Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) tengah menggenjot proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto menargetkan jalan tol yang membentang dari Bakauheni, Lampung hingga Medan akan tersambung sepenuhnya pada 2029 mendatang.
Dengan demikian, JTTS bisa tersambung pada era pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.Â
Baca Juga
"Sampai Medan dulu, insyaaAllah 2029 nyambung dari Bakauheni sampai Medan ya," kata Budi usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (2/7/2024).
Advertisement
Dia berharap, pemerintahan Prabowo-Gibran menaruh perhatian bagi kelanjutan proyek JTTS ke depan. Mengingat lagi, ada sejumlah ruas yang belum tersambung.
"Mudah-mudahan pemerintahan baru nanti concern ke sana, saya yakin pemerintahan baru akan memperhatikan itu, memprioritaskan itu," tegasnya.
Dia menjelaskan, saat ini HK mulai mengerjakan JTTS ruas Betung ke Jambi. Setelah selesai, akan menyambungkan jalan tol dari Bakauheni ke Jambi.
Kemudian, proses konstruksi akan dilanjutkan pada ruas tol yang menyambungkan Jambi ke Pekanbaru. Targetnya, proyek itu selesai pada 2025.
"Yang belum dikerjakan itu dari Jambi ke Pekanbaru, dari Dumai ke Kisaran. Kalau dua ruas itu udah dikerjakan dari Bakauheni sampai Medan sudah nyambung," ujar Budi Harto.
Minta PMN Rp 1 Triliun
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) kembali meminta kucuran dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun pada 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Palembang-Betung.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto mengatakan, permohonan PMN ini mengambil sumber dana dari cadangan pembiayaan investasi. Sebelumnya, nilai Rp 1 triliun sudah dimohonkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada Komisi XI DPR RI.
Â
Â
Perbaiki Struktur Permodalan
"Permohonan penyertaan modal PMN tahun anggaran (2024) dari Cadangan Investasi untuk Hutama Karya adalah sebesar Rp 1 triliun yang akan dialokasikan untuk ruas jalan tol ruas Palembang-Betung," kata Budi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (2/7/2024).
Dia menjelaskan suntikan dana PMN ini untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan. Utamanya dalam rangka melanjutkan pelaksanaan penugasan percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"(Kedua), melanjutkan pengusahaan jalan tol ruas Palembang-Betung. Ketiga, meningkatkan konektivitas backbone (penyangga) Jalan Tol Trans Sumatera dari Bakauheni hingga Jambi," ucapnya.
Advertisement
Turunkan Biaya Transportasi
Atas kucuran PMN ini, dia berharap bisa bermanfaat pada meningkatnya konektivitas di Pulau Sumatera. Sehingga mampu menurunkan waktu tempuh dan biaya transportasi.
"Meningkatkan potensi penerimaan fiskal dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sepanjang koridor jalan tol," ucapnya.
Ruas Palembang-Betung merupakan bagian dari JTTS ruas Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung) yang ditargetkan rampung pada paruh kedua 2025 mendatang.Â
Â
Hutama Karya Garap Proyek Jalan Tol Apa?
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) kembali meminta kucuran dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun di tahun 2024 ini. Nantinya dana tersebut akan digunakan untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Palembang-Betung.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto mengatakan, permohonan PMN ini mengambil sumber dana dari cadangan pembiayaan investasi. Sebelumnya, nilai Rp 1 triliun sudah dimohonkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada Komisi XI DPR RI.
"Permohonan penyertaan modal PMN tahun anggaran (2024) dari Cadangan Investasi untuk Hutama Karya adalah sebesar Rp 1 triliun yang akan dialokasikan untuk ruas jalan tol ruas Palembang-Betung," kata Budi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (2/7/2024).
Dia menuturkan, suntikan dana PMN ini untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan. Utamanya dalam rangka melanjutkan pelaksanaan penugasan percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"(Kedua), melanjutkan pengusahaan jalan tol ruas Palembang-Betung. Ketiga, meningkatkan konektivitas backbone (penyangga) Jalan Tol Trans Sumatera dari Bakauheni hingga Jambi," ujar dia.
Advertisement
Turunkan Biaya Transportasi
Atas kucuran PMN ini, dia berharap bisa bermanfaat pada meningkatnya konektivitas di Pulau Sumatera. Sehingga mampu menurunkan waktu tempuh dan biaya transportasi.
"Meningkatkan potensi penerimaan fiskal dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sepanjang koridor jalan tol," ucapnya.
Ruas Palembang-Betung merupakan bagian dari JTTS ruas Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung) yang ditargetkan rampung pada paruh pertama 2025.