Antisipasi Krisis Pangan, Pemerintah Tanam 1 Juta Kelapa Genjah di Lahan Tak Produktif

Kebijakan pengembangan tanaman kelapa genjah ini sebagai salah satu senjata pemerintah mengantisipasi situasi dunia yang sedang dilanda krisis pangan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 11 Agu 2022, 14:04 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2022, 14:00 WIB
Kelapa Genjah
Kelapa Genjah.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan penanaman 1 juta kelapa genjah di lahan-lahan tidak produktif. Hal tersebut diungkap saat berkunjung ke Desa Giriroto, Boyolali, Jawa Tengah, untuk melakukan penanaman bibit kelapa genjah. 

"Ini baru dimulai di sini. Nanti di provinsi-provinsi yang kelapa itu bisa tumbuh baik akan kami tanami. Targetnya kurang lebih 1 juta kelapa genjah," kata Jokowi dikutip dari Antara, Kamis (11/8/2022). 

Tak main-main, saat ini pemerintah sudah menyiapkan 46 ribu bibit kepala genjah untuk area area Solo Raya dan Boyolali, 44 ribu bibit untuk Karanganyar, dan 110 ribu bibit untuk Sukoharjo.

Kebijakan pengembangan tanaman kelapa genjah ini sebagai salah satu senjata pemerintah mengantisipasi situasi dunia yang sedang dilanda krisis pangan.

"Tiga ratus juta orang lebih sekarang ini berada pada kekurangan pangan akut dan kelaparan. Di beberapa negara sudah mulai dan diperkirakan kalau tidak ada solusi bisa masuk ke 800 juta orang akan kekurangan pangan dan kelaparan," jelasnya.

Pemanfaatan lahan tidak produktif juga menjadi upaya untuk mengantisipasi krisis pangan, kata Jokowi. Misalnya, untuk kebutuhan cabai, masyarakat bisa menggalakkan menanam di pekarangan rumah masing-masing dengan menggunakan media tanam polybag.

"Sehingga, tidak ada yang namanya kita ini kekurangan cabai atau harga cabai naik drastis," tambahnya.

Khusus untuk kelapa genjah, Jokowi mengatakan setiap tanaman itu bisa memproduksi sekitar 180 buah per tahun.

"Itu bisa dibuat gula semut, bisa dibuat minyak kelapa, yang juga bisa dijual buahnya untuk minuman segar," ujar Jokowi. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kunjungan Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Jawa Tengah dalam rangka kunjungan kerja pada Kamis, 11 Agustus 2022. Kepala Negara bersama rombongan lepas landas dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 07.30 WIB.

Setibanya di Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Presiden dan rombongan akan langsung menuju Desa Giriroto. Di sana, Presiden akan meninjau pengembangan kelapa genjah sekaligus melakukan penanaman kelapa genjah dan tanaman sela bersama para petani setempat.

Selain di Desa Giriroto, Presiden juga diagendakan untuk melakukan kegiatan serupa di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Presiden dan Ibu Iriana beserta rombongan direncanakan akan kembali ke Jakarta pada petang harinya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Mentan SYL Cek Persiapan Pengembangan Kelapa Genjah 1 Juta Batang di Sukoharjo

Mentan SYL Cek Persiapan Pengembangan Kelapa Genjah 1 Juta Batang di Sukoharjo
Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam peninjauan kesiapan lokasi penanaman kelapa genjah sebar di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jumat (5/8/2022).

Sektor pertanian menjadi bantalan perekonomian Indonesia menghadapi ancaman krisis pangan global. Oleh karena itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus mengimplementasi program strategis guna memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu program andalannya, mengembangkan kelapa genjah 1 juta batang secara nasional tahun 2022-2023.

"Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk pengembangan kelapa genjah 1 juta batang secara nasional, kami menjadikan Solo Raya yakni Sukoharjo, Karanganyar dan Boyolali sebagai salah satu sentra produksi kelapa genjah. Kehadiran kami hari ini untuk peninjauan, mengecek persiapan penanaman dan lokasi baik pekarangan maupun hamparan serta kesiapan logistik benih," demikian dikatakan Mentan SYL dalam peninjauan kesiapan lokasi penanaman kelapa genjah sebar di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jumat (5/8/2022).

Dalam peninjauan itu, Mentan didampingi Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho dan Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol Inf Agus Adhy Darmawan.

Mentan SYL menjelaskan pencanangan penanaman kelapa genjah 1 juta batang akan dilakukan Presiden Joko Widodo dalam beberapa waktu ke depannya. Diperoleh hasil peninjauan di Kabupaten Sukoharjo, kondisi lahan dan benih sudah siap untuk dilakukan penanaman.

"Bu Bupati Sukoharjo menyampaikan sudah menyiapkan lahan 1.000 hektar dan 10.000 kepala keluarga. Calon petani calon lahan penerima bantuan dan stok benih kelapa pun sudah siap, sudah tersebar di lokasi, siap ditanam," ungkapnya.

 

Manfaat Kelapa Genjah

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan, Andi Nur Alam Syah menambahkan konsep pengembangan kelapa genjah yakni penanamannya dilakukan di pekarangan sebanyak 60% dan kawasan/hamparan 40%. Kementan saat ini telah menyiapkan pengembangan kelapa genjah 200.000 batang di Solo Raya meliputi Kabupaten Sukoharjo sebanyak 83.000 batang, Karanganyar 59.000 batang dan Boyolali 58.000 batang secara bertahap di tahun 2022 hingga 2023.

"Pengembangan kelapa genjah menjadi harapan baru untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, menurunkan pengeluaran dan meningkatkan pendapatan rumah tangga dan mengembangkan ekonomi wilayah. Karena itu, tentunya tidak hanya sampai kegiatan tanam, industri pengolahanya pun ke depannya disiapkan sehingga menghasilkan produk turunan kelapa yang bernilai jual tinggi seperti minyak kelapa dan gula semut," jelasnya.

Lebih lanjut Nur Alam menjelaskan implementasi pengembangan kelapa genjah ini dilakukan secara klaster dan integrasi sehingga menjadi pemicu dan memperkuat pengembangan komoditas pertanian lainnya yang meningkatkan pendapatan masyarakat. Klaster perkebunan-tanaman pangan dengan integrasi kelapa dengan jagung, Kelapa dengan Kedelai yang dilakukan pada lahan hamparan atau kawasan.

"Kemudian, klaster perkebunan-hortikultura yakni integrasi kelapa dengan cabai, kelapa dengan nanas. Penanaman kelapa pada klaster ini dilakukan di pekarangan. Dan klaster perkebunan-peternakan, yakni integrasi kelapa dengan ayam. Penanamannya dilakukan di pekarangan rumah," terangnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya