Peringati Hari Keamanan Pangan Sedunia, Mentan SYL: Indonesia Baik Kalau Nutrisinya Cukup

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kecukupan nutrisi yang bisa menjamin generasi Indonesia bisa makin baik kedepannya. Hal ini juga yang dinilai menjadi satu tantangan kedepannya.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 08 Jun 2023, 13:40 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 13:40 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kecukupan nutrisi yang bisa menjamin generasi Indonesia bisa makin baik kedepannya. Hal ini juga yang dinilai menjadi satu tantangan kedepannya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kecukupan nutrisi yang bisa menjamin generasi Indonesia bisa makin baik kedepannya. Hal ini juga yang dinilai menjadi satu tantangan kedepannya.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kecukupan nutrisi yang bisa menjamin generasi Indonesia bisa makin baik kedepannya. Hal ini juga yang dinilai menjadi satu tantangan kedepannya.

Ungkapan ini disampaikan Mentan Syahrul dalam Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia di Kementerian Pertanian tahun 2023. Nutrisi yang baik, menurutnya, bisa didapat dari produk hasil hewan ternak yang juga dalam kondisi sehat.

"Ini penting bagi kita dan momentum ini mengingatkan kita pemangku kepentingan yang berkait ternak dan hewan termasuk tentang nutrisi itu menjadi bagian-bagian konkret, jadi tantangan besok," kata dia dalam sambutannya di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (8/6/2023).

"Indonesia baik besok kalau nutrisinya cukup, nutrisi cukup hanya ada dari hewan dan tumbuhan yang baik," sambungnya.

Satu hal yang perlu dipastikan menurutnya adalah makanan dari hewan atau tumbuhan tidak terkontaminasi oleh bakteri. Sehingga tak menimbulkan penyakit yang berdampak buruk kedepannya.

Alhasil, kecerdasan anak-anak disebut akan terganggu. Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah yang memerangi rasio stunting di Indonesia.

"Kalau dibiarkan, ini dikira penyakit doang? Populasinya berkurang, animo beternak turun karena persoalan market budidaya, ke investasinya, perdagangan bersoal, akhirnya nutrisi hewani kita bersoal," beber Mentan.

 


Gerakan Makan Telur dan Minum Susu

Susu
Ilustrasi susu/ Imo Flow from Pixabay

Pada kesempatan ini, Mentan Syahrul sekaligus mengampanyekan gerakan untuk makan 2 butir telur setiap hari. Tentunya, ini perlu dibarengi juga dengan minum satu gelas susu setiap harinya.

Mentan Syahrul sendiri mencontohkan langsung dengan memakan dua butir telur rebus yang dipegangnya. Kemudian, serentak diikuti oleh seluruh pejabat dan jajaran Kementerian Pertanian di Auditorium F Kementan.

Guna menjamin hal ini, dia meminta jajarannya untuk bisa memastikan manajemen di sektor ternak bisa dilakukan dengan baik.

"Ini harus diatur dengan manajemen agenda bangsa, baik nasional, provinsi, kabupaten dan kota, suprastruktur dan infrastruktur. Makan telur penting. Ini semua membuat nutrisi kan, hanya orang bernutrisi yang punya kreativitas dan bisa bersaing," tegasnya.

 


Makanan yang Aman

Mengonsumsi Buah dan Sayur
Ilustrasi Buah dan Sayur Credit: pexels.com/Jill

Diberitakan sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan Sistem Informasi Pangan Segar Asal Tumbuhan (SIPSAT). Website ini berisi informasi tentang produk yang sudah lolos sertifikasi keamanan pangan.

Peluncuran SIPSAT digelar bertepatan dengan momentum Hari Keamanan Pangan Sedunia atau World Food Safety Day, pada Rabu (7/6/2023), di Bogor, Jawa Barat.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan SIPSAT ini sebagai salah satu strategi untuk memperkuat penjaminan dan pengawasan keamanan pangan di Tanah Air.

"SIPSAT dapat diakses secara gratis melalui website Badan Pangan Nasional. Portal ini dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam belanja produk makanan," tutur Arief.

 


Landasan Aturan

Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi. (Dok NFA)
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi. (Dok NFA)

Tak hanya itu, Badan Pangan Nasional selama satu tahun juga telah menerbitkan 3 regulasi terkait standar keamanan pangan. Tiga regulasi tersebut yakni, Perbadan (Peraturan Badan Pangan Nasional) tentang Label Pangan Segar, Perbadan Persyaratan Mutu dan Label Beras, dan Perbadan tentang Sistem Manajemen Pengawasan Keamanan Pangan Segar yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

"Saat ini kita juga sedang melakukan pembahasan 2 regulasi lainnya. Di tingkat internasional, Badan Pangan Nasional juga turut aktif menyusun standar internasional dalam forum Codex Allimentarius," ujarnya.

Ia menerangkan keberadaan standar keamanan pangan dinilai penting untuk melindungi kualitas konsumsi masyarakat. Selain itu, membantu dunia usaha meningkatkan kualitas produk sehingga dapat memperoleh akses pasar yang lebih luas.

"Kedepannya implementasi regulasi dan sistem informasi keamanan pangan tersebut terus kita genjot melalui sejumlah program turunan yang menyasar produk pre-market maupun post-market," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya