Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Fama International (Bank Fama) hari ini mengumumkan perubahan nama menjadi PT Super Bank Indonesia atau Superbank. Bank yang saat ini dikuasai oleh Grup Emtek lewat PT Elang Media Visitama dan PT Nusantara Berkat Agung. Serta bergabungnya Grab melalui A5-DB Holdings Pte Ltd dan Singtel melalui Singtel Alpha Investment Pte Ltd.
Bankir senior yang berpengalaman luas di industri, Tigor M Siahaan, telah ditunjuk sebagai Direktur Utama untuk memimpin perjalanan transformasi digital Superbank. Superbank mengandalkan kapabilitas teknologi terdepan di industri yang didukung oleh salah satu ekosistem terluas dan terkuat di Asia Tenggara yang meliputi Grup EMTEK, Grab, dan Singtel.
Tigor M Siahaan bukan nama baru diindustri keuangan khususnya perbankan. karier Tigor M Siahaan sebagai bankir dimulai di Citi Indonesia pada 1995. Selama 20 tahun berkarier di bank asing tersebut, pria kelahiran Jakarta pada 26 Oktober 1971 ini menempati sejumlah posisi.
Advertisement
Memulai karier perbankannya di Citi Indonesia sebagai Management Associate, lulusan Finance dan Accounting dari University of Virginia, Charlottesville, Amerika Serikat (AS) ini kemudian menjabat Vice President-Institutional Remedial Management Group di kantor pusat Citi New York pada 2000-2003.
Lalu, pada 2003-2004, dia menjabat Country Risk Manager di Citi Indonesia. Selanjutnya Tigor menempati posisi Head of Corporate and Investment Banking di Citi Indonesia pada 2004 hingga 2008. Setelah itu, dia menjabat sebagai Country Head-Institutional Clients Group di Citi Indonesia pada 2008-2011.
Pindah ke CIMB Niaga
Jabatan terakhirnya di Citi Indonesia adalah Chief Country Officer sejak 2011 hingga 2015. Setelah 20 tahun berkarier di Citi Indonesia, Tigor pindah ke CIMB Niaga.
Tigor diangkat pertama kali menjadi Presiden Direktur CIMB Niaga berdasarkan Keputusan RUPST 10 April 2015 dan efektif tanggal 1 Juni 2015. Pengangkatan terakhir sebagai Presiden Direktur CIMB Niaga berdasarkan Keputusan RUPST 15 April 2019, dengan periode jabatan 2019-2023.
Tigor kemudian mengajukan pengunduran diri sebagai Presiden Direktur dan CEO CIMB Niaga pada 21 Oktober 2021. Setelah ramai menjadi rumor, awal 2022 akhirnya Tigor berlabuh di Bank Fama yang saat ini sudah berubah nama menjadi Superbank sebagai Direktur Utama.
Jelang pergantian tahun 2022-2023, Tigor mengakui pihaknya tengah fokus melakukan transformasi secara internal, mulai dari sisi teknologi hingga sumber daya manusia. Jika tidak ada aral melintang, rencananya Bank Fama akan mulai melakukan rebranding pada awal tahun depan.
Sah, Bank Fama Ganti Nama Jadi Superbank
PT Bank Fama International (Bank Fama) resmi berganti nama menjadi PT Super Bank Indonesia (Superbank) per 20 Februari 2023. Perubahan nama ini sebagai realisasi perluasan akses layanan finansial Superbank sebagai bank yang memberikan pelayanan berbasis digital.
Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan mengatakan perubahan nama Bank Fama menjadi Superbank menjadi tonggak perjalanan penting dalam perubahan bisnis perbankan yang memberikan layanan berbasis bank digital.
“Kami sangat antusias dengan perubahan nama menjadi Superbank yang merupakan tonggak penting perjalanan kami menjadi bank dengan layanan berbasis digital yang didukung penuh oleh mitra ekosistem kami sejak awal,” kata Tigor dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Indonesia memiliki populasi dengan underbanked terbesar di Asia Tenggara. Ini tercermin dari banyaknya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan nasabah ritel yang belum terhubung dengan perbankan (underbanked) dengan beberapa sumber pendapatan. Meski begitu mereka tetap membutuhkan pinjaman untuk mengembangkan pendapatannya.
“Momen ini juga memperkuat komitmen kami dalam memperluas akses pembiayaan yang mudah dan bertanggung jawab bagi segmen unbankable untuk membantu mewujudkan potensi penuh pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” tutur Tigor.
Advertisement
Sasar UMKM dan Ritel
Untuk itu, Superbank akan menyasar segmen pelaku UMKM dan nasabah ritel sebagai target pasarnya. Sebab, dengan meningkatnya akses finansial segmen ini, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat lagi.
“Dengan meningkatkan akses finansial ke segmen ini, kami dapat mendukung produktivitas mereka sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Tigor.
Sehingga diharapkan kehadiran Superbank bisa menjadi bank yang bisa diandalkan nasabah dalam memberikan panduan dan dukungan keuangan untuk memenuhi kehidupan masyarakat. Agar bisa mencapai tujuan dan aspirasi besar para nasabah.
“Kami berharap dapat menjadi bank yang selalu bisa diandalkan oleh nasabah,” ungkap Tigor.
Tigor optimis dengan memanfaatkan berbagai aset data, teknologi, dan jaringan yang kuat dari ekosistem yang dimiliki bisa menjadi pondasi yang kokoh Superbank. Tak hanya itu, Superbank akan menghadirkan berbagai produk yang berbeda dan mengembangkan bisnis lebih baik lagi.
“Kami percaya bahwa kami memiliki pondasi yang kokoh untuk menawarkan sesuatu yang berbeda di pasar dan mengembangkan bisnis kami lebih lanjut." tutup Tigor.