Daftar Lengkap 29 Negara yang Hadir dalam KTT AIS Forum 2023

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 berlangsung di Bali dalam dua hari ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Okt 2023, 16:31 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2023, 16:31 WIB
KTT AIS Forum 2023
Sejumlah pimpinan negara dijadwalkan hadir pada KTT AIS Forum di Bali, tercatat lima pimpinan tertinggi negara hadir langsung yaitu Micronesia, Niue, São Tomé and Príncipe, Timor-Leste, dan Tuvalu. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Liputan6.com, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 berlangsung di Bali dalam dua hari ini. Dalam KTT AIS Forum ini, Indonesia akan mengajak negara maritim menangani isu-isu global termasuk dengan tantangan yang berkaitan dengan kelautan.

Sejumlah pimpinan negara dijadwalkan hadir pada KTT AIS Forum 2023 di Bali, tercatat lima pimpinan tertinggi negara hadir langsung yaitu Presiden Micronesia, Perdana Menteri Niue, Perdana Menteri São Tomé and Príncipe, Perdana Menteri Timor-Leste, dan Perdana Tuvalu.

Sementara Fiji dan Tonga mengirimkan Deputi Perdana Menteri. Delapan negara mengirimkan menterinya yaitu Maladewa, Marshall Islands, Palau, Seychelles, Singapura, Solomon Islands, Sri Lanka dan Papua Nugini.

Sebanyak tiga negara mengirimkan pejabat setingkat Wakil Menteri atau Direktur Jenderal atau Sekretaris Jenderal yaitu Cabo Verde, Selandia Baru, dan Madagaskar. Kemudian 11 Negara mengutus Duta Besar yaitu Irlandia, Jepang, Siprus, Samoa, Malta, Inggris, Saint Lucia, Cook Island, Filipina, Suriname, dan Bahrain.

Sementara empat organisasi internasional yang mengirimkan perwakilannya adalah Kelompok Kerja Sama Negara Melanesia (MSG), Forum Negara Kepulauan Pasifik (PIF), Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan Badan Program Pembangunan PBB (UNDP). 

Lengkapnya, berikut ini daftar 29 negara yang hadir dalam KTT AIS Forum 2023 Bali:

  1.  Federated State of Micronesia
  2. Niue
  3. Sao Tome and Principe
  4. Timor Leste
  5. Tuvalu
  6. Fiji
  7. Papua New Guinea
  8. Tonga
  9. Maldives
  10. Marshall Islands
  11. Palau
  12. Seychelles
  13. Singapore
  14. Solomon Islands
  15. Sri Lanka
  16. Cabo Verde
  17. New Zealand
  18. Madagascar
  19. Bahrain
  20. Cook island
  21. Cyprus
  22. Ireland
  23. Japan
  24. Malta
  25. Saint Lucia
  26. Samoa
  27. Philipinnes
  28. Suriname
  29. United Kingdom.

Indonesia Sampaikan 5 Kebijakan Implementasi Ekonomi Biru di KTT AIS Forum 2023

KTT AIS Forum 2023
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (tengah) menyampaikan pidatonya pada pertemuan tingkat menteri Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) di Bali, Indonesia, Selasa (10/10/2023). Pulau Bali menyelenggarakan AIS Forum yang dihadiri oleh 51 negara pulau dan kepulauan serta organisasi internasional. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Sebelumnya, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 dimulai hari ini di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. dalam KTT AIS Forum 2023 ini, Indonesia berkomitmen mengimplementasikan blue economy dalam tata kelola ruang laut melalui serangkaian kebijakannya.

"Khusus di Kementerian Kelautan perikanan dalam hal implementasi ekonomi biru ada lima kebijakan pokok atau kebijakan yang kita canangkan. Ini kita sampaikan juga ke seluruh anggota AIS (Archipelagic and Island State) Forum," kata Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (10/10/2023).

Lima kebijakan pokok yang dimaksud, pertama, memperluas kawasan konservasi. Hal ini menjadi penting karena menyangkut juga soal perubahan iklim.

"Jadi bagaimana konservasi laut ini bisa menyerap karbon lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang di darat, sekaligus memproduksi oksigen, dan kemudian sebagai daerah pemijahan secara alami perikanan di laut," kata Trenggono.

Kedua, kebijakan penangkapan ikan secara terukur. "Jadi, kita sampaikan juga ke seluruh peserta AIS Forum, bahwa sekarang Indonesia segera memulainya. Telah terbit PP 11 tahun 2023, bahwa penangkapan ikan di laut, khususnya di wilayah Indonesia harus berbasis pada kuota," ujarnya.


Perikanan Budidaya Berkelanjutan

KTT AIS Forum 2023
Penguatan kerja sama multilateral melalui AIS Forum disebutnya penting untuk menghadapi berbagai krisis di antaranya perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut, polusi laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Ketiga adalah mengembangkan perikanan budidaya yang berkelanjutan, baik di perikanan pesisir, perikanan laut dan perikanan darat.

"Ini menjadi penting dan ada lima komoditi yang harus menjadi unggulan di beberapa tahun yang akan datang, yaitu udang, lobster, kepiting, tilapia, dan rumput laut," ujarnya.

Keempat adalah pengawasan terhadap pulau-pulau kecil dan pesisir. Ini juga menjadi penting kaitanya dengan perubahan iklim.

“Kelima seperti yang pernah disampaikan pada forum internasional, termasuk pada forum AIS tahun lalu, bahwa telah dilakukan upaya pembersihan sampah plastik di laut yang melibatkan partisipasi nelayan,” ujar Trenggono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya