Manfaat 

Uji coba konversi kompor listrik ini menyasar 1.000 masyarakat penerima manfaat di Bali dan sebagai showcase komitmen Indonesia dalam menekan emisi karbon.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 15 Jul 2022, 18:06 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2022, 18:06 WIB
Kompor Induksi Jadi Showcase KTT G20 Bali, PLN dan Kemenko Perekonomian Cek Langsung Penerima Manfaat 
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kementerian Koordinator Perekonomian, Montty Girianna meninjau langsung kesiapan PLN dan respon masyarakat Bali soal konversi kompor induksi.

Liputan6.com, Denpasar PT PLN (Persero) bersama Pemerintah tengah merumuskan sejumlah langkah untuk mengkonversi kompor LPG ke kompor induksi. Terlebih lagi, program ini akan menjadi showcase dalam KTT G20 Bali pada November mendatang. Pasalnya kompor induksi berperan dalam upaya mengurangi emisi karbon. 

Sebagai persiapan showcase dalam KTT G20 Bali dan sosialisasi kompor induksi, PLN melakukan pilot project konversi kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke kompor Induksi di Bali dengan melibatkan 1.000 pelanggan PLN yang terdiri dari 950 masyarakat penerima manfaat dan 50 kelompok UMKM menjadi target uji coba ini. 

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kementerian Koordinator Perekonomian, Montty Girianna meninjau langsung kesiapan PLN dan melihat respons masyarakat Bali terkait rencana konversi kompor ini. 

Montty menilai, langkah konversi kompor ini sangat strategis. Melalui program ini pemerintah bisa menghemat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang selama ini terbebani oleh subsidi LPG.

"Program ini sangat bagus dan strategis. Dengan langkah ini dari sisi keuangan pemerintah subsidinya jadi berkurang dan ini bisa mengurangi beban APBN," ujar Montty.

PLN dan Kemenko Perekonomian Cek Langsung Penerima Manfaat 
PLN dan Kemenko Perekonomian meninjau langsung penerima manfaat kompor induksi di Denpasar, Bali.

Di satu sisi, kata Montty program ini juga bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, dengan memakai kompor induksi masyarakat bisa lebih hemat karena harganya yang lebih murah dan juga proses memasak jadi lebih cepat. 

"Targetnya masyarakat bisa lebih aman, lalu masak lebih cepat dan lebih hemat," ujar Montty.

Dasar Program Konversi Kompor

PLN dan Kemenko Perekonomian Cek Langsung Penerima Manfaat 
PLN dan Kemenko Perekonomian meninjau langsung penerima manfaat kompor induksi di Denpasar, Bali.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan program konversi kompor ini dilakukan PLN sebagai salah satu upaya mengurangi beban negara atas impor LPG yang tiap tahun naik. Apalagi, selama ini, khususnya LPG 3 kilogram merupakan barang subsidi yang masih dijual bebas sehingga tidak tepat sasaran dan menjadi beban APBN. 

"Melalui konversi kompor ini langsung bisa menyelesaikan tiga persoalan sekaligus. Mengurangi ketergantungan impor LPG dengan energi berbasis domestik, yaitu listrik dan juga mengurangi beban APBN yang selama ini untuk mensubsidi LPG ini," ujar Darmawan.

PLN dan Kemenko Perekonomian Cek Langsung Penerima Manfaat 
PLN dan Kemenko Perekonomian meninjau langsung penerima manfaat kompor induksi di Denpasar, Bali.

Ketiga, kata Darmawan langkah konversi kompor ini sejalan dengan misi KTT G20 yaitu, transisi energi. Dengan menggunakan kompor induksi maka emisi gas buang yang dihasilkan dari kompor induksi ini jauh lebih rendah dibandingkan kompor LPG. 

"Kita ingin membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia ini betul betul komitmen mengurangi emisi karbon. Bahkan dengan konversi kompor ini menjadi bukti, bahwa Indonesia sampai kepada masyarakatnya juga aware atas keberlangsungan iklim," ujar Darmawan. 

Pada tahun ini, PLN melakukan pilot project konversi kompor LPG ke kompor listrik di dua kota, yaitu Surakarta dan Bali. Pada tahap pertama ini ada 2.000 masyarakat yang akan merasakan manfaat dari konversi ini. Selain itu, PLN juga akan menyasar 300.000 pelanggan lagi yang tersebar di beberapa kota. Harapannya di tahun 2025 mendatang 15,3 juta pelanggan bisa beralih dari kompor LPG ke kompor induksi.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya