Liputan6.com, Jakarta Tantangan generasi milenial zaman kiwari dalam memenuhi kebutuhan akan hunian adalah perencanaan dan pengelolaan keuangan untuk membeli properti. Tidak hanya itu, banyak milenial yang juga kesulitan dalam memilih properti yang cocok dan pas di kantong.
Baca Juga
Salah satu kesulitan generasi milenial dalam membeli properti adalah mengumpulkan tabungan untuk memenuhi Down Payment (DP) dalam pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sebagian lagi, kurang percaya diri dalam menentukan aset properti apa yang harus dibeli.
Advertisement
Nah, bagaimana caranya agar milenial dapat mempersiapkan diri untuk membeli rumah pertamanya? Berikut tips beli rumah untuk milenial dari pakarnya yakni General Manager Marketing Kota Podomoro Tenjo Yoga Gunawan dan Financial Planner Aliyah Natasya
1. Menyesuaikan dan Mempersiapkan Budget
Anda harus mengetahui perkiraan bujet yang diperlukan untuk membeli rumah. Dengan begitu Anda akan memiliki target untuk menyisihkan pendapatan sebagai tabungan khusus untuk membeli rumah.
Hal ini akan membantu Anda untuk berkomitmen dalam menabung, bahkan mendorong Anda untuk mencari peluang demi menambah pemasukan di luar dari pendapatan utama.
2. Menentukan Kebutuhan dan Value
Hunian yang dipilih harus memberikan proyeksi kehidupan yang dapat dirasakan dan dinikmati selama 10-20 tahun ke depan. Oleh karena itu, pilihlah hunian yang menunjang aksesibilitas dan fasilitas yang lengkap. Ingat, properti tidak hanya sebagai hunian tetapi juga bagian dari investasi jangka panjang yang harus diperhatikan.
3. Mempunyai Tujuan dan Tekad yang Kuat
Salah satu tantangan yang dialami milenial sehingga mereka tidak dapat membeli rumah adalah terjebak dalam lingkaran 'sandwich generation'. Sandwich generation adalah sebutan bagi individu yang harus menanggung kebutuhan ekonomi keluarga dalam waktu bersamaan.
Untuk menghadapi tantangan ini memang dibutuhkan semangat dan tekad yang kuat untuk membeli rumah. Justru dengan berani membeli rumah di saat sekarang adalah salah satu kunci untuk menghentikan 'sandwich generation' karena aset properti termasuk investasi jangka panjang yang dapat dinikmati bersama keluarga
4. Pilih Produk Terbaik dari Pengembang properti Terpercaya
Sebelum membeli rumah, pastikan untuk memilih pengembang tepercaya dengan produk properti yang berkualitas. Adapun, kriteria produk properti yang baik adalah yang memenuhi standar yakni mudah dan terjangkau aksesibilitasnya, didukung oleh teknologi, dan menunjang kesehatan, dan yang paling penting sesuai dengan bujet.
Semua kriteria ini dapat ditemukan di Kota Podomoro Tenjo yang menawarkan hunian berkualitas premium dengan aksesibilitas yang baik seperti fasilitas Grand Transit Oriented Development (TOD) penghubung stasiun Tigaraksa dan Tenjo untuk mengakses Commuter Line menuju Jakarta. Kawasannya juga dilengkapi dengan ruang terbuka hijau dengan fasilitas Green Belt.
Tidak hanya itu, hunian rumah tapak di Kota Podomoro Tenjo sangat terjangkau mulai dari Rp200 juta-an dengan cicilan mulai dari Rp1,7juta per bulan.
Advertisement
Menko Airlangga Jabarkan Peran Industri Properti, Sumbang 9,14 Persen ke PDB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan peran penting dari sektor properti dibuktikan melalui kontribusi terhadap PDB pada Q2-2022 yang mencapai 9,14 persen, untuk konstruksi dan 2,47 persen untuk real estate.
Selain itu, pertumbuhan juga ditunjukkan oleh sektor properti pada Q2-2022 dengan capaian yang melampaui level sebelum pandemi sebesar 2,16 persen (yoy) untuk real estate dan 1,02 persen (yoy) untuk konstruksi.
Adapun angka pertumbuhan tersebut didukung adanya peningkatan Indeks Demand Properti Komersial pada Q2-2022 yang sebesar 1,58 persen (yoy).
“Sektor real estate mengalami pertumbuhan penjualan positif sebesar 15,23 perssn (yoy) pada Q2 yang didorong oleh membaiknya seluruh penjualan tipe rumah, terutama rumah tipe besar sebesar 29,86 persen (yoy), rumah tipe kecil dan menengah sebesar 14,44 perseb (yoy) dan 12,25 persen (yoy),” kata dia di Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Industri properti terus bertransformasi menjadi salah satu sektor tumpuan bagi perekonomian nasional dalam menyumbang multiplier effect baik dari sisi forward-linkage maupun backward-linkage bagi subsektor industri pendukung lainnya, mempengaruhi perkembangan sektor keuangan, serta menyerap tenaga kerja secara signifikan.
Menurutnya, dengan dampak signifikan tersebut, Pemerintah telah memberikan dukungan melalui berbagai kebijakan seperti pemberian Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) hingga paling tinggi 100 persen untuk kredit properti, bagi bank yang memenuhi persyaratan rasio Non Performing Loan/Non Performing Financing.
Pemerintah juga telah memberlakukan perpanjangan insentif PPN sebesar maksimal 50 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar, dan 25 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual di atas Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar hingga September 2022.
Minta Dukungan
Di sisi lain, berbagai kebijakan yang telah diinisiasi Pemerintah tersebut perlu mendapatkan dukungan berbagai pihak melalui kolaborasi dan inovasi guna mengatasi berbagai tantangan mulai dari konflik geopolitik global, disrupsi rantai pasok, krisis energi, risiko stagflasi, normalisasi suku bunga negara maju, hingga perubahan iklim.
Menko Airlangga juga turut mengapresiasi penyelenggaraan Properti Indonesia Award sebagai bentuk penghargaan bagi pemikiran kreatif dan inovatif dalam upaya mendorong pertumbuhan industri properti di tengah masa pemulihan ekonomi, sehingga diharapkan dapat terus berlanjut dan melahirkan insan pengembang industri properti ke depannya.
”Dengan adanya PIA yang rutin diadakan setiap tahunnya, saya berharap dapat menjadi pemicu semangat para pengembang Indonesia untuk terus berinovasi dan kreatif menghasilkan produk properti yang berkualitas, berkelanjutan, dan bertanggungjawab terhadap lingkungan dan sosial,” pungkas Menko Airlangga.
Advertisement