Terbesar Ketiga di Indonesia, Bendungan Karian Jadi Pengendali Banjir Serang dan Rangkasbitung

Proyek yang menggunakan dana hibah dari Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea Selatan dan APBN ini merupakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia dan menjadi langkah positif bagi Pemerintah untuk kelola air dan energi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 09 Jan 2024, 20:50 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2024, 20:50 WIB
Bendungan Karian adalah salsah satu bendungan terbesar di Indonesia dan bendungan multifungsi yang berada di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten. (Dok Kementerian PUPR)
Bendungan Karian adalah salsah satu bendungan terbesar di Indonesia dan bendungan multifungsi yang berada di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus berkomitmen dalam menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN). Terbaru, terdapat proyek Bendungan Karian yang baru diresmikan dan dipercaya dapat membantu mengendalikan banjir di wilayah Tangerang hingga Jakarta.

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho menjelaskan, proyek yang menggunakan dana hibah dari Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea Selatan dan APBN ini merupakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia dan menjadi langkah positif bagi Pemerintah untuk kelola air dan energi.

“Bendungan Karian merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dan menjadi bendungan terbesar ketiga di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Jatigede, memiliki area genangan seluas 1773 Ha dengan daya tampung bruto sebesar 314,7 juta meter kubik (m3) dan daya tampung efektif sebesar 207,48 juta m3,” kata Hanugroho dalam keterangan resminya, Selasa (9/1/2024).

Tak hanya itu, Bendungan Karian juga memiliki beberapa manfaat diantaranya, dapat menjadi suplesi untuk Daerah Irigasi (D.I.) Ciujung seluas 22.000 Ha, Penyedia air baku untuk Kabupaten Lebak, Kota dan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Provinsi DKI Jakarta sebesar 9,1 m3 per detik dan juga sebagai pasokan air baku untuk Kota Cilegon serta Kabupaten Serang sebesar 5,5 m3 per detik.

”Bendungan Karian juga bermanfaat sebagai pengendali banjir dengan kemampuan reduksi sebesar 657,5 m3 per detik serta berpotensi menjadi pembangkit energi listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,8 MW. Harapannya bendungan ini juga dapat menjadi destinasi wisata air dan argo ekonomi untuk masyarakat setempat,” kata dia. 

Proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp 1,8 triliun ini dikerjakan secara joint operation bersama DAELIM (Korea Selatan) dengan porsi 51%, Waskita Karya 22% dan Wijaya Karya 27%. Dengan demikian, Waskita Karya memiliki porsi investasi sebesar Rp 396 miliar.

Dia berharap dengan hadirnya Bendungan Karian ini akan membantu pemerataan pembangunan infrastruktur bagi daerah di Indonesia serta kesejahteraan bagi masyarakat Banten. 

”Perseroan juga terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek PSN dan non PSN dengan tepat waktu dan mutu yang baik,” imbuhnya.

 

Diresmikan Jokowi

Bendungan Karian adalah salsah satu bendungan terbesar di Indonesia dan bendungan multifungsi yang berada di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten. (Dok Kementerian PUPR)
Bendungan Karian adalah salsah satu bendungan terbesar di Indonesia dan bendungan multifungsi yang berada di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten. (Dok Kementerian PUPR)

Sebagai informasi, Bendungan Karian ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Kabupaten Lebak, Banten pada Senin, 8 Januari 2024.

”Bendungan ini menjadi salah satu bendungan terbesar yang kita bangun dan ini akan memberikan manfaat di Provinsi Banten serta di Provinsi DKI Jakarta dan sebagian kecil di Provinsi Jawa Barat,” kata Jokowi saat peresmian.

Jokowi juga mengatakan, Bendungan Karian memberikan manfaat irigasi bagi 22.000 hektar sawah yang berada di Kota Tangerang, Jakarta bagian Barat dan juga Kabupaten Bogor.

”Bendungan ini juga bermanfaat bagi pengendali banjir di Kabupaten Serang dan Kecamatan Rangkasbitung. Bendungan ini juga berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik tenaga mikrohidro yang menghasilkan listrik 1,8 MW,” tandasnya.    

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya