Terbanyak dari Jawa Barat
Total jumlah peserta Program Kartu Prakerja sudah mencapai lebih dari 390 ribu sepanjang 2023. Jumlah tersebut terdiri dari peserta Gelombang 48 sampai Gelombang 53.
Ratusan peserta program Kartu PRakerja ini berasal dari 488 kabupaten dan kota, dari total 514 kabupaten dan kota yang ada di seluruh Indonesia.
“Peserta Kartu Prakerja paling banyak berasal dari Jawa Barat, yaitu sebesar 100.779,” kata Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam konferensi pers Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
“Untuk Provinsi Papua, juga mampu menembus 284 peserta,” lanjutnya.
Selain itu, juga terjadi peningkatan pada jumlah peserta Kartu Prakerja di wilayah pedesaan. Denni memaparkan, di tahun 2023 ini, kepesertaan Kartu Prakerja yang tinggal di desa meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya.
Pada periode 2020-2022 persentase peserta Kartu Prakerja di pedesaan mencapai 64 persen. Kemudian pada 2023 ini, peserta Kartu Prakerja di pedesaan naik ke angka 70 persen.
Denni menegaskan kenaikan persentase peserta yang berasal dari desa ini sesuai dengan sifat dan tujuan Program Kartu Prakerja yang inklusif.
“Pelatihan Prakerja terbukti menjangkau banyak warga Indonesia yang berada di desa. Didukung juga oleh kepesertaan perempuan yang meningkat menunjukkan bahwa Prakerja memang inklusif menjangkau berbagai lapisan dan golongan,” ujarnya.
Advertisement
Berbeda
Sebagai informasi, pelaksanaan Program Kartu Prakerja pada tahun 2023 berbeda dari pelaksanaan di tiga tahun sebelumnya, dimana Prakerja menjalankan misi menyalurkan bantuan sosial.
Di tahun ini Prakerja fokus kepada tujuan peningkatan keahlian angkatan kerja dengan memberikan pelatihan-pelatihan untuk pekerjaan yang masih sangat dibutuhkan oleh dunia kerja, mengacu kepada laporan Critical Occupation List, Indonesia Occupation Task and Skills dan beberapa referensi lainnya terbitan Bappenas, Bank Dunia dan World Economic Forum.
Moda pelatihannya yang semula menggunakan moda self-paced learning atau video pembelajaran, kini berganti menjadi kelas webinar dan pertemuan tatap muka.