PGN Bangun 17 Ribu Sambungan Jargas di Medan, Dananya dari Kas Internal

pembangunan jargas PGN mengadopsi pemanfaatan digitalisasi pada smart meter atau unit meteran yang akan menghitung pemakaian gas bumi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Okt 2022, 20:34 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2022, 20:34 WIB
20151028-PGN Siap Salurkan Gas Ke Sektor Industri
Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). Sektor Industri kini mulai mengkonversi dari bahan bakar minyak ke gas alam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina membangun jaringan gas bumi sebanyak 17 ribu sambungan rumah tangga (SR) di Medan, Sumatera Utara. Sumner keuangan proyek ini berasal dari kas internal perusahaan.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menyatakan Subholding Gas Pertamina melalui PGN siap berkontribusi membangun jargas sebanyak 1 juta SR secara bertahap. Untuk Medan, PGN mengalokasikan jargas sebanyak 17 ribu SR.

“Dari 17 ribu itu, baru 7 ribu yang terealisasi. Masih ada 10 ribu lagi dan akan kami kejar terus, mengingat di 2023 nanti akan ada alokasi lagi,” kata Achmad, di Jakarta, Senin (17/11/2022).

Dengan skama investasi internal perusahaan, pengembangan jargas difokuskan di wilayah yang telah tersedia jaringan gas salah satunya di Medan, Sumatera Utara.

Achmad menjelaskan, pembangunan jargas mengadopsi pemanfaatan digitalisasi pada smart meter atau unit meteran yang akan menghitung pemakaian gas bumi yang dapat langsung terhubung dengan sistem pembayaran milik perusahaan dan pada pelanggan secara otomatis.

Menurut Achmad, keamanan juga bertambah dengan adanya layanan tambahan smart meter, karena pemakaian gas akan termonitor dan tercatat otomatis. Selain itu, jargas bumi lebih aman dengan fitur pengamanan yang lengkap dan gas bumi mudah terurai di udara.

Smart meter akan menggantikan pencatatan meter manual petugas PGN untuk rumah tangga maupun UMKM. Hal ini dapat meminimalkan kontak fisik saat pandemi karena petugas tidak perlu datang ke rumah untuk melakukan pencatatan manual.

 


Gandeng Partner

Jaringan Gas PGN Merambah Rusunawa Jakarta
Warga memasak menggunakan jaringan gas PGN rumah tangga di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga dan industri kecil untuk meningkatkan pemanfaatan gas domestik serta menekan penggunaan LPG. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

PGN menggandeng partner dalam negeri untuk memproduksi smart meter, sehingga baik gas bumi pada jargas maupun infrastruktur penunjangnya merupakan produk dalam negeri. Dengan menggunakan produk dalam negeri dalam menunjang pembangunan jargas, diharapkan bisa meningkatkan pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 45 persen.

“PGN akan bersinergi dengan seluruh stakeholder dan dukungan pemerintah pusat maupun daerah siap mengakselesari pemanfaatan jargas sebagai solusi pemenuhan energi yang praktis, aman, nyaman, dan modern bagi masyarakat,” tutur Achmad.

Rencana PGN untuk memperluas pembangunan jargas di Sumatera Utara mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumut akan mendukung PGN dalam mengejar target pembangunan jaringan gas (jargas) di Sumatera Utara khususnya Kota Medan yang secara umum menjadi bagian pencapaian target 400 ribu Sambungan Rumah (SR) pada 2022.

“PGN tadi menyampaikan ada program jargas untuk masyarakat rumah tangga, untuk Medan, program dari PGN pusat ini ada 17 ribu. Kami dari Pemprov Sumut menyambut baik ini. Pemerintah Provinsi akan ikut mendukung dan membantu nantinya,” ujar Musa.

 


Pemahaman

Wagub yang akrab disapa Ijeck tersebut mengatakan, bahwa hal yang paling penting adalah pemahaman masyarakat mengenai pelayanan PGN lebih murah, lebih aman dan lebih banyak keuntungannya daripada gas tabung.

“Saya baru dengar juga malah jaringan pipa ke dalam rumah sepanjang 15 meter gratis dari PGN. Pelayanan ini saya rasa jauh lebih baik, lebih murah. Di rumah sudah pakai, kalau sudah pakai pasti masyarakat tahu bagaimana keuntungannya. Dan kita harap ini terus disosialisasikan,” tutup Ijeck.

Infografis Ladang Gas
10 Ladang Gas Terbesar Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya