Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menerima surat pengunduran diri Syahrul Yasin Limpo (SYL) dari jabatan Menteri Pertanian (Mentan). SYL mundur karena ia ingin serius menghadapi proses hukum terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
"Alasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang sedang saya hadapi dan saya harus siap menghadapi secara serius," kata Syahrul Yasin Limpo usai menyerahkan surat penguduran diri dari mentan kepada Mensesneg Pratikno di Kantor Kemensetneg Jakarta, pada Kamis 5 Oktober 2023.
Baca Juga
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira mengungkapkan bahwa tantangan yang mungkin akan dihadapi Mentan baru pengganti Syahrul Limpo, adalah situasi musim kering El Nino dan panen raya pada awal tahun, sampai dengan Juli 2024.
Advertisement
“Dengan kondisi baru ini juga bagaimana disiapkan juga infrastruktur,” kata Bhima kepada Liputan6.com, Jumat (6/10/2023).
“Tentu kementerian Pertanian harus melobi juga, berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Misalnya agar mengatur revitalisasi irigasi kemudian sumur-sumur itu semua disiapkan untuk mengantisipasi dampak El Nino terhadap tekanan produksi panen,” lanjutnya.
Bhima mengatakan, Menteri Pertanian baru juga diharapkan berani untuk mencegah alih fungsi lahan pertanian, terutama yang di alih fungsikan untuk kepentingan properti.
“Pertanian ini harus dicegah alih fungsi lahannya dan juga beberapa daerah penghasil pertanian yang produktif ini banyak yang dieksploitasi,” ucap Bhima.
“Masalah ini sangat-sangat mengganggu sekali bagi ketahanan pangan terutama di luar pulau Jawa,” dia menambahkan.
Terakhir, Mentan baru juga diharapkan bisa memproses pembenahan food Estate dari proyek yang gagal yang menyebabkan deforestasi.
“Harys ada evaluasi terhadap keberlanjutan food estate, sehingga ada korelasi antara kenaikan dengan produksi tanaman pangan secara nasional,” imbuhnya.
Mundur dari Mentan, Syahrul Yasin Limpo: Ada Proses Hukum yang Saya Hadapi
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan alasannya mundur dari jabatan menteri pertanian (mentan). Syahrul Yasin Limpo beralasan ada proses hukum yang sedang dihadapinya. Dia ingin serius menghadapi proses hukum tersebut.
"Alasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang sedang saya hadapi dan saya harus siap menghadapi secara serius," kata Syahrul Yasin Limpo usai menyerahkan surat penguduran diri dari mentan kepada Mensesneg Pratikno di Kantor Kemensetneg Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Dia berharap masyarakat tak menghakiminya terlebih dahulu. Syahrul menegaskan dirinya siap menghadapi proses hukum yang menjeratnya di KPK.
"Walaupun saya berharap jangan ada stigma dan persepsi yang menghakimi saya terlebih dahulu karena biarkanlah proses hukum berlansung dengan baik dan saya siap menghadapi," jelasnya.
Advertisement
Tak Menyangka Tersandung Kasus Korupsi
Syahrul Yasin Limpo menceritakan kariernya yang dimulai dari lurah, camat, kepala daerah, hingga bisa menjadi Menteri Pertanian. Dia tak menyangka akan menghadapi kasus dugaan korupsi.
"Saya meniti karier mulai dari lurah, camat, saya 25 tahun jadi kepala daerah, 10 tahun jadi Bupati, Wagub 4 tahun, dan menjadi Gubernur. Dan saya baru saya merasa ada hal-hal seperti ini," ujar Syahrul.
Syahrul mengatakan dirinya membutuhkan waktu untuk memahami peristiwa saat ini. Terlebih, dirinya baru kembali ke Indonesia pada Rabu, 4 Oktober 2023, usai kunjungan keja ke Italia dan Spanyol..
"Saya butuh waktu, kenapa karena saya baru pulang dari Roma mendapatkan penghargaan dunia atas nama Presiden," tutur dia.
Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Jokowi
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Kedatangan Syahrul Yasin Limpo untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Mentan, usai diduga menjadi tersangka KPK.
"Saya sore ini datang meminta waktu Bapak Presiden dan diberi kesempatan oleh Mensesneg Pak Pratik untuk menyampaikan usul dan pengunduran diri saya sebagai menteri," jelas Syahrul Yasin Limpo usai menemui Pratikno, Kamis (5/10/2023).
Berdasarkan pantauan Liputan6.com Syahrul Yasin Limpo tiba di kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pukul 17.20. Dia tampak didampingi oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Advertisement