Kunjungan Turis Naik Jelang KTT G20, Beach Club di Bali Kantongi Rp 1 Miliar per Hari

Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

oleh Tira Santia diperbarui 02 Nov 2022, 11:45 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 11:45 WIB
Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. (Dok. Kementerian Kominfo)

 

Liputan6.com, Jakarta Bisnis Food & Beverage di Bali terus membaik memasuki kuartal empat 2022. Demikian pula kunjungan wisatawan yang terus naik, meski belum sepenuhnya normal seperti sebelum pandemi COVID-19 melanda.

Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.

“Diperkirakan kafe, restoran hingga beach club yang ada di sekitar Bali Selatan saja, bisa mengantongi omzet mulai Rp3 juta hingga Rp 1 miliar per hari (beach club). Membuat bisnis restoran dan kafe tumbuh melebihi 100 persen,” ujar Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Rabu (2/11/2022).

Adnyana mencontohkan di daerah Seminyak dan Canggu yang aktivitas perekonomiannya sudah normal seperti masa sebelum pandemi.

“Jika pemilik modal sudah berani buka restoran hingga kafe, berarti mereka sudah percaya, Bali telah bangkit,” tambahnya.

Tingkat hunian kamar hotel dan villa juga dirasakan terus membaik. Pemesanan vila dan resto di daerah Ubud meningkat sejak bulan Agustus.

‘’Bagi kami biasanya November adalah bulan mati, tapi dengan adanya G20, itu menjadi berkah bagi kami,’’ ujar Gede Dananjaya Siadja, pemilik Siadja Gallery, Tanamas Villas dan restoran Ocin.

 

Permintaan Buah dan Sayur

Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. (Dok. Kementerian Kominfo)

Peningkatan bisnis restoran dan kafe ini, berimbas pada naiknya permintaan hasil pertanian seperti aneka buah dan sayuran. Namun karena curah hujan yang tinggi, hasil panen dari Bali menjadi tidak optimal. Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Bali I Made Mendra Astawa,menyebutkan, demi memenuh besarnya permintaan pasokan tambahan diambil dari Jawa.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), perekonomian Provinsi Bali ditopang oleh sektor akomodasi, Tmakanan dan minuman termasuk di dalamnya bisnis perhotelan dan restoran.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho menuturkan, Presidensi G20 2022 memberi dampak positif bagi perekonomian Bali sejak Januari. Pertemuan G20 banyak digelar di pulau dewata termasuk puncak KTT G20 pada tengah November ini.

‘’G20 menjadi pendorong utama bagi bangkitnya Bali, saat pandemi terjadi ada banyak bisnis yang tutup termasuk restoran dan kafe karena sepi pembeli jadi mereka harus mengurangi beban biaya,’’ ujar Trisno.

KTT G20 Harus Bisa Bawa Indonesia Jadi Negara Besar

Delegasi Negara Anggota G20
Delegasi Negara Anggota G20 menghadiri Pertemuan Kedua Menteri Kesehatan Negara G20 (G20 2nd Health Ministers Meeting) di Hotel InterContinental Bali Resort, Bali yang digelar 27 - 28 Oktober 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Pertemuan KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada November 2022 dapat menjadikan Indonesia sebagai negara besar. Sebagai pemimpin G20, Jokowi punya tanggung jawab besar untuk merekonsolidasi kekuatan G20

"Ini momentum yang baik bagi Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar di kancah global. Peran penting ini harus bisa dimanfaatkan oleh Presiden Joko Widodo," jelas Peneliti senior Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (Centris) AB Solissa, dikutip dari Antara, Minggu (30/10/2022).

Enam+03:08VIDEO: Resesi Ekonomi Global, Indonesia Kena Dampaknya? Selain itu, pertemuan pemimpin-pemimpin negara di acara KTT G20 di Bali pada November 2022 nanti menjadi dorongan bagi tercipta perdamaian dunia.

"Di tengah perang yang melanda Rusia dan Ukraina serta ancaman resesi ekonomi yang diprediksi bakal terjadi di tahun depan haruslah disikapi secara bersama oleh semua pemimpin negara G20," jelasnya.

Kata dia, presiden Jokowi bisa mengambil positioning untuk mendamaikan dunia di Forum G20 dan hal yang wajar yang patut diapresiasi.

Sebagai pemimpin G20, Jokowi punya tanggung jawab besar untuk merekonsolidasi kekuatan G20 agar sama-sama bisa urung tangan menyelesaikan berbagai problematika yang dihadapi oleh banyak negara.

Dikatakan Direktur Executive Partner Politik Indonesia itu, salah satu keuntungan Indonesia dalam forum global ini adalah menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, dimana Indonesia tidak berpihak pada salah satu blok manapun, hingga momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjukkan kekuatan Indonesia di mata dunia.

"G20 besok di Bali bisa menjadi sejarah baru bagi Indonesia, bisa menjadi rekonsiliator bagi terbangunnya perdamaian dunia sebagaimana harapan semua negara," ujarnya.

Mendamaikan Negara Berkonflik

Logo resmi G20 yang diketuai Indonesia.
Logo resmi G20 yang diketuai Indonesia.

Lebih jauh Solissa, jika Presiden Jokowi berhasil mendamaikan negara-negara berkonflik seperti Rusia-Ukraina dan negara-negara barat, maka dirinya akan mencatatkan sejarah baru di dunia dan hal tersebut akan dikenang oleh seluruh dunia.

Keuntungan lainnya kata dia, adalah Jokowi akan dikenang sebagai bapak perdamaian dunia. Kelasnya akan sama dengan Soekarno dulu di masa-masa perang dingin yang melibatkan blok barat dan blok timur.

"Menurut saya ini legacy besar yang bisa ditinggalkan oleh Jokowi setelah dirinya tak lagi menjabat sebagai presiden," ujarnya menegaskan.

Infografis Ragam Komentar Polemik Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Komentar Polemik Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya