Ahok Komplain Enggak Bisa Kampanye, Stafsus Erick Thohir: Jangan Dibikin Ribet

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bisa langsung melaksanakan kampanye.

oleh Arief Rahman H diperbarui 10 Feb 2024, 07:34 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2024, 11:00 WIB
Ahok Usai Mengghadiri Acara HUT PDIP
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bisa langsung melaksanakan kampanye. (Merdeka.com/Nur Habibie)

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bisa langsung melaksanakan kampanye. Menurutnya, kampanye bisa langsung dijalankan usai Ahok menyatakan pengunduran dirinya.

Sebelumnya, Ahok menyebut belum ada surat balasan atau persetujuan dari Menteri BUMN Erick Thohir soal pengunduran dirinya dari Komisaris Utama Pertamina. Menurut Ahok, hal itu jadi ganjalan untuk dia mengampanyekan pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Menanggapi itu, Arya meminta Ahok tak membawa ribet urusan restu pengunduran diri. Dia bilang, Ahok bisa langsung kampanye tanpa menunggu surat tersebut.

"Gak usah dibuat ribet karena sebenarnya ketika dia mengundurkan diri pada tanggal tersebut ya dia langsung berhenti sebagai komisaris, yang lain-lain juga begitu, bahkan ada Ketua TKN Fanta Arief Rosyid mundur langsung jadi ketua Fanta, gakpapa," ujar Arya kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).

"Bahkan lebih ekstrem lagi komisaris gak perlu dia undurkan diri, dia langsung ikut kampanye, bisa, tapi saat itu juga berhenti dari komisaris," imbuhnya.

Tak Ada yang Spesial

Arya mempersilakan Ahok untuk melakukan kampanye sesuai tujuannya melepas jabatan Komut Pertamina. Dia menegaskan tak ada yang spesial terkait surat pengunduran diri seluruh komisaris.

"Jadi Kalau pak Ahok mau kampanye silakan aja gak ada masalah, jangan dibuat ribet dan gak ada yang spesial, buat semua sama aja komposisinya," tegasnya.

Menurutnya, setiap proses pengunduran diri dari komisaris BUMN telah diproses sebagaimana mestinya. Arya menyebut, surat pemberhentian yang ditandatangani Erick Thohir juga akan terbit kemudian.

"Sama yang lain juga proses untuk surat dari Pak Erick nanti diterbitkan, jadi gak ada yang spesial bahwa ga ada (surat untuk) Pak Ahok ditahan, ga ada urusan, semua juga sama, silakan saja pak Ahok mau kampanye silakan," pungkasnya.

 

Ahok Mengaku Belum Bisa Kampanye

Senyum Ahok Usai Temui Jokowi di Istana
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama memberikan keterangan usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, Senin (9/12/2019). Pertemuan tersebut Presiden meminta agar memperbaiki defisit neraca perdagangan kita di sektor petrokimia dan migas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengaku belum boleh ikut berkampanye untuk calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebab dirinya belum mendapat surat pemberhentian sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

“Saya belum boleh berkampanye, ini saya jelasin. Peraturan BUMN, saya kan taat konstitusi, bukan konstituen makanya. Kadang-kadang orang suka marah sama saya,” kata Ahok saat dialog di Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).

Ahok pun menyinggung soal surat pengajuan dirinya yang mundur sebagai Komut Pertamina sejak awal Februari 2024. Namun sampai hari ini belum diterbitkan surat pemberhentiannya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

 

Surat Belum Terbit

Ahok
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama akhirnya melakukan pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Instagram @basukibtp

Karena persoalan administrasi itulah, Ahok mengakui belum bisa berkampanye secara langsung untuk pasangan calon (paslon) nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

“Pak Erick gak mau keluarkan surat berhenti saya ini. Belum keluar ini (suratnya). Kalau dia keluarkan saya (surat terbit) otomatis berhenti 30 hari kemudian. Makanya saya gak berani kampanye,” ujar Ahok.

Meski begitu, Ahok menyatakan dirinya tetap taat dengan tidak pernah mengajak atau berkampanye untuk memilih Ganjar-Mahfud. Meskipun, masyarakat telah mengetahui kemana arahnya sekarang memihak.

“Makanya kalau saya kampanye itu kena pelanggaran. Jadi aku gak kampanye, aku gak nyuruh kalian pilih siapa kok. Tapi kalian sudah tahu maksud gw kemana haha,” tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya