Tarif Masuk Penumpang Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang Naik 50% Mulai 1 Agustus 2023

Dengan adanya kenaikan tarif Pas Masuk Pelabuhan SBP Tanjungpinang sebesar 50 persen, maka tarif pas masuk calon penumpang domestik naik dari Rp 10 ribu per orang menjadi Rp 15 ribu per orang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Jul 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2023, 20:00 WIB
Pelindo I Cabang Tanjungpinang yang mengelola tiga pelabuhan, salah satunya Pelabuhan Sri Bintan Pura
Tarif masuk untuk penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri) naik sebesar 50 persen mulai 1 Agustus 2023. (dok: Pelindo I)

Liputan6.com, Jakarta - Tarif masuk untuk penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri) naik sebesar 50 persen mulai 1 Agustus 2023. Kenaikan ini untuk menyesuaikan dengan pelabuhan lainnnya.  

"Kenaikan ini dilaksanakan bertahap dan tetap memperhatikan tarif pelabuhan di sekitar Pelabuhan SBP, termasuk Pelabuhan Stulang Laut Malaysia yang merupakan jalur internasional dari Tanjungpinang," kata GM PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional I Cabang Kota Tanjungpinang Darwis, dikutip dari Antara, Selasa (18/7/2023).

Dengan adanya kenaikan tarif Pas Masuk Pelabuhan SBP Tanjungpinang sebesar 50 persen, katanya, maka tarif pas masuk calon penumpang domestik naik dari Rp 10 ribu per orang menjadi Rp 15 ribu per orang.

Sementara bagi calon penumpang internasional, khusus warga negara Indonesia (WNI) naik menjadi Rp 75 ribu per orang, dan warga negara asing (WNA) menjadi Rp 100 ribu per orang.

Darwis mengatakan penyesuaian tarif pas baru tersebut diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa Pelabuhan SBP Tanjungpinang.

Menurutnya, tarif pas pelabuhan yang berlaku saat ini sudah berlangsung sejak lima tahun terakhir, di mana seharusnya bisa dilakukan tiga kali penyesuaian tarif.

"Tujuan utama kami adalah meningkatkan kualitas layanan, karena kalau bertahan dengan tarif saat ini, akan membuat pelayanan Pelabuhan SBP dari tahun ke tahun semakin tertinggal," ujar dia.

Selain itu, ia menambahkan bahwa manajemen Pelindo tidak bisa melakukan pengembangan layanan Pelabuhan SBP Tanjungpinang apabila enggan melakukan penyesuaian tarif masuk penumpang

Kendati secara cash flow tidak naik, namun pembiayaan operasional meningkat setiap tahun dipicu adanya peningkatan upah minimum provinsi (UMP), BBM, hingga inflasi.

"Makanya harus diimbangi dengan kenaikan tarif pelabuhan yang baru. Semoga masyarakat dapat memaklumi dan menerima kebijakan ini," demikian Darwis.

Perusahaan Logistik Dubai Bantu Pelindo Kembangkan Terminal Kontainer Pelabuhan Belawan selama 50 Tahun

Terminal Pelabuhan Belawan
KM Kelud di Pelabuhan Belawan

Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melakukan penandatanganan kerjasama investasi dan pengoperasian Belawan New Terminal Cargo (BNCT) dengan konsorsium Indonesia Investment Authority alias INA-DP World.

Acara penandatanganan yang turut disaksikan langsung Menteri BUMN Erick Thohir ini digelar di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Erick Thohir menilai, kolaborasi tersebut bertujuan memperbesar kapasitas Pelabuhan Belawan sebagai gerbang logistik Indonesia. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kerjasama ini dilakukan bukan hanya untuk percepatan pembangunan ekosistem logistik saja.

"Tentu seperti yang sudah disampaikan pak Presiden bahwa percepatan pembangunan ekosistem logistik yang tentu terinterkoneksi, apakah itu airport, pelabuhan, jalan tol menjadi kunci pertumbuhan," ujar Erick Thohir.

Erick bersyukur pemerintah tidak kerja sendirian. Perusahaan BUMN dalam hal ini Pelindo sukses menggaet konsorsium antara INA dan DP World, sebuah perusahaan logistik multinasional asal Dubai, Uni Emirat Arab.

"Alhamdulillah dalam percepatan pertumbuhan ini ada yang dibangun pemerintah pusat, ada yang dibangun swasta, ada juga kolaborasi seperti BUMN dengan internasional partner seperti DP world, yang tentu menjadi jembatan oleh INA," tuturnya.

Direktur Utama Pelindo Arief Suhartono menjelaskan, kerjasama antara Pelindo, INA dan DP World untuk mengoperasikan terminal kontainer di Pelabuhan Belawan. Sekaligus memperbesar kapasitas terminal kontainer yang sekarang ada di kisaran 700 ribu TEUs.

"Itu yang dikerjasamakan selama 30+20 tahun. Kapasitasnya saat ini akan dikembangkan sampai dengan 1,4 juta TEUs. Yang penting juga adalah menggerakkan dan menciptakan kegiatan ekonomi di sekitar situ (Pelabuhan Belawan)," terangnya.

Nilai Investasi Investor Dubai

Sementara CEO INA Ridha Wirakusumah menyampaikan, nilai investasi yang ditanam konsorsium untuk Pelabuhan Belawan sekitar USD 400 juta. "Ada nilai investasi terkait dengan extension dermaga dan juga investasi peralatan angkanya sekitar USD 400 juta," imbuhnya.

Ridha menjelaskan, INA dalam hal ini punya tugas mencari dana dengan nilai tambah baik. Sehingga dicari mitra internasional yang bisa mengembangkan Belawan tak hanya sebagai pelabuhan kelas dunia, tapi juga pembangunan ekosistemnya.

"Kita saat ini feeder untuk Tanjung Lepas, feeder untuk Singapura. DP World bilang sama kita, ngapain kita lempar ke negara tetangga kalau bisa langsung saja. Itu akan difasilitasi DP world," kata Ridha. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya