Liputan6.com, Jakarta PT Bank Nationalnobu Tbk (Nobu Bank) mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 61,8% pada 2022 lalu. Hal ini ditopang terutama dari kinerja pertumbuhan Kredit (loan growth) yang lebih dari 25%.
Direktur Utama Nobu Bank Suhaimin Johan menyatakan, pada tahun ini Nobu Bank tetap mentargetkan pertumbuhan penyaluran kredit yang optimal baik pada segmen consumer, SME Commercial maupun mikro.
Baca Juga
"Sehingga diharapkan dapat kembali mencetak pertumbuhan laba yang memuaskan," ungkap dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Advertisement
Untuk itu, lanjut dia, Nobu Bank akan terus mendorong langkah transformasi digital melalui penyediaan produk dan layanan digital yang semakin beragam dan secara konsisten meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu.
Berkat capaian dan inovasi tersebut, Nobu Bank meraih prestasi kinerja Sangat Bagus dari sebuah media nasional. Predikat prestasi kinerja Sangat Bagus (Excellent) yang diterima Nobu Bank ini didasarkan pada kinerja pada tahun 2021-2022.
“Penghargaan ini akan menjadi penyemangat kami untuk terus mendorong momentum pertumbuhan Nobu Bank secara berkelanjutan”, papar Suhaimin.
Lebih lanjut Suhaimin menambahkan bahwa penilaian dari lembaga independen tentunya penting untuk memperoleh gambaran komprehensif kinerja masing-masing bank di antara peer group-nya sehingga mendorong setiap bank memberikan kinerja terbaiknya.
10 Ribu UMKM Ekraf Diberdayakan
Sebelumnya, MD Co dan PT Bank Nationalnobu Tbk (Nobu Bank) menyepakati kerja sama dalam program pemberdayaan 10.000 UMKM Ekonomi Kreatif khususnya ‘Femalepreneur’ di Indonesia.
Kerja sama ini ditandatangani secara simbolis oleh Managing Principal MD Co Merry Riana dan Direktur Utama Nobu Bank Suhaimin Johan di tengah acara InspiraFest 2023.
Adanya kesamaan visi antara Nobu Bank dan MD Co dalam mendukung pengembangan UMKM di Indonesia, mendorong keduanya menyepakati kerja sama ini yang mencakup tiga hal utama yaitu pertama, pembinaan dan pemberdayaan UMKM Ekonomi Kreatif khususnya femalepreneur dengan memberikan peluang bisnis baru dan membuka akses kemitraan di sektor-sektor tertentu seperti bengkel, Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Food & Beverages (F&B), layanan laku pandai, dan lain-lain.
Akses Permodalan
Kedua, dukungan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan layanan perbankan dari Nobu Bank untuk pengembangan usaha. Ketiga, coaching & community yaitu program pelatihan bisnis bagi pelaku usaha UMKM secara terpadu dan kemudahan dalam melakukan kegiatan bisnis antar pelaku UMKM (cross selling) dalam lingkup komunitas yang dibentuk dan dibina oleh MD Co.
“Nobu Bank, sebagai bank yang berfokus pada pengembangan UMKM, memiliki visi yang selaras dan merasa sangat terhormat mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan MD Co dan Merry Riana dalam mengidentifikasi, mengembangkan, membina dan membuka akses keuangan bagi UMKM Ekonomi Kreatif khususnya para femalepreneurs," papar Direktur Utama Nobu Bank Suhaimin Johan, dikutip Sabtu (12/8/2023).
Kedua belah pihak berharap bahwa langkah kerja sama yang telah diresmikan hari ini dapat memberi kontribusi nyata bagi pertumbuhan dan pengembangan UMKM terutama femalepreneur di Indonesia.
Advertisement
OJK Pastikan Bank Nobu dan BABP Bakal Merger
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut rencana aksi merger PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) masih tetap berlanjut. Merger tersebut diyakini bukan 'kawin paksa' melainkan aksi sukarela dari dua belah pihak.
Terkait hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menuturkan, otoritas tidak memaksa kedua bank tersebut untuk merger. Akan tetapi, merger ini dilakukan secara sukarela oleh Bank MNC dan Nobu.
"Saya kira merupakan suatu percontohan yang sangat baik, saya kira bahwa dua bank konglomerat itu bisa melakukan konsolidasi yang diharapkan bisa memberikan kontribusi yang lebih baik at least dari sektor keuangannya, dari dalam dengan dua bank ini," kata Dian dalam konferensi pers, ditulis Jumat (4/8/2023).
Dia bilang, jika nanti kedua bank tersebut sudah melakukan merger, tentu bank akan lebih tangguh dan mendapat kepercayaan yang lebih dari masyarakat.
Sebelumnya, Dian mengungkapkan proses merger kedua bank ojkini bakal segera rampung pada Agustus. Namun, hingga saat ini belum ada hilal merger dari emiten perbankan milik James Riady dan Hary Tanoesoedibjo.
"Mengenai masa jangka waktu yang masih merupakan isu saya kira memang misalnya terjadi memang keterlambatan tetapi ini bukan merupakan berkurangnya komitmen mereka," kata dia.
Sudah Berdiskusi
Ia mengaku, OJK tengah melakukan diskusi dengan kedua belah pihak dan dua bank ini sangat berkomitmen dalam mewujudkan aksi mergernya.
"Mereka akan mewujudkan merger ini secara optimal karena kita juga mengatakan ini adalah point of no return, kita tidak bisa mundur dan mungkin isu-isu yang masih apa namanya menjadi pembicaraan itu memang bisa delay tetapi itu tidak justru akan menurut saya itu akan semakin memantapkan merger ke depan secara lebih baik," ujar dia.
Dian menegaskan, merger memang membutuhkan waktu, tetapi pada akhirnya akan berujung kepada proses merger.
"Mudah-mudahan semakin baik karena akan tercapai kesepakatan kedua belah pihak secara komprehensif jadi tidak nanti persoalan itu justru timbul ketika merger itu sudah terjadi," imbuhnya.
Dengan demikian, saat ini waktunya mereka menyelesaikan persoalan-persoalan yang masih ada perbedaan di dalamnya. Setidaknya, hingga saat ini OJK telah melihat komitmen yang kuat dari kedua belah pihak.
Advertisement