Liputan6.com, Jakarta Dalam penutupan Debat Calon Wakil Presiden 2024, Cawapres Urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan bahwa ia optimis generasi anak muda mampu mewujudkan misi Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
Gibran pun memuji Indonesia sebagai negara besar, yang diprediksi akan mendapat bonus demografi di tahun 2030 mendatang.
Baca Juga
“Saat itulah sebagian besar penduduk kita ada pada usia produktif. Ini kesempatan kita untuk meningkatkan produktifitas nasional, peluang untuk menuju Indonesia Emas makin terbuka lebar,” ujar Gibran dalam Devat Cawapres 2024 pada Jumat, (22/12/2023).
Tetapi Gibran juga mengingatkan, kesempatan ini harus dimanfaatkan karena belum tentu dapat terjadi dua kali.
Advertisement
“Kesempatan ini tidak akan terulang lagi. Untuk itu kita harus kerja keras, kerja fokus, berani melakukan lompatan,” ucapnya.
Gibran Bangga
Gibran menuturtkan, ia turut bangga menjadi bagian dalam perjalanan menuju Indonesia Emas atau Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi di 2045 mendatang.
Maka dari itu, ia menyerukan generasi muda untuk saling mendukung dan bergandengan tangan mewujudkan ambisi tersebut.
“Saya yakin Indonesia Emas bisa tercapai,” tutup Gibran.
Gibran Slepet Cak Imin soal SGIE, Begini Kronologinya
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, bertanya kepada Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait bagaimana strategi dalam meningkatkan posisi Indonesia dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) report.
Menanggapi hal tersebut, Cak Imin kena slepet Gibran. Cak Imin sempat tak paham apa itu SGIE.
"Apa itu," tanya Cak Imin dalam debat Cawapres, di disiarkan secara online di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023).Sadar Cak Imin tak paham, Gibran lantas menjelaskan apa itu SGIE.
"Kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita juga harus ngerti juga masalah SGIE yaitu State of Global Islamic Ecomic misalnya yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal dan skincare halal kita, fashion kita, itu yang saya maksud Gus," kata Gibran.
Setelah mend'engar penjelasan Gibran, Cak Imin langsung menanggapi.
"Memang pertanyaan ini sungguh penting, karena Indonesia dengan jumlah islam terbanyak di dunia sekaligus bukan hanya sebagai pasar ekonomi syariah, pasar priwisata halal, pasar perbankan syariah, tapi sekaligus punya potensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia," ujar Cak Imin.
Advertisement
Strategi Cak Imin
Oleh karena itu, Cak Imin membeberkan strategi untuk meningkatkan posisi Indonesia dalam SGIE, yakni menyiapkan regulasi untuk mengembangkan industri halal, hingga mempermudah sertifikasi halal dengan mudah dan gratis.
"Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, pertama, yang harus dilakukan Pemerintah adalah menyiapkan seluruh perangkat regulasi agar tumbuh kembang seluruh industri halal termasuk membantu sertifikasi secara mudah dan gratis terutama untuk UMKM kita," ujarnya.
Disisi lain, berdasarkan data SGIE Report 2022, roduk makanan halal (halal food) Indonesia juga dilaporkan menempati peringkat dua dunia. Untuk keuangan syariah Indonesia menempati posisi keenam.
Kemudian, untuk sektor modest fashion Indonesia berada di peringkat ke-3 setelah Uni Emirat Arab dan Turki.