Mentan Amran Bakal Buka Lagi Kontrak Alsintan yang Sempat Disetop

Saat ini alsintan yang dimiliki petani kebanyakan sudah tidak lagi ekonomis karena berumur rata-rata 7 tahun. Artinya, biaya perawatan yang harus ditanggung oleh petani menjadi lebih tinggi.

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Okt 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2023, 18:00 WIB
Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan melanjutkan kembali kontrak pengadaan alat mesin pertanian (alsintan). (Dok Kementan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan melanjutkan kembali kontrak pengadaan alat mesin pertanian (alsintan). Mentan Amran menyebut kontrak ini penting bagi kelangsungan produktivitas petani.

Diketahui, sejumlah kontrak alsintan sempat disetop oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat menjabat Plt Mentan. Ini jadi respons usai salah satu pejabat eselon I Kementerian Pertanian di bidang alsintan terseret kasus Syahrul Yasin Limpo.

"InsyaaAllah, kami sudah minta buka, tapi saya minta tindaklanjuti. Kenapa? Petani butuh, alsintan itu petani butuh, bahkan itu kurang," ungkap Amran Sulaiman di Kantor Kementan, Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Dia menjelaskan, saat ini alsintan yang dimiliki petani kebanyakan sudah tidak lagi ekonomis karena berumur rata-rata 7 tahun. Artinya, biaya perawatan yang harus ditanggung oleh petani menjadi lebih tinggi.

Amran menyebut, alsintan yang ekonomis bagi petani maksimal berumur 5 tahun. Ketika sudah lebih dari masa pakai itu, diperlukan ada peremajaan alsintan.

"Nah oleh karena itu harus ada peremajaan, harus ada pergantian, harus ditambah alat mesinnya. Aku sudah baca grafiknya, ternyata kurang. Saya sudah baca tadi, kurang, aku udah lihat grafiknya pada tahun sekian, ini menurun, menurun tentu produksi turun," urainya.

"Aku minta dibuka secepatnya," sambung Amran.

50 Ribu Traktor

Terkait jumlah pengadaan alsintan, Amran menaksir kebutuhan secata nasional sekitar 50 ribu traktor. Namun, dia akan memastikan kembali jumlah yang dibutuhkan nantinya.

"Tadi masih secara global itu mungkin 50 ribuan, traktor. Tapi kita nanti (pastikan lagi). Itu kebutuhannya," kata dia.

"Jadi kita kan harus hitung berapa luas lahan kita, karena pertanian modern itu tdk bisa dihindari. Enggak bisa lagi mengandalkan bahwa dikelola dengan tradisional seperti kelola pakai sapi dst itu tertinggal. Kita harus angkat pertanian modern, harus menggunakan alat mesin," jelas Amran.

Dia mengatakan, kontrak pengadaan alsintan akan dilanjutkan selama tidak ada masalah. "Dilanjutkan selama tidak ada masalah," tegasnya.

 

Plt Mentan Setop Kontrak Bermasalah

Plt Mentan Arief Prasetyo Adi
Plt Mentan Arief Prasetyo Adi/Istimewa.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengaku langsung menutup sejumlah kontrak bermasalah di Kementerian Pertanian (Kementan). Ini dilakukan usai dirinya ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) menggantikan Syahrul Yasin Limpo.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Arief pada 6 Oktober 2023 lalu sebagai Plt Mentan. "Saya per tanggal 6 kemarin memang membatalkan semua kontrak yang berkaitan dengan yang tidak beres," kata dia dalam peluncuran Gerakan Pangan Murah di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (16/10/2023).

Langkah ini juga menyusul ditetapkannya Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta jadi tersangka korupsi di Kementan.

Arief meminta, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementa Ali Jamil untuk memperhatikan betul pengadaan alsintan tersebut.

 

Review Kontrak

Ptl Kementerian Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi
Ptl Kementerian Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi/Istimewa.

Namun dia memastikan, tak semua kontrak terkait alsintan itu dibatalkan. Tapi ada sejumlah kontrak-kontrak yang dilakukan review.

"Bukan berarti semua kontrak dibatalkan begitu saya bersama pak Wamen meminta kontrak-kontrak itu di review dengan yang benar. Ada waktu untuk me-review itu semua," urainya.

Beberapa aspek yang jadi perhatian Arief adalah soal harga, cara transaksi, hingg proses pengadaannya. Dia meminta nantinya pengadaan alsintan bisa menggunakan e-catalog.

"Kualitasnya, harganya, cara bertransaksinya, kalau boleh semuanya masih e-catalog, jadi bapak tidak usah nego-nego lagi apa segala macem, gak ada. Klik aja langsung, product spec diverifikasi lebih awal. Begitu ya pak Dirjen," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya