Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan proyek ibu kota negara atau IKN Nusantara secara agregat sudah mencapai 15 persen. Dari total 34 proyek IKN Nusantara yang sudah dikontrakkan, sudah ada 29 kontrak yang lakukan penandatanganan.
Salah satu infrastruktur di IKN Nusantara yang tengah dikembangkan saat ini adalah jalan arteri primer. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan jalan arteri primer ini dipertimbangkan agar bisa didarati oleh pesawat.
Baca Juga
"Untuk jalan arteri primer kita pertimbangkan sebagai landasan yang bisa didarati oleh pesawat," ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga dikutip dari Antara, Sabtu (14/1/2023).
Advertisement
Kemungkinan panjang jalan arteri IKN tersebut sekitar 1-2 Km agar dapat didarati oleh pesawat. Beberapa negara telah memanfaatkan jalan-jalan yang lurus untuk bisa didarati atau menjadi landasan pesawat.
"Itu sedang kita pilih di beberapa lokasi," kata Danis.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) mengungkapkan kemungkinan infrastruktur jalan di IKN Nusantara akan mengadopsi dan dibangun dengan konsep teknologi electric charging lane yang dapat membantu pengisian baterai kendaraan listrik.
Secara konsep, electric charging lane merupakan infrastruktur jalan yang kemungkinan dapat membantu pengisian daya baterai yang terpasang dalam kendaraan listrik ketika melintasi lajur jalan tersebut.
Konsep ini sudah berjalan di beberapa negara dunia dan sudah banyak yang melakukan uji coba.
Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) juga Nusantara menyiapkan pembangunan multi-utility tunnel atau MUT dalam rangka menampung semua jaringan pipa air sampai dengan kabel listrik dan fiber optik di IKN.
Nantinya di IKN tidak akan ada lagi jaringan kabel yang terpasang di atas permukaan tanah. Dalam MUT itu, ketika ada jaringan yang harus diperbaiki atau diganti maka teknisi perbaikan tinggal masuk ke dalam MUT untuk melakukan perbaikan.
Infrastruktur MUT ini juga akan dikendalikan dan diawasi oleh semacam ruang kendali (control room), sehingga bisa mendeteksi kerusakan dan kebocoran yang terjadi di MUT.
Banyak hal yang nantinya juga akan diimplementasikan dalam konteks smart and sustainable sebagai konsep IKN Nusantara sebagai ibu kota baru.
Progres Pembangunan Proyek IKN Nusantara Capai 15 Persen
Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara, Danis Hidayat Sumadilaga, melaporkan progres pembangunan proyek ibu kota negara, atau IKN Nusantara secara agregat mencapai sekitar 12-15 persen.
Namun, Danis menekankan, progres pembangunan di IKN Nusantara tidak bisa disamaratakan, lantaran ada yang secara kontrak baru dimulai dan ada yang tahap konstruksinya sudah hampir selesai.
"Progres infrastruktur dasar sudah 12-15 persen. Soalnya kan bervariasi, bendungan sudah 82 persen, rusun pekerja hampir 90 persen," kata Danis di kawasan proyek IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat (13/1/2023).
Secara proses, ia melanjutkan, Satgas IKN selalu mempersiapkan preconstruction meeting dengan pihak kontraktor sebelum memulai pekerjaan. Itu dilakukan untuk menjamin kelancaran kerja dan kemantapan hasil.
"Sebelum kerja, kita diskusi seharian, detilkan tahapan-tahapan konstruksi, sampai kepada prosesnya, yang terkait lingkungan, sosial, tata kelola. Kita bicarakan detil," ungkapnya.
Danis menyampaikan, dari total 34 proyek yang sudah dikontrakkan, saat ini sudah ada 28-29 kontrak yang lakukan penandatanganan, dimana 19 di antaranya sudah teken kontrak.
Â
Advertisement
Hunian Pekerja
Salah satu proyek yang telah teken kontrak dan hampir selesai pengerjaannya yakni tower hunian pekerja konstruksi IKN Nusantara, yang target rampung seutuhnya Februari 2023.
"Mungkin sekitar Februari tahun ini sudah selesai, dan hunian pekerja konstruksi ini sudah siap untuk dihuni," kata Danis.
Rencananya Kementerian PUPR melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN membangun 22 tower hunian pekerja konstruksi IKN dan yang telah selesai terbangun sebanyak 9 tower.
Tujuannya, agar para pekerja berada dalam satu kawasan.
Adapun kapasitas hunian pekerja konstruksi IKN sendiri terdiri dari satu tower tenaga ahli dengan kapasitas 288 orang. Sedangkan 21 tower tenaga terampil di mana 9 unit tower tipe A memiliki kapasitas hingga 6.912 orang, dan 12 unit tower tipe B memiliki kapasitas 9.408 orang.
Hunian pekerja konstruksi IKN sendiri turut dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti masjid, mess hall, toko, kantor dan klinik.Â