Liputan6.com, Jakarta Menjelang bulan Ramadan tahun ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa stok beras nasional dalam kondisi aman dan mencukupi, dengan cadangan mencapai 2 juta ton.
"Masalah stok aman, ada 2 juta ton," ujar Amran dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025).
Menurut Mentan, tahun lalu harga beras sempat mencapai titik tertinggi dalam sejarah Indonesia, yaitu sekitar Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram pada Januari dan Februari 2024.
Advertisement
Namun, kondisi saat ini menunjukkan penurunan harga yang signifikan. Harga beras kini stabil di kisaran Rp12.000 per kilogram, yang mencerminkan peningkatan produksi beras secara signifikan.
Produksi Beras Meningkat 52%
Mentan Amran mengungkapkan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan produksi beras sebesar 52% dalam periode Januari hingga Maret 2025. Hal ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan Indonesia semakin kuat.
"Ingat, tahun lalu harga beras tertinggi selama Indonesia merdeka, Rp16 ribu. Sekarang Rp12 ribu. Itu menunjukkan bahwa produksi kita naik signifikan. Kata BPS, kenaikannya 52% dalam periode Januari, Februari, Maret," jelasnya.
Â
Strategi Pemerintah untuk Menjaga Stok Beras
Pemerintah telah menyiapkan strategi khusus untuk memastikan stok beras tetap aman menjelang Ramadan, salah satunya dengan mengoptimalkan kolaborasi antara berbagai pihak terkait.
Mentan Amran menegaskan bahwa menjaga stabilitas pasokan beras bukan hanya tanggung jawab Perum Bulog, tetapi juga melibatkan Kementerian Pertanian dan berbagai instansi lain yang berperan dalam pengawasan serta distribusi.
"Strateginya adalah kita berkolaborasi. Ini bukan hanya tanggung jawab Bulog, tetapi juga Kementerian Pertanian," ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan dalam menjaga stok beras bergantung pada kerja sama penyuluh pertanian lapangan (PPL), Babinsa, Babintam, Timas, serta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian dan logistik.
Â
Advertisement
Langkah Antisipatif Pemerintah
Sebagai langkah antisipatif, pemerintah telah menyediakan gudang penyimpanan yang memadai serta mengalokasikan anggaran tambahan untuk memperkuat cadangan beras nasional.
Presiden Joko Widodo telah menyiapkan anggaran tambahan sebesar Rp16,6 triliun guna memastikan stabilitas pasokan beras. Dana ini telah mendapatkan persetujuan dan diperkirakan akan segera dicairkan dalam waktu dekat, bahkan berpotensi direalisasikan dalam minggu depan.
"Kita siapkan gudang dan anggaran. Bapak Presiden sudah menyiapkan anggaran tambahan Rp16,6 triliun. Insya Allah ini akan dicairkan dalam waktu singkat, bisa saja minggu depan," ujar Amran.Dengan strategi yang matang, kerja sama lintas sektor, serta dukungan anggaran yang kuat, pemerintah optimistis bahwa stok beras nasional menjelang Ramadan akan tetap stabil, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan potensi kelangkaan atau lonjakan harga.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)