Jokowi di BRICS Soroti Tatanan Ekonomi Dunia, Ini Alasannya

Di hadapan pemimpin negara anggota BRICS, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh negara berkembang untuk bersatu dan memperjuangkan haknya untuk kemajuan negaranya.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Agu 2023, 10:42 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 10:40 WIB
Jokowi di BRICS Soroti Tatanan Ekonomi Dunia, Ini Alasannya
Presiden Jokowi melihat tatanan perekonomian dunia saat ini dinilai tidak adil. Hal itu disampaikan saat KTT BRICS ke-15 di Afrika Selatan. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat tatanan perekonomian dunia saat ini dinilai tidak adil dengan kesenjangan pembangunan ekonomi yang semakin besar di antara negara berkembang dan negara lainnya yang mengakibatkan rakyat menderita.

Jokowi menyampaikan hal itu saat sesi BRICS-Africa Outreach and BRICS Plus Dialoque, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 yang digelar di Standton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan pada Kamis, 24 Agustus 2023.

“Kita semua melihat tatanan ekonomi dunia saat ini sangat tidak adil, gap pembangunan semakin lebar, rakyat miskin dan kelaparan semakin bertambah,” ujar Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, ditulis Jumat (25/8/2023).

Jokowi pun mengajak seluruh negara berkembang untuk bersatu dan memperjuangkan haknya untuk kemajuan negaranya. “Negara berkembang harus bersatu untuk memperjuangkan hak-haknya,” tutur dia.

Jokowi menuturkan, segala tindak diskriminasi terhadap upaya kemajuan negara-negara berkembang harus dihilangkan dan kerja sama yang setara dan inklusif harus terus disuarakan.

“Diskriminasi perdagangan harus kita tolak. Hilirisasi industri tidak boleh dihalangi. Kita semuanya harus terus menyuarakan kerja sama yang setara dan inklusif,” kata dia di hadapan pemimpin negara anggota BRICS dan sejumlah pemimpin negara lainnya.

Jokowi tegas menekankan situasi tersebut harus segera diselesaikan. “Situasi seperti ini tidak boleh dibiarkan,” ujar dia.

Jokowi mengatakan, negara-negara anggota BRICS dapat menjadi bagian penting untuk memperjuangkan keadilan pembangunan bagi seluruh negara di dunia. “BRICS dapat jadi bagian terdepan untuk memperjuangkan keadilan pembangunan dan mereformasi tata kelola dunia yang lebih adil,” tutur dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Tegaskan Indonesia Belum Gabung Jadi Anggota BRICS: Kita Ingin Kaji Terlebih Dahulu

Presiden Jokowi menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan
Presiden Jokowi menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, dikutip dari Kanal News Liputan6.com, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa Indonesia masih akan mengkaji serta memempertimbangkan keikutsertaannya untuk menjadi anggota BRICS. Jokowi mengatakan Indonesia tak mau tergesa-gesa.

Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam keterangannya usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 yang digelar di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan, pada Kamis, 24 Agustus 2023.

“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” ucap Jokowi.

Kendati begitu, dia mengatakan hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS saat ini sudah dinilai sangat baik. Khususnya, dalam bidang ekonomi.

“Hubungan kita dengan kelima anggota BRICS juga sangat baik dan terutama di bidang ekonomi,” ungkapnya.

Selain itu, Jokowi menyampaikan bahwa salah satu proses yang harus dilalui untuk menjadi anggota baru BRICS adalah dengan menyampaikan surat expression of interest.

 


Belum Serahkan Surat

Presiden Jokowi menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan
Presiden Jokowi menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Dia mengungkapkan bahwa hingga saat ini Indonesia belum menyampaikan surat tersebut.

“Untuk menjadi anggota baru dari BRICS suatu negara harus menyampaikan surat expression of interest, semua harus menyampaikan surat itu, dan sampai saat ini memang Indonesia belum menyampaikan surat tersebut,” tegas Jokowi.

Adapun BRICS merupakan kelompok negara-negara berkembang yang terdiri atas, Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya