Perempuan Kian Minat Ikut Kartu Prakerja 2023, Peserta Melonjak hingga 55 Persen

Kenaikan persentase kepesertaan kartu prakerja 2023 tersebut merupakan data untuk periode pelaksanaan program yang dimulai sejak Februari hingga Mei 2023.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 31 Mei 2023, 15:38 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2023, 14:35 WIB
Pelatihan Prakerja Daring
Pelatihan Kartu Prakerja daring. (Dok. IST/Arkademi)
Liputan6.com, Jakarta Jumlah peserta Program Kartu Prakerja dari kelompok perempuan dan kelompok anak muda meningkat signifikan di tahun 2023 ini. 
 
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengungkapkan bahwa kepesertaan perempuan naik menjadi 55 persen dari seluruh peserta tahun ini dibanding pada periode 2020-2022, yang tercatat 51 persen. 
 
“Ini menunjukkan bahwa Kartu Prakerja selalu hadir untuk semua angkatan kerja yang mau mengembangkan diri, bekerja maupun tidak bekerja, termasuk perempuan,” ujar Denni dalam konferensi pers Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja di Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
 
“Hal menggembirakan lain, anak-anak muda Indonesia semakin tinggi minatnya untuk meningkatkan kemampuan melalui pelatihan,” sambungnya.
 
Kenaikan persentase kepesertaan tersebut merupakan data untuk periode pelaksanaan program yang dimulai sejak Februari hingga Mei 2023. 
 
Denni juga mengungkapkan, kepesertaan Prakerja tahun ini menyasar kelompok masyarakat yang benar-benar ingin meningkatkan kemampuan atau keahlian.
 
Pada periode 2020-2023 sebanyak 84 persen peserta ikut Prakerja karena ingin meningkatkan keterampilan. Angka itu meningkat pada tahun 2023 menjadi 91 persen.
 
 Tak hanya itu, peserta juga semakin cermat membandingkan pelatihan yang akan diambil dengan pelatihan di situs pembelajaran lain, yang di tahun sebelumnya dari 55 persen menjadi 66 persen. 
 
Adapun jumlah peserta Kartu Prakerja yang membaca silabus atau deskripsi pelatihan juga meningkat dari 70 persen menjadi 80 persen. 
 
Termasuk juga angka peserta yang membandingkan pelatihan yang tersedia dengan pelatihan sejenis di platform lain, angkanya meningkat dari 59 persen menjadi 70 persen. 
 
Hal ini menunjukkan program Prakerja 2023 berupa pemberian beasiswa pelatihan oleh pemerintah ini semakin tepat sasaran untuk mendorong budaya belajar sepanjang hayat.

Terbanyak dari Jawa Barat

Kartu Prakerja
Kartu Prakerja

Total jumlah peserta Program Kartu Prakerja sudah mencapai lebih dari 390 ribu sepanjang 2023. Jumlah tersebut terdiri dari peserta Gelombang 48 sampai Gelombang 53.

Ratusan peserta program Kartu PRakerja ini berasal dari 488 kabupaten dan kota, dari total 514 kabupaten dan kota yang ada di seluruh Indonesia.

“Peserta Kartu Prakerja paling banyak berasal dari Jawa Barat, yaitu sebesar 100.779,” kata Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam konferensi pers Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

“Untuk Provinsi Papua, juga mampu menembus 284 peserta,” lanjutnya.

Selain itu, juga terjadi peningkatan pada jumlah peserta Kartu Prakerja di wilayah pedesaan. Denni memaparkan, di tahun 2023 ini, kepesertaan Kartu Prakerja yang tinggal di desa meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya.

Pada periode 2020-2022 persentase peserta Kartu Prakerja di pedesaan mencapai 64 persen. Kemudian pada 2023 ini, peserta Kartu Prakerja di pedesaan naik ke angka 70 persen.

Denni menegaskan kenaikan persentase peserta yang berasal dari desa ini sesuai dengan sifat dan tujuan Program Kartu Prakerja yang inklusif.

“Pelatihan Prakerja terbukti menjangkau banyak warga Indonesia yang berada di desa. Didukung juga oleh kepesertaan perempuan yang meningkat menunjukkan bahwa Prakerja memang inklusif menjangkau berbagai lapisan dan golongan,” ujarnya.

 

Berbeda

Kartu Prakerja. Dok Prakerja.go.id
Kartu Prakerja. Dok Prakerja.go.id

Sebagai informasi, pelaksanaan Program Kartu Prakerja pada tahun 2023 berbeda dari pelaksanaan di tiga tahun sebelumnya, dimana Prakerja menjalankan misi menyalurkan bantuan sosial.

Di tahun ini Prakerja fokus kepada tujuan peningkatan keahlian angkatan kerja dengan memberikan pelatihan-pelatihan untuk pekerjaan yang masih sangat dibutuhkan oleh dunia kerja, mengacu kepada laporan Critical Occupation List, Indonesia Occupation Task and Skills dan beberapa referensi lainnya terbitan Bappenas, Bank Dunia dan World Economic Forum.

Moda pelatihannya yang semula menggunakan moda self-paced learning atau video pembelajaran, kini berganti menjadi kelas webinar dan pertemuan tatap muka.

Infografis: Waspada Joki Kartu Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)
Infografis: Waspada Joki Kartu Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya