Subholding Upstream Pertamina Panen 7 Proper Emas, Dinilai Sukses Implementasikan ESG

PROPER dilaksanakan setiap tahun dan telah menjadi platform bagi dunia usaha dalam melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2022, 21:10 WIB
Diterbitkan 29 Des 2022, 18:37 WIB
PROPER Emas tahun 2022
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, berhasil meraih 7 predikat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas tahun 2022

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, berhasil meraih 7 predikat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas tahun 2022 yang merupakan penghargaan tertinggi terhadap kinerja pengelolaan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Republik Indonesia.

 

Direktur Utama PHE, Wiko Migantoro, mengungkapkan bahwa keberhasilan perolehan penghargaan PROPER juga merupakan wujud nyata keseriusan perusahaan dalam menerapkan aspek Environment, Social, Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.

“Saat ini PHE berhasil meraih ESG Risk Rating sebesar 30.5 dan perolehan PROPER ini menunjukkan komitmen PHE sebagai Subholding Upstream yang senantiasa mengedepankan operasional bisnis ramah lingkungan,” terang Wiko.

PHE berhasil meraih tujuh PROPER predikat emas yang berasal dari Badak LNG, Pertamina EP Rantau Field, Pertamina EP Bunyu Field, Pertamina EP Tarakan Field, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Pertamina Hulu Kalimatan Timur – Daerah Operasi Bagian Selatan (PHKT DOBS), dan Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS).

Selain itu, PHE juga meraih 21 predikat PROPER Hijau sebagai penghargaan terhadap perusahaan yang melakukan pengelolaan lingkungan dan sosial lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin dan dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya, di Istana Wapres, Kamis (29/12/2022).

PROPER dilaksanakan setiap tahun diatur dalam Permen KLH No. 1 Tahun 2021 dan telah menjadi platform bagi dunia usaha dalam melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.

Penilaian terhadap kandidat PROPER Emas dilakukan pada inovasi sosial yang dilakukan perusahaan sebagai solusi mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial di sekitar perusahaan.

Dengan meraih predikat PROPER Emas semakin mempertegas komitmen PHE SHU sebagai perusahaan yang selalu bertanggungjawab mengelola dampak lingkungan dan memandirikan masyarakat di sekitar wilayah operasi melalui program pemberdayaan.

 

Komitmen

PROPER Emas tahun 2022
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, berhasil meraih 7 predikat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas tahun 2022

Lebih lanjut Wiko menjelaskan bahwa PHE beserta seluruh perusahaan afiliasi mempunyai komitmen untuk menjaga kesinambungan aspek operasi, aspek lingkungan, dan aspek sosial.

“Bagi kami, PROPER telah menjadi indikator bagaimana komitmen pengelolaan lingkungan dan sosial di sekitar wilayah kami beroperasi. Kami juga mengucapkan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait dan kami akan terus menjadikan prestasi ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan program yang berkelanjutan melalui berbagai inovasi,” pungkas Wiko.

PHE juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG) dan juga mendukung dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs.

PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmentally friendly, socially responsible dan good governance.

Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore

Sumber migas
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjalankan strategi operasi masif dan agresif melalui keberhasilan sejumlah pengeboran eksplorasi yang menghasilkan penambahan sumber daya 2C terambil sebesar 144 MMBO untuk minyak dan 931 BCFG untuk gas.

Sebagai bentuk komitmen lingkungan berkelanjutan dan peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan, Pertamina Hulu Energi WMO (PHE WMO) yang tergabung di Regional Indonesia Timur Subholding Upstream mengembangkan Program Salt Centre Terintegrasi dengan menerapkan Teknologi Tepat Guna.

Muhamad Arifin, General Manager Zona 11 mengatakan ini adalah perolehan emas ke-4 untuk PHE WMO, "Alhamdulillah tahun ini PROPER EMAS kembali diraih melalui program unggulan Salt Centre yang kami kembangkan bersama masyarakat Desa Banyusangka, Bangkalan. kami harapkan program ini dapat menghidupkan industri garam tradisional oleh masyarakat Pulau Garam", jelas Arifin

Arifin menjelaskan bahwa program ini telah mampu mengantarkan PHE WMO untuk kembali meraih PROPER EMAS 2022. Sebelumnya, PHE WMO juga sudah pernah mendapatkan emas sebanyak 3x pada tahun 2016, 2017 dan 2020.

Penghargaan PROPER EMAS tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diperoleh dalam penilaian kinerja perusahaan untuk pengelolaan lingkungan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Acara Penganugerahaan PROPER tahun 2022 dilaksanakan di Istana Wakil Presiden RI pada Kamis, 29 Desember 2022. Penghargaan PROPER Emas PHE WMO diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dan diterima oleh Direktur PHE WMO, Endro Hartanto.

“Kami turut bangga, dengan diraihnya penghargaan PROPER Emas tahun ini menunjukkan bahwa dengan adanya program Salt Centre Terintegrasi telah memberikan manfaat bagi kelompok manfaat dan masyarakat sekitar. Tidak hanya manfaat ekonomi saja yang didapat, tetapi manfaat lainnya seperti manfaat lingkungan dan sosial”, ujar Endro Hartanto.

Seperti yang diketahui, Program Salt Centre Terintegrasi merupakan program yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas garam di Madura khususnya wilayah Bangkalan. Dengan adanya penerapan teknologi tepat guna yang diterapkan, tidak hanya NaCl saja yang meningkat, tetapi kandungan puritan yang tidak dibutuhkan dalam garam juga berkurang.

Program ini juga melibatkan ibu-ibu PKK dan juga Karang Taruna untuk terlibat dalam kegiatan diversifikasi produk olahan berbahan dasar garam. Tidak hanya itu, dengan adanya Program Salt Centre Terintegrasi juga telah mampu menjadi contoh dan lokasi belajar bagi masyarakat sekitar dan siswa-siswi dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi untuk belajar terkait pengelolaan garam rakyat dengan teknologi tepat guna. Program Salt Centre Terintegrasi ini juga telah mampu mendukung SDGs 1, 8, 12, 13 dan 15.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung PHE WMO, sehingga ini adalah pencapaian dan penghargaan untuk kita semua", tutup Endro.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya