Sri Mulyani Gelontorkan Rp 11,25 Triliun untuk BLT Baru

Menkeu Sri Mulyani menegaskan, untuk penyaluran belum diketahui apakah akan disalurkan sekaligus selama 3 bulan atau per bulan. Pihak Kemenkeu masih melihat kesiapan dari Kemensos.

oleh Tira Santia diperbarui 29 Jan 2024, 18:45 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2024, 18:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers Hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers Hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, telah menyediakan anggaran sebesar Rp 11,25 triliun untuk  bantuan langsung tunai (BLT) kepada 18,8 juta penduduk miskin, yang merupakan pengganti bantuan El Nino.

Diketahui, BLT tersebut senilai Rp 200.00 per bulan, yang akan diberikan selama tiga bulan hingga Maret 2024.

"Kalau untuk 3 bulan itu Rp 11,25 triliun untuk 18 juta KPM. (Selama) Januari, Februari, Maret," kata Menkeu saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Lebih lanjut, bendahara negara ini menjelaskan alasan Pemerintah belum menyalurkan BLT tersebu pada Januari, sebab pada Januri pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk proses penyaluran BLT-nya.

"Karena kan ini udah hampir selesai (Januari), tapi dari Kemensos untuk urusan DIPA-nya, dan penggunaan datanya dan appoitment terhadap costnya," ujar Menkeu.

Menkeu menegaskan, untuk penyaluran belum diketahui apakah akan disalurkan sekaligus selama 3 bulan atau per bulan. Pihak Kemenkeu masih melihat kesiapan dari Kemensos.

"3 bulan sekaligus, nanti kita liat kesiapan dari Kemensos," ujarnya.

 

Hore, Ada BLT Baru Rp 200 Ribu per Bulan Mulai Februari 2024

Pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 18,8 juta penduduk miskin senilai Rp 200.00 per bulan, yang akan diberikan selama tiga bulan hingga Maret 2024.
Pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 18,8 juta penduduk miskin senilai Rp 200.00 per bulan, yang akan diberikan selama tiga bulan hingga Maret 2024. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers Hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 18,8 juta penduduk miskin senilai Rp 200.00 per bulan, yang akan diberikan selama tiga bulan hingga Maret 2024.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers Hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).

"Jumlahnya Rp 200 ribu per bulan, sehingga tentu ini kita baru anggarkan yang disetujui Bu Menkeu dievaluasi 3 bulan, jadi sampai Maret dulu nanti kita evaluasi nanti berikutnya, kita lihat kembali," kata Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menegaskan, bantuan kali ini berbeda dengan bantuan pangan yang telah diberikan Pemerintah sebelumnya.

"Biasanya masyarakat di bawah bertanya kenapa saya dapat beras tapi tidak dapat BLT cash. Tentu dengan data yang berbeda itu tergantung kepada kemarin data yang dari Kemenko PMK," jelas Airlangga.

Disalurkan Februari 2024

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers Hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers Hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Untuk bantuannya pun akan mulai disalurkan pada Februari mendatang dengan besaran Rp 200.000 per bulan.

"3 bulan pertama nanti diberikan sekitar bulan Februari yang besarnya Rp200.000 per bulan, ini menggantikan program El nino yang tahun kemarin diberikan di akhir tahun (2023) sebesar Rp 200 ribu," pungkasnya.

Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya