Jokowi Perintahkan BUMN dan Badan Pangan Beli Hasil Panen Petani

Pokok permasalahan yang terjadi pada sektor pertanian selalu berulang sejak 50 tahun lalu, yakni para petani kerap mendapatkan harga murah saat menjual hasil panen mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2022, 15:51 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2022, 15:51 WIB
Kementan Targetkan 8,2 Juta Hektare Sawah untuk 20 Juta Ton Beras
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Hasil panen petani akan langsung dibeli pemerintah melalui Badan Pangan Nasional atau BUMN. Langkah ini merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ini diungkapkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden di Istana Negara.

Melalui pembelian tersebut, para petani tidak perlu lagi mencari pasar untuk menjual hasil panen mereka. Dampaknya, para petani tidak dirugikan dengan rantai penjualan yang berbelit. 

"Petani yang produksi, kalau produksinya banyak, dibeli harga yang untung bisa oleh Badan Pangan atau BUMN. Kita harap memutus rantai, misalnya ada grosis, ada tengkulak lagi, ada pengecer," ucap Zulkifli di Jakarta, Senin (19/9/2022).

Dikatakan jika pokok permasalahan yang terjadi pada sektor pertanian selalu berulang sejak 50 tahun lalu. Masalah di mana para petani kerap mendapatkan harga murah saat menjual hasil panen mereka.
 
Terlebih, saat hasil panen melimpah. Sementara saat gagal panen, para petani merugi karena menjual hasil panennya dengan harga di bawah pasar.
 
Adanya permintaan Presiden agar pemerintah membeli langsung hasil produksi panen para petani merupakan keputusan penting. Hanya saja, waktu pelaksanaan dari perintah tersebut belum ada keputusan akhir. "Nanti akan ada (pembahasan) lanjutan," ucapnya.
 
Badan Pangan juga dapat memberikan subsidi transportasi angkutan pangan ke daerah-daerah yang mengalami defisit komoditi pangan.
 
"Nanti Badan Pangan ada anggarannya bisa subsidi transportasi kalau naiknya sudah mungkin 5 persen, bisa disubsidi ongkos transportasinya, harga bisa stabil," pungkasnya.
 
 
 

Minta Pemda Peka Kondisi Harga Pangan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memantau harga pangan di Pasar Cibubur di Jakarta Timur, pada Kamis (16/6/2022). (Dok Kemendag)
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memantau harga pangan di Pasar Cibubur di Jakarta Timur, pada Kamis (16/6/2022). (Dok Kemendag)
Sebelumnya Zulkifli kerap menyinggung, jika pemerintah daerah memberikan subsidi untuk transportasi angkutan pangan, harga beberapa komoditi utama akan kembali normal.
 
Dia juga meminta kepala daerah agar peka terhadap harga-harga pangan. Sebagai contohbharga telur. Dia menganalogikan, jika satu wilayah penyuplai telur untuk daerah lain, maka daerah atau pemerintah yang mendapatkan suplai telur tersebut yang harus menanggung biaya transportasi.
 
Jika cara seperti itu dilakukan, Zulkifli optimis harga telur akan kembali menjadi Rp28.000 per kg.
 
"Jadi kalau harga naik sedikit itu pemerintah ada dana cadangan yang 2 persen itu dipakai untuk membantu ongkos. Telur misalnya, kalau telurnya naik sampai Rp32.000 ya kasih ongkosnya, pasti turun lagi Rp28.000," ujar Zulkifli di Serpong Utara, belum lama ini.
 
Reporter: Yunita Amalia

 

Sumber: Merdeka.com 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya