Bos Bulog Janji Verifikasi Data Penerima Bantuan Pangan Beras Rampung Pekan Depan

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkap ada kendala data acuan penyaluran bantuan pangan beras.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 29 Jan 2024, 20:34 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2024, 20:34 WIB
Bulog Gelontorkan 30 Ribu Ton Beras di Pasar Induk Cipinang
Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkap ada kendala data acuan penyaluran bantuan pangan beras. Namun, proses verifikasi data tersebut ditarget rampung 1-2 pekan lagi.

Ini merujuk pada proses verifikasi data keluarga penerima manfaat (KPM) yang tengah dimutakhirkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

"InsyaaAllah minggu ini dan minggu depan verifikasi selesai dan kemudian Bulog akan menyalurkan langsung baik bantuan pangan yang bulan Januari dan Februari secara berurutan, sehingga tidak terlalu lama semuanya akan sudah bisa disalurkan," urai Bayu di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Dia menjelaskan, proses verifikasi data memang kerap terjadi di awal tahun. Data yang dikantongi Bulog, perlu diverifikasi oleh pemerintah daerah (Pemda) lebih lanjut. Harapannya, penyaluran bisa lebih tepat sasaran.

Berbeda dengan 2023

Bayu mengatakan, kondisi penyaluran bantuan beras ini berbeda dengan tahun 2023 lalu. Sebelumnya, proses verifikasi data tidak berbenturan dengan penyaluran, ada jarak sekitar 2-3 bulan untuk verifikasi.

"Nah ini kalau yang lalu kan bantuan pangan itu dimulai Maret atau April, saya lupa. Jadi ada waktu. Jadi ga kerasa. Tapi sekarang dari Januari (sudah mulai penyaluran), jadi pas mau melakukan verifikasi, kita juga harus langsung menyalurkan," urainya.

Adanya verifikasi ini, kata Bayu, tidak berpengaruh besar pada calon penerima bantuan pangan beras. Dia mengatakan, untuk keluarga yang berhak, tetap akan mendapatkan alokasi bantuan beras.

"Nanti setelah terverifikasi, Pemda setuju dengan datanya, kemudian baru kita salurkan. Bulog kan hanya menyalurkan, yang memiliki data itu yang punya keluarga yang KPM itu kan Pemda," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Baru Setengah

Bansos Beras
Warga mengambil beras bantuan sosial di Kantor Kelurahan Meruyung, Depok, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog membagikan Bantuan Sosial (Bansos) berupa beras kepada masyarakat berpendapatan rendah selama 3 bulan masing-masing 10 kg per keluarga penerima manfaat (KPM). (merdeka.com/Arie Basuki)

Lebih lanjut, Bayu menerangkan saat ini baru tersalurkam sekitar 50 persen atau setengahnya dari data yang sudah terverifikasi. Ini mencakup beberapa titik di Indonesia.

Bayu menjamin, penyaluran akan berlanjut meluas ketika verifikasi data selesai. Dia menargetkan pekan depan data mutakhir sudah bisa dikantonginya.

"Kira-kira dari data yang ada masih, kurang lebih baru sekitar 50 persen dari kabupaten kota yang terverifikasi. Jadi masih membutuhkan, tapi progresnya berjalan cepat, mudah-mudahan mingguini, paling lambat minggu depan, itu sudah bisa (disalurkan)," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya