Kurs USD Hari Ini Mendekati Rp 15.000, Berapa Poundsterling Hingga Yuan?

di laman resmi Bank Indonesia, pada Jumat (18/5/2023) kurs jual dolar AS berada di Rp 14.949,38

oleh Jessica Sheridan diperbarui 19 Mei 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 13:00 WIB
Rupiah Menguat Tipis atas Dolar
(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kurs USD ke Rupiah terpantau stabil di kisaran yang sama. Seperti mengutip laman resmi Bank Indonesia, kurs USD hari ini untuk jual, dolar AS berada di Rp 14.949,38 juga kurs belinya sebesar Rp 14.800,63.

Sementara kurs jual Poundsterling Inggris hari ini ada di Rp 18.580,58 dan kurs beli Rp 18.389,78. Mata uang Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.200,64 dengan kurs beli Rp 16.033,52.

Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 9.918,91 dan kurs beli Rp 9.817,26.

Beralih ke mata uang negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 10.915,94 per 100 Yen dan kurs beli Rp 10.804,96 per 100  Yen. Di sisi lain, Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.135,93 diikuti kurs beli Rp 2.114,38.

Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,16 dengan kurs beli Rp 11,05 per Won yang keduanya terus berubah naik dan turun sejak hari sebelumnya. Kurs jual dolar Hong Kong hari ini dipatok Rp 1.908,24 serta kurs beli sebesar Rp 1.889,18.

Sementara di negara kawasan Asia Tenggara hari ini, untuk  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.130,50 dan kurs beli Rp 11.018,11 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.305,92 dan kurs beli Rp 3.269,41.

Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp  265,55 dan kurs beli Rp 263,36 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 436,73 dan kurs belinya Rp 432,26 per Baht.

Rupiah Tertekan Dalam, Kebijakan The Fed Masih Jadi Biang Keroknya

Akhir Pekan, Rupiah Melemah Terhadap Dolar
Teler menunjukan mata uang rupiah di Jakarta, Jumat (3/3/2023). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.311 pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah ditutup melemah 0,20 persen atau turun 30,5 poin ke Rp15.311 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini. Pelemahan rupiah ini diperkirakan masih akan berlanjut seiring dengan ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed). 

Pada Jumat (19/5/2023), nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 0,31 persen atau 46,5 poin ke posisi 14.915 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.868 per dolar AS.

Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menyampaikan bahwa kurs rupiah masih akan terus melemah, karena dipengaruhi ekspektasi kenaikan kembali suku bunga The Fed (Bank Sentral AS) bulan depan.

“Yield obligasi Pemerintah AS naik menjadi di atas 4 persen untuk tenor 2 tahun dan di atas 3,5 persen untuk tenor 10 tahun, sehingga index dolar terus menguat di atas 103 dikarenakan data-data ekonomi AS yang menguat dan pernyataan pejabat The Fed yang hawkish,” ujar dia dikutip dari Antara.

Rully menganggap rupiah akan menguat kembali sampai ekspektasi terhadap kenaikan bunga The Fed memudar, yaitu data-data ekonomi AS mengalami pelemahan atau data-data ekonomi China menguat.

“Tidak banyak yang bisa diantisipasi pemerintah Indonesia (untuk menguatkan rupiah) karena (pelemahan rupiah) sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan global,” ujarnya lagi.

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, rupiah melemah karena fokus investor terhadap pidato pejabat Bank Sentral AS yang menganggap inflasi saat ini terlalu tinggi, sehingga The Fed akan kembali menaikkan suku bunga.

“Kedua, (kelemahan rupiah) disebabkan adanya kekhawatiran atas potensi gagal bayar utang AS yang menjadi kecemasan utama bagi pasar, walaupun Presiden AS Joe Biden sudah mengatakan bahwa kemungkinan besar akan ada satu kesepakatan dengan parlemen (pada 1 Juni 2023), dimana Partai Republik (sebagai mayoritas di parlemen) kemungkinan besar akan mencapai win-win solution (guna mengatasi utang AS),” kata Ibrahim.

Bangga, Rupiah Tahun Emisi 2022 Jadi Uang Baru Terbaik di Dunia

Kurs Rupiah terhadap Dolar
Karyawan bank menunjukkan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (2/11/2020). Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (2/11) sore ditutup melemah 0,1 persen ke level Rp14.640 per dolar AS, dari perdagangan sebelumnya yaitu Rp14.690 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022 yang terdiri dari 7 pecahan yaitu rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp 5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 telah dinobatkan oleh International Association of Currency Affairs (IACA) sebagai best new banknote series pada Currency Award ke-17 tahun 2023 di Meksiko (16/5/2023).

Sebelumnya, uang Rupiah bersanding dengan 4 finalis lainnya yaitu Bank Sentral Costa Rica, Bank Sentral Meksiko, Bank Sentral Filipina, dan Bank Sentral Bahamas.

"Unsur penilaian pemenang ditentukan melalui kriteria yang mencakup inovasi dan keunikan fitur keamanan, integrasi unsur sejarah dengan konten lokal yang berkaitan dengan negara penerbit, efektivitas dari integrasi fitur keamanan, dan estetika tampilan serta desain uang kertas," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, dikutip Kamis (18/5/2023).

Capaian pada posisi tertinggi dari uang Rupiah TE 2022 dalam penghargaan tingkat dunia tersebut merupakan salah satu bentuk afirmasi dunia internasional atas kualitas uang Rupiah Indonesia. Kesuksesan ini merupakan kelanjutan dari pencapaian sebelumnya yang diraih oleh Uang Peringatan kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia pecahan Rp75.000 sebagai finalis best commemorative pada Currency Award tahun 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya