Lalu Lalang Penumpang di 15 Bandara Kelolaan AP I Melonjak 75% di Natal dan Tahun Baru

Tingginya pertumbuhan angka jumlah penumpang dan pergerakan pesawat yang dilayani dibandingkan dengan Posko Natal dan Tahun Baru di tahun-tahun sebelumnya

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Jan 2023, 10:45 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 10:45 WIB
30 Ribu Turis per Hari Diprediksi Kunjungi Bali Selama Libur Nataru, Menparekraf Larang Berkerumun
Ilustrasi Bandara Ngurah Rai Bali. (dok. Biro KOmunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I telah melayani sebanyak 2,9 juta penumpang pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Angka ini didapat secara kumulatif dari 15 bandara yang dikelola. Rinciannya, AP I melayani 2.927.847 pergerakan penumpang dan 24.582 pergerakan pesawat udara.

AP I resmi menutup operasional Posko Nataru di 15 bandara Angkasa Pura I pada Rabu, 4 januari 2023. Periode yang ditetapkan adalah periode operasional Posko Monitoring Angkutan Udara Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Posko Nataru 2022/2023) yang beroperasi sejak 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023. 

Jumlah pergerakan penumpang di 15 bandara pada Posko Nataru kali ini mengalami pertumbuhan sebesar 75 persen jika dibandingkan dengan trafik pergerakan penumpang pada Posko Nataru 2021/2022 lalu sebanyak 1.669.005 pergerakan penumpang.

Sedangkan untuk pergerakan pesawat udara mengalami pertumbuhan sebesar 41 persen dibandingkan dengan catatan pada Posko Nataru 2021/2022 lalu sebanyak 17.485 pergerakan pesawat udara.

"Tingginya pertumbuhan angka jumlah penumpang dan pergerakan pesawat yang dilayani dibandingkan dengan Posko Nataru di tahun-tahun sebelumnya, menjadi sebuah catatan yang sangat menggembirakan. Secara umum operasional penerbangan dan kebandarudaraan berjalan dengan aman, lancar, dan selamat," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangannya, Kamis (5/1/2023).

Dia menegaskan, Angkasa Pura I juga menerapkan standar layanan prima demi terciptanya kenyamanan para pengguna jasa bandara di tengah tingginya permintaan masyarakat untuk bepergian dan berwisata dengan menggunakan moda transportasi udara.

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder, utamanya kepada pihak maskapai penerbangan dalam menyediakan armada pesawat kepada para pengguna jasa pada masa puncak kali ini.

 

Bandara I Gusti Ngurah Rai Tertinggi

Suasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali
Suasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Pada periode Posko Nataru 2022/2023, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara yang melayani trafik tertinggi, yaitu dengan 908.977 pergerakan penumpang dan 6.079 pergerakan pesawat.

Di urutan kedua adalah Bandara Juanda Surabaya dengan 561.535 pergerakan penumpang dan 4.018 pergerakan pesawat, serta di urutan ketiga adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 449.035 pergerakan penumpang dan 3.642 pergerakan pesawat yang dilayani.

Puncak arus mudik libur Natal 2022 terjadi pada 23 Desember 2022 (H-2 Natal) dengan jumlah 207.109 pergerakan penumpang dilayani, serta puncak arus balik libur Natal 2022 terjadi pada 26 Desember 2022 (H+1 Natal) dengan 177.247 pergerakan penumpang dilayani di 15 bandara Angkasa Pura I.

Sedangkan untuk puncak arus mudik libur Tahun Baru 2023 terjadi pada 30 Desember 2022 (H-2 Tahun Baru) dengan sebanyak 176.625 pergerakan penumpang, serta puncak arus balik libur Tahun Baru 2023 terjadi pada 2 Januari 2023 (H+1 Tahun Baru) dengan 183.347 pergerakan penumpang dilayani.

Selama periode Posko Nataru 2022/2023, Angkasa Pura I melayani realisasi _extra flight_ sebanyak 1.079 flight, atau terealisasi sebesar 75 persen dari 1.448 rencana extra flight. Bandara dengan realisasi extra flight terbanyak adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 586 flight, Bandara Juanda Surabaya dengan 102 flight, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 94 flight.

 

Langkah Mitigasi Curah Hujan

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dok AP I
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dok AP I

Angkasa Pura I bersama stakeholder menerapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengantisipasi cuaca dengan curah hujan tinggi yang terjadi pada periode libur Nataru 2022/2023.

"Cuaca dengan curah hujan tinggi yang terjadi di tengah tingginya pergerakan pesawat udara dan penumpang pada masa libur Nataru 2022/2023 menjadi perhatian utama kami. Sejumlah langkah mitigasi telah kami laksanakan di 15 bandara, utamanya dalam hal kesiapan infrastruktur bandara yang berkaitan langsung terhadap operasional pesawat udara dan keselamatan penerbangan, seperti kesiapan runway, taxiway, dan apron, serta sejumlah peralatan pendukung seperti lampu landasan dan marka landasan," ujar Faik Fahmi.

"Walaupun sempat ada beberapa penerbangan yang terdampak cuaca, akan tetapi secara umum operasional penerbangan dan pelayanan penumpang di tengah cuaca dengan curah hujan tinggi dapat berjalan dengan lancar dan selamat," pungkas Faik Fahmi.

 

Menantang

Menhub Budi Karya Sumadi
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau pelaksanaan inspeksi keselamatan atau ramp check pesawat, yang dilakukan secara periodik oleh Ditjen Perhubungan Udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (17/1/2021).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pelayanan posko angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) cukup menantang. Salah satu faktornya adalah adanya cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah.

Pasalnya, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini langsung berpengaruh pada kegiatan transportasi. Baik itu adanya gelombang tinggi, hingga banjir yang menghambat perjalanan di darat.

"Kalau kita melihat ke semua ini apa yang kita lakukan struggling atau menantang karena cuaca. Cuaca ini mempengaruhi, baik hujan, angin, arus, semua itu secara langaung berdampak pada kegiatan teansportasi. Laut, darat, udara semua terdampak,"ujarnya dalam Penutupan Posko Angkutan Nataru, Rabu (4/1/2023).

Dia mengisahkan, salah satunya adalah keterlambatan dari penerbangan pesawat. Dengan cuaca yang tak menentu, maka pesawat tak bisa melakukan lepas landas atau mendarat. Sehingga, jadwal yang seharusnya sesuai, kembali mundur beberapa waktu.

"Saat di (sektor) udara juga terganggu satu aktivitas yang terganggu dimana penerbangan yang mestinya terjadi tepat waktu ada keterlambatan," jelasnya.

Terkait kendala akibat cuaca ini, Menhub Budi meminta jajarannya dan seluruh pihak terkait untuk melakukan evaluasi. Tujuannya agar ada perbaikan saat menghadapi momen mudik selanjutnya.

"Bahwa apa yang kita catat dalam apa yang dilakukan selama periode ini perlu dapat perhatian dan evaluasi. Perlu ada evaluasi karena evaluasi ini penting untuk (menghadapi momen) lebaran dan untuk persiapan konektivitas jadi lebih baik," bebernya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya