Liputan6.com, Jakarta Rupee Pakistan telah pulih dari titik terendah sepanjang masa. Kemajuan yang dibuat Rupee Pakistan menjadikannya sebagai mata uang dengan kinerja terbaik di dunia.
Rupee Pakistan sebelumnya sempat anjlok ke rekor terendah 307 rupee terhadap dolar AS atau greenback pada awal September 2023 menurut data dari LSEG.
Sejak itu, mata uang Pakistan ini telah naik lebih dari 8 persen dan diperdagangkan pada 275 terhadap dolar AS, menandai pemantulan terkuat di antara mata uang lainnya.
Advertisement
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tindakan keras pemerintah terhadap perdagangan gelap dolar yang meluas.
"Rupee Pakistan adalah yang berkinerja terbaik secara global bulan ini karena tindakan keras pemerintah terhadap perdagangan dolar ilegal membantu membalikkan nasibnya,"Â kata HDFC Securities dalam laporannya baru-baru ini, dikutip dari CNBC International, Rabu (18/10/2023).
"Suatu prestasi yang luar biasa dibandingkan sebagian besar mata uang termasuk Baht Thailand dan Won Korea Selatan jatuh terhadap dolar di tengah spekulasi bahwa suku bunga AS akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama," tambah laporan itu.
Menurut media lokal, Badan Investigasi Federal Pakistan memulai penggerebekan di seluruh negeri terhadap perusahaan bursa yang terlibat dalam transaksi dolar ilegal, yang melibatkan pembelian dan penjualan dolar melalui saluran informal tanpa dokumentasi.
"Rupee Pakistan tetap menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia pada bulan September 2023," ungkap Tahir Abbas, kepala penelitian di perusahaan pialang sekuritas Arif Habib Limited.
"Mata uang PKR diperkirakan akan semakin menguat mengingat masih adanya tindakan keras dan penegakan kebijakan negara," bebernya.
Â
FDI Pakistan
Abbas mengatakan, pemerintah harus fokus pada peningkatan ekspor dan menarik investasi asing langsung (FDI) ke negaranya.
Peningkatan investasi asing langsung meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara penerima, dan meningkatkan nilai tukarnya.
Rupee Pakistan terakhir diperdagangkan pada 276,19 melawan greenback.
"Pertanyaannya adalah apakah reli rupee merupakan sebuah pemantulan yang mematikan atau merupakan indikasi bahwa fundamentalnya menguntungkan,"Â menurut paparan Steve Hanke, profesor ekonomi terapan di Universitas Johns Hopkins.
Dia mencatat bahwa faktor geopolitik dan internal sangat membebani rupee.
Perekonomian Pakistan yang sedang lesu telah diganggu oleh utang yang melumpuhkan dan menipisnya cadangan devisa.
Bank Dunia memperkirakan bahwa PDB riil Pakistan untuk tahun fiskal yang berakhir pada tahun 2023 akan berkontraksi sebesar 0,6 persem, sebuah pembalikan sekaligus penurunan tajam dari ekspansi tahun lalu sebesar 6,1 persen.
Selain itu, negara ini juga tengah bergulat dengan inflasi yang tinggi.
Rata-rata inflasi umum di Pakistan naik ke level tertinggi dalam beberapa dekade sebesar 29,2 persen year-on-year pada TA23, naik dari 12,2% tahun sebelumnya, menurut Bank Dunia.
Tingginya angka tersebut sebagian besar disebabkan oleh melemahnya mata uang Pakistan, berkurangnya subsidi bahan bakar dan listrik dalam negeri, dan gangguan rantai pasokan.
Advertisement