Kementerian Pertanian Ajak Petani di Lampung Jadi Peserta Program AUTP

Kementerian Pertanian terus mendorong program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada para petani.

oleh Fachri pada 04 Apr 2023, 14:20 WIB
Diperbarui 04 Apr 2023, 14:19 WIB
Petani.
Ilustrasi petani sedang menanam di sawah. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Lampung Kementerian Pertanian terus mendorong program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada para petani. Guna mensukseskan program itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pemerintah memberikan subsidi premi asuransi tani sebesar Rp144 ribu/ha/MT.

“AUTP ini akan terus kami sosialisasikan ke petani. Karena ini menjadi bentuk perlindungan kepada mereka dan saat ini sudah banyak petani yang menjadi peserta AUTP,” ujarnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil juga mengatakan bahwa pihaknya siap memberikan bantuan mitigasi, yakni berupa bantuan pompanisasi bila masih ada lahan yang masih tergenang banjir.

"Silakan dikoordinasikan apabila dibutuhkan bantuan prasarana dan sarana seperti pompa air untuk mengatasi genangan air yang masih ada," katanya.

"AUTP sangatlah penting bagi petani utamanya menghadapi musim hujan seperti saat ini. Jadi sayang sekali jika petani tidak mau ikut dalam asuransi ini," lanjut Ali Jamil.

Ia juga menjelaskan bahwa premi asuransi program AUTP terhitung murah. Pasalnya, petani hanya membayar senilai Rp36 ribu/ha/MT dari besaran premi asuransi senilai Rp180 ribu/ha/MT.

Ali Jamil memaparkan bahwa lahan sawah yang dapat diklaimkan harus memiliki kerusakan minimal 75 persen per petak alami. Kerusakan tersebut meliputi hama, baik itu tikus atau wereng, serta musibah banjir maupun kekeringan.

Faktor Gagal Panen

Sawah.
Ilustrasi lahan sawah. (Foto: Istimewa)

Sepanjang Januari hingga Maret 2023 Provinsi Lampung mencacat, lahan seluas 2.952 hektare di daerah setempat terendam banjir dan 630,8 hektare di antaranya mengalami puso atau gagal panen.

"Pada bulan Januari yang terendam banjir 230 hektare dan yang puso 160 hektare, Februari yang terendam banjir 117 hektare yang puso 82 hektare dan bulan Maret yang terendam banjir 2.605 hektare dan yang puso 388.8 hektare," kata Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung Kusnardi.

Lahan sawah yang terendam banjir di antaranya berada di Kabupaten Lampung Barat, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji, Pringsewu, Tanggamus, Tulang Bawang, dan Way Kanan.

Kusnardi menjelaskan bahwa petani yang mengalami gagal panen akan mendapatkan bantuan pergantian bibit melalui cadangan benih nasional dan cadangan benih daerah. Ia juga mengatakan bahwa saat ini cadangan benih yang dimiliki sebanyak 24 ton yang siap disalurkan kepada para kelompok tani.

"Kemudian bagi para petani yang mendaftarkan lahan sawahnya ke dalam asuransi AUTP dan telah membayar premi 20 persen, dapat mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi dalam hal ini PT Jasindo. Jadi inilah penting nya ketika para petani terdaftar kedalam asuransi," jelasnya.

Upaya Atasi Banjir

Petani.
Petani sedang menanam sawah. (Foto: Istimewa)

Dalam upaya mengatasi banjir, BPTPH Lampung telah menyalurkan bantuan berupa pompa air sebanyak 190 buah pompa ke 12 kabupaten/kota melalui Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan ketua kelompok tani. 

Selain itu, BPTPH Provinsi Lampung menggelar bimbingan dan pengawalan terhadap bencana alam dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di tiap kecamatan.

Para petani diminta untuk menerapan pola tanam spesifik lokasi, dengan melihat waktu dimulainya musim hujan dan pola curah hujan serta memperhatikan pemilihan komoditas atau varietas dan waktu tanam.

"Penggunaan pupuk kompos atau bahan organik juga harus dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah. Kemudian melalui penyebarluasan informasi prakiraan iklim dan kewaspadaan terhadap bencana alam dari BMKG," kata Kusnardi.

 

(*)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya