Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok LPG Cukup untuk 17 Hari

Sedangkan mengenai stok BBM, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga menyebutkan aman. Kementerian ESDM, akan mengantisipasi antrean BBM, terutama solar, menjelang Natal dan Tahun Baru.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Des 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2023, 11:00 WIB
Anggaran Ditambah Rp235 Miliar, LPG 3 Kg Dijamin Tak Naik
PT Pertamina Patra Niaga menjamin kesiapan fasilitas dan layanan energi untuk masyarakat menjelang perayaan libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan ketersediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg dan BBM aman mendekati Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Biasanya, menjelang hari raya permintaan LPG dan BBM meningkat.

“Stoknya banyak, stok (gas 3kg) cukup. Sekarang juga di atas 400.000 ton cukup untuk 17 hari lebih,” kata Arifin menjelaskan mengenai pasokan LPG, dikutip dari Antara, Selasa (12/12/2023).

Sedangkan mengenai stok BBM, Arifin juga menyebutkan aman. Kementerian ESDM, akan mengantisipasi antrean BBM, terutama solar, menjelang Natal dan Tahun Baru. “BBM aman, kami mengantisipasi antrean solar terutama yang harus kita atur,” kata dia.

PT Pertamina Patra Niaga menjamin kesiapan fasilitas dan layanan energi untuk masyarakat menjelang perayaan libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam keterangannya, Senin, mengatakan Pertamina Patra Niaga berperan untuk memberikan pelayanan terbaik dan mengantisipasi hal-hal tak terduga terkait pergerakan masyarakat selama masa libur Natal dan Tahun Baru ini.

"Kondisi cuaca menjadi salah satu perhatian utama. Selain itu, pergerakan masyarakat juga akan sangat besar serta terpecah dalam beberapa kegiatan baik melakukan perjalanan mudik, berwisata, merayakan Natal, dan merayakan tahun baru yang tersebar di beberapa titik," ujarnya.

Sebagai antisipasi pergerakan masyarakat, Pertamina Patra Niaga menyiagakan sejumlah fasilitas dan layanan untuk melayani masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru ini.

"Terlepas seluruh persiapan dan layanan tambahan, kami menghimbau kepada masyarakat, demi kelancaran sebaiknya melakukan pengisian BBM secara full tank sebelum berangkat mudik. Lalu, sebelum meninggalkan rumah pastikan agar regulator LPG di kompor gas sudah terlepas, untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan," kata Ega.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga BBM Terbaru Pertamina Turun Lagi di 1 Desember 2023

Penyediaan Penggantian dan Battery Swapping Station di SPBU
Petugas SPBU melayani pengendara mobil di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Battery Swapping Station SPBU Pertamina, MT. Haryono, Jakarta, Senin (7/11/2022). Sejak pemerintah resmi menaikkan harga BBM mulai dari pertalite, solar dan pertamax, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sebagai alternatif kendaraan kembali ramai dibicarakan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pertamina Patra Niaga kembali menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi. Harga BBM kembali turun mulai 1 Desember 2023.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan bahwa perubahan harga BBM terbaru berkala menyesuaikan fluktuasi harga setiap bulannya, khusus pada periode tanggal 25 hingga tanggal 24 pada bulan sebelumnya.

Perubahan harga sesuai tren fluktuasi hal wajar dan boleh dilakukan oleh seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku.

 “Karena fluktuasi ini, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian harga jual Pertamax Series dan Dex Series. Karena trennya turun maka harga jual produk BBM non subsidi Pertamina akan kembali turun berlaku 1 Desember 2023 ini, setelah sebelumnya juga turun pada November lalu,” terang Irto dalam keterangannya, Kamis (30/11/2023).

Dikatakan, terus berkomitmen melakukan evaluasi harga jual produk- produk BBM non subsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) secara berkala sesuai dengan tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia acuan, yakni harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta nilai tukar mata uang Rupiah.

Untuk harga Pertamax akan disesuaikan menjadi Rp 13.350 per liter, Pertamax Green 95 menjadi Rp 14.900 perliter, Pertamax Turbo ada penyesuaian harga menjadi Rp 15.350 per liter, Dexlite menjadi Rp 15.550 per liter.

Kemudian Pertamina Dex menjadi Rp 16.200 per liter. Harga ini berlaku untuk propinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta.


Sesuai Formula

Antrean Kendaraan Jelang Pemberlakuan Kenaikan BBM di SPBU Cinere
Antrean kendaraan warga mengisi BBM Pertalite sebelum pemberlakuan harga resmi jam 14.30 kenaikan BBM pada salah satu SPBU di kawasan Cinere, Depok, Sabtu (3/9/20222). Hari ini pemerintah secara resmi menaikkan BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (merdeka.com/Arie Basuki)

Penetapan harga baru ini sudah sesuai dengan formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.

“Sesuai dengan tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus dan mengacu pada formulasi harga sesuai Kepmen ESDM ini, maka perubahan berkala harga BBM non subsidi akan selalu terjadi. Komitmen kami adalah memastikan harga BBM non subsidi Pertamina ini kompetitif, dan transparan bagi konsumen. Masyarakat  menjadi terbiasa dengan penyesuaian harga BBM Non Subsidi secara berkala” lanjut Irto.

Irto menambahkan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina Patra Niaga akan senantiasa menjaga harga BBM yang kompetitif dan terjangkau bagi masyarakat hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di kota besar.

“Ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability, bagaimana kami menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat sekaligus memastikan distribusi hingga pelosok tetap dapat dilakukan dengan maksimal,” pungkas Irto.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya